Proletar, Monday, October 21, 2002 2:47 PM
Analisa: Ada apa dibalik bubarnya LJ?
Y. Sulaiman
Bubarnya Laskar Jihad benar-benar mendadak: tak ada yang menduganya, baik para
akademik maupun para analis soal Indonesia. Kebanyakan justru menduga kalaupun
Laskar Jihad bubar, tak akan dalam waktu sesingkat ini, yakni hanya dalam beberapa
hari semua posnya ditutup dan tentaranya dikembalikan ke Jawa. Versi resmi Laskar
Jihad adalah visi mereka sekarang sudah berbeda dengan para pembimbing rohaninya
di Yaman, sehingga para imam di Yaman meminta Jafar untuk membubarkan Laskar
Jihad. Selain itu juga, kondisi di Poso dan Maluku sudah beres, sehingga kehadiran
mereka sama sekali tak dibutuhkan.
Namun saya curiga. Informasi yang saya terima menyatakan bahwa beberapa bulan
lalu mereka memperluas aksi mereka ke Papua (laporan dari Elsham) dan bahkan
ada kabar burung yang menyatakan bahwa mereka akan ke Kalimantan untuk
"membalas" pembantaian suku Madura.
Melihat informasi tersebut, saya menilai gerakan LJ ini terus terang terlalu cepat,
apalagi dengan secepat itu menarik tentara dari Maluku yang mereka sudah
pertahankan berbulan-bulan walaupun ditekan untuk keluar? Bukankah Jafar sendiri
berulang kali menyatakan bahwa kalau LJ ditarik maka Maluku dan Poso akan
kembali kacau karena Kristen akan menyerang Islam? Kok tiba-tiba berubah pikiran
sedrastis itu? Lagipula sampai sekarang LJ adalah pihak penentang kesepakatan
Malino I dan II. Karena itu, menurut saya penjelasan itu tak mencukupi.
Mari kita analisa beberapa alasan lain, selain alasan resmi di atas yang dianggap
penyebab bubarnya Laskar Jihad.
Pertama: Laskar Jihad didanai oleh Saudi Arabia untuk menyebarkan paham Wahabi,
Al Qaeda (walaupun dibantah oleh Jafar), dan sebagian oknum dalam militer.
Sekarang ini, jaringan finansial Al Qaeda telah dibekukan dan bank-bank Saudi Arabia
lebih diawasi (belum lagi tekanan US) sehingga dana dari luar tak mengalir kembali.
Untuk ABRI, itu tergantung teori mana yang anda percayai: teori "ABRI Hijau" seperti
Rustam Kastor dan Kivlan Zein yang menjadi pendana, atau versi "militer total" yakni
ada dukungan dari para jendral untuk merongrong Gus Dur waktu itu, sehingga begitu
Gus Dur jatuh dan Mega merangkul militer, mereka tak lagi memerlukan LJ. Karena
sumber dana mereka habis, jalan keluarnya ya membubarkan diri.
Saya condong percaya kepada penjelasan ini. Namun masalahnya adalah kalaupun
dananya tak dikucurkan lagi, seperti perusahaan-perusahaan umumnya, LJ akan
mempersedikit jumlah tentara atau pelan-pelan mengecil, dan kemudian baru tutup
pintu. Tak mungkin tiba-tiba memecat semua anggotanya. Social dislocation yang
timbul akan terlalu cepat dan bisa mendiskreditkan Laskar Jihad di depan
pengikutnya.
Kedua: tekanan politis dari Amerika ke pemerintah Indonesia, dan pemerintah
Indonesia pun menekan beberapa "tokoh penghubung" LJ sehingga mereka
memutuskan untuk membubarkan diri. Teori ini juga kurang meyakinkan, mengingat
sampai sekarang pemerintah belum pernah bisa bertindak secara tegas akibat politik
keraton Jakarta. Ada sesuatu yang aneh di sini, apalagi bubarnya LJ bertepatan
sekali dengan kasus peledakan di Bali. Sayangnya, saya tak punya bukti, karena itu
saya hanya bisa berspekulasi.
Saya merasa bahwa ada rencana yang lebih besar lagi di belakang bubarnya Laskar
Jihad. Saya justru melihat ini adalah cara terbaik untuk memindahkan pasukan ke
Jawa dengan cara yang paling tak menyolok. Jika LJ masih merupakan organisasi
utuh dan mendadak mereka memindahkan pasukan ke Jawa, semua orang pasti
curiga. Namun ini adalah cara terbaik: kenapa semua pasukan kembali ke Jawa?
Karena dibubarkan. Namun apa betul LJ 100% dibubarkan? Saya condong melihat
bubarnya LJ sebagai kedok dari usaha pemindahan pasukan dan mereka akan
beraksi di Jawa dalam waktu dekat ini.
Akan sangat menarik melihat perkembangan situasi dalam beberapa hari mendatang,
apalagi setelah pemerintah mengumumkan Jamaah Islamiyah sebagai organisasi
teroris dan mungkin Abu Bakar Bashir ditangkap dalam waktu dekat ini. Saya tak
percaya bahwa kita sudah melihat akhir dari dagelan Laskar Jihad ini. Ada
kemungkinan bahwa ledakan di Bali, kembalinya LJ ke Jawa dan aksi JI merupakan
satu bagian dari rencana yang sangat besar dan kompleks. Tapi saya berharap
bahwa saya salah, dan versi resmi LJ-lah yang benar, karena kalau analisa saya
benar, pembaca tahu sendiri apa akibatnya.
|