The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SIAPA SEBENARNYA PELAKU PENEMBAKAN SABTU LALU DI PAPUA BARAT?


SIAPA SEBENARNYA PELAKU PENEMBAKAN SABTU LALU DI PAPUA BARAT?

Hilversum, Senin 02 September 2002 14:50 UTC

Penembakan yang terjadi dekat pertambangan milik Freeport di Timika, Papua Barat, Sabtu pekan lalu, menewaskan tiga orang yaitu dua warga Amerika Serikat dan seoarang warga Indonesia. TNI/Polri kemudian mengatakan pihaknya memburu para pelaku yang diduga berasal dari kelompok sipil bersenjata dan berhasil menembak mati salah seorang darinya. KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu membantah keterlibatkan Kopassus dalam penembakan itu dengan mengatakan, "Tidak mungkin dilakukan oleh Kopassus. Udah tahu brewokan masa Kopassus. Nggak boleh nuduh-nuduh. Kita tahu pasti. Itu penyerangan dari OPM." Apakah betul para pelaku penembakan Sabtu lalu berasal dari kelompok sipil bersenjata OPM? Radio Nederland menghubungi Aloy Enuarin, Wakil Direktur Elsham Papua di Jayapura.

Aloy Enuarin [AE]: Tepatnya kejadian terjadi di kilometer 62 dan 63 di sekitar Freeport. Dan di daerah tersebut ada sebuah pos militer. Dengan tempat kejadian jaraknya satu kilometer, sehingga susah dikatakan bahwa itu kelompok sipil bersenjata atau OPM yang melakukan. Yang jelas itu kelompok profesional. Dan daerah tempat kejadian tersebut, daerahnya jurangnya sangat dalam. Daerah ketinggian dengan permukaan jurang itu sekian kilometer dan daerahnya selalu berawan. Sehingga gerakan apa pun juga akan susah untuk bisa bertahan di sekitar tempat kejadian.

Radio Nederland [RN]: Jadi tentunya orang ini harus sangat tahu medan?

AE: Ya. Yangg jelas orang sangat profesional dan tahu medan. Kami belum bisa menuduh ke pihak siapa pun juga. Yang jelas kita minta pada pihak manajemen Freeport, juga kepada TNI dan Polri membuka daerah tersebut sehingga tim investigasi, baik nasional maupun internasional, bisa terlibat melakukan penyidikan. Track finding terhadap kasus tersebut. Sehingga bisa tahu akar daripada persoalan tersebut.

RN: Kenapa? Apa anda melihat ada sesuatu di balik ini semua?

AE: Dilihat dari modus operandi, insiden ini bukan insiden belaka terjadi seketika. Dan kami melihat bahwa ini ada suatu rekayasa yang dibuat oleh kepentingan tertentu untuk mengacaukan Papua yang dicanangkan sebagai Papua Zona Damai ini. yang jelas di Freeport sendiri kepentingan ekonominya yang sangat kuat, baik kepentingan negara, kepentingan militer dan lain-lain. Sehingga daerah itu dipakai sebagai ajang konflik sehingga pihak penguasa tetap access bekerja di sana.

RN: Yang saya bingung kenapa yang ditembak ini warga sipil? Apa urusannya?

AE: Inikan susah kita lihat, bahwa kenapa korbannya warga sipil, pertama. Kira ini untuk menarik simpatik pula mata dunia, bahwa ada konflik bersenjata antara kelompok tertentu dengan pihak keluarga sipil. Sehingga membuat imej buruk untuk aktivis OPM atau sekarang mereka sudah membuka diri untuk dialog damai dan menjadikan Papua sebagai zona damai

RN: Masih menurut Ryamirzad Ryacudu bahwa Kelly Kwalik beroperasi di wilayah itu. Dan Kelly Kwalik dikenal sebagai tokoh OPM yang garis keras. Bagaimana?

AE: Kami kan baru seminggu lalu merekonsiliasi dengan Pak Kelly Kwalik dan rencana Papua, dialog konperensi zona damai pada bulan Oktober nanti. Sehingga kelly Sendiri sudah tidak punya apa dan menyatakan meletakkan senjata dan mau dialog dengan semua komponen yang ada di Papua. Jadi sama sekali Kelly tidak punya rencana maupun niat untuk melakukan kekerasan lagi. Jadi dia sudah minta, sudah saatnya untuk duduk dialog.

RN: Anda menduga inisebenarnya apa agendanya atau katakan kenapa sampai peristiwa ini terjadi?

AE: Okey. Tadi saya katakan bahwa Freeport sendiri merupakan suatu perusahaan nasional dan mempunyai kepentingan ekonomi yang sangat besar bagi semua pihak, baik yang berada di Indonesia maupun internasional. Bukalah Freeport agar lembaga-lembaga independen ini bisa mendapat hasil yang maksimal. Melakukan track finding terhadap insiden yang terjadi kemarin. Sehingga akar persoalan itu dapat terungkap dengan baik.

RN: Maksud anda bahwa permasalah penembakan ini berawal dari Freeport itu sendiri?

AE: Sebenarnya tidak. Ini sejumlah kepentingan, kalau saya lihat. Yang jelas kenapa semua orang mencari nafkah, mencari makan di sana. Sehingga menempatkan orang di sana untuk bekerja, misalnya pasukan besar bisa dibiayai untuk kepentingan Freeport. Kepentingan pasukan di sana. Sehingga dilihat itu semua orang datang ke Freeport dengan alasan mengamankan dan segala macam itu kan kepentingan ekonomi yang sangat jelas sekali.

RN: Apa ini ada kaitannya dengan rencana Papua zona damai? Sehingga ada upaya kembali mendestabilisasi Papua?

AE: Kalau kita lihat ke sana, kan sekarang kita lagi merintis untuk konperensi zona damai di Papua agar bisa melahirkan kesepakatan bersama baik berupa satu peraturan daerah atau pun perjanjian-perjanjian lainnya dengan kelompok-kelompok yang lain. Agar Papua menjadi daerah zona damai. Mungkin upaya-upaya oleh pihak lain yang tidak mau Papua menjadi damai, sehingga terjadi kondisi tersebut. Kalau kondisi tidak damai, kan banyak orang bisa menerima keuntungan dari itu. Umpamaya di Aceh, di Maluku dan di daerah-daerah lain. Misalnya keuntungan dana-dana operasi untuk kepentingan militer. Itu jelas seperti di tempat-tempat lain seperti di Papua juga.

RN: Bisa jadi penembakan ini memang diupayakan untuk ke arah sana begitu?

AE: Ya. Itu tekanan kami. Sehingga tidak ada kesimpulan seperti kematian Theys, bukan dilakukan oleh kelompok keras Papua. Ternyata yang melakukan kan Kopassus.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044