His Master's Voice
Pagi ini di banyak suratkabar Oz dimuat berita tentang cabutnya Laskar Jihad dari
Ambon dan Maluku.
Kita semua masih ingat bagaimana sebagian umat Islam dengan tegas mengatakan
bahwa mereka berbondong-bondong ke Maluku (dan Poso) untuk membela
saudara-saudara seagama yang digencet, dimusuhi dan dibunuhi oleh umat Kristen.
Gus Dur sewaktu masih menjabat Prez berusaha melarang LJ pergi ke Ambon karena
akan mempersulit keadaan dan memperluas pertikaian. GD benar ribuan korban jatuh
sejak LJ muncul di Ambon.
Keadaan yang serupa terjadi di Poso; bahkan di Papua sempat muncul orang-orang
berbusana padang pasir dan mulai menimbulkan pertikaian. Di Minahasa juga datang
dengan kapal sejumlah besar orang-orang yang berbusana padang pasir, tetapi
untungnya mereka tidak turun dari kapal setelah ada 'diskusi' dengan para pemuda
keturunan Toar yang terkenal selalu too the point (Laskar Kristus?)
Yang sangat menarik dalam berita Agence France-Presse ini ialah pernyataan dari
seorang anggota LJ yang bernama Rifki (25 tahun):"Their departure followed a
decision issued by Sheikh Robi bin Hadi Al Wadli in Saudi Arabia that there should
be no more jihad or holy war in Ambon"
Jadi sekarang sudah tidak ada keraguan lagi bahwa pertikaian, pembakaran,
pembunuhan yang terjadi selama 3 tahun dan memakan ribuan korban bukan karena
JL merasa terpanggil untuk membela sesama Muslim! Pernyataan di atas jelas
menunjukkan bahwa semua strategi dan tindak kekerasan yang dilakukan LJ adalah
atas perintah dari luar. His Master's Voice-lah yang menentukan agenda kekerasan
yang terjadi di Ambon.
Orang awampun dari permulaan sudah mencium bau busuk ini. Misalnya siapa yang
membiayai ratusan anggota LJ pergi ngluruk ke Ambon? Semua kegiatan dan
persiapan seperti latihan militer secara massal di dekat Bogor, demonstrasi
besar-besaran dsb. memerlukan biaya. Karena sebagian besar anggota LJ tidak
menunjukkan means to support themselves and their dependents, sudah pasti bahwa
ada yang bertindak sebagai 'backing'. Nah, sekarang ketahuan! Out of the mouth of a
babe!
Aneh bin ajaib juga begitu pemboman dahsyat terjadi di Bali, begitu gulung tikar LJ.
Seorang teman yang kebetulan berkunjung ke Jakarta sengaja mampir ke HQ dari LJ
dan ternyata semuanya ditutup rapat-rapat. Penasaran dia minta keluarganya yang
tinggal di Magelang untuk mampir ke HQ LJ di Yogya, ceritanya sama.
Kekacauan, kebiadaban, pengrusakan yang dilakukan oleh LJ dan kelompok sealiran
selama beberapa tahun ini rupanya suatu strategi teror yang didalangi dari luar INA.
Si dalang tidak peduli siapa yang menderita, siapa yang rugi, siapa yang mati, siapa
yang diadu bomba karena mereka mempunyai hideen agenda yang tidak
memperhitungkan hal-hal seperti ini. Sebagian bangsa (dan para pemimpin) Indonesia
sudah begitu gullible sehingga menjadi pion dari kelompok maksiat ini.
Wake up bangsa Indonesia. Kita semua sudah dikadalin oleh setan-setan yang sama
sekali tidak peduli dengan nasib, masa depan bangsa dan negara Indonesia. Sesudah
kekacauan, kenistaan dan kemiskinan terjadi di bumi INA, mereka bisa hingkang dari
tanah air kita. Seperti Al Farouq selama di Indonesia sudah menikmati dara Indonesia
dan (tentunya dia pikir apa yang dia lakukan bagian dari kawin mu'tah yang
diahalakan dalam situasi 'perang').
PD
PDanusugondo berkedudukan di Australia.
SS
|