satunet.com, Jumat, 13/09/2002, 04:35 WIB
Kapolri: Ada yang 'Bermain' di Maluku Agar Tetap Ada Konflik
satunet.com - Kapolri Jenderal Pol Da'i Bachtiar menegaskan, ada kelompok baru
yang bermain agar kedua komunitas di Maluku, khususnya Ambon, tetap berkonflik
sejak peristiwa awal 19 Januari 1999.
"Indikasinya sangat jelas dengan tidak ada satu pun dari kedua komunitas yang
bertikai selama ini mengakui perbuatan dalam insiden peledakan bom di lapangan
Merdeka dan penembakan di Kulur. Bahkan tudingan mereka pun tidak ditujukan
kepada salah satu komunitas," ujarnya di Ambon, Kamis.
Seusai melakukan pertemuan dengan PDSDM Saleh Latuconsina, Pangdam
XVI/Pattimura Mayjen TNI Djoko Santoso, serta Kapolda Maluku Brigjen Pol
Soenarko Danu Ardianto, Kapolri mengisyaratkan kelompok yang melakukannya
adalah avonturir.
"Kita melihat bahwa ini nyatanya tidak ada satu pun komunitas yang mengakui
terlibat dalam aksi itu. Bahkan tidak menuding komunitas tertentu, di samping tidak
terpancing untuk bertikai. Jadi pasti ada kelompok lain yang bermain," ujarnya.
Dia meyakini ada kelompok lain di luar yang selama ini berkonflik. "Ini kelompok baru
yang saya isyaratkan itu preman-avonturir atau kelompok kepentingan yang merasa
hidup dan senang dalam kondisi konflik," tegasnya.
Ditanya apakah indikasi ke arah itu semakin kuat, Dai Bachtiar mengatakan, tinggal
dibuktikan secara hukum. "Sudah, sudah ada analisis intelijen Polri terhadap
kelompok ini dan itu mengarah ke sana," katanya tanpa menyebutkan kelompok yang
dimaksudkan.
Dia menandaskan, tindakan penegakkan hukum terhadap kelompok-kelompok yang
masih menginginkan konflik terus berlanjut di Ambon harus didasarkan pada bukti
yang kuat dan akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Sekaligus membuat
jera bagi kelompok lainnya.
"Masalahnya, sekarang ini tindakan hukumnya harus didasarkan pada bukti yang
kuat dan akurat dan ini yang sedang dikumpulkan oleh Polri di Maluku," tutur Kapolri.
[ant/ses]
Copyright © 1999-2001 satunet.com Hak Cipta dilindungi undang-undang.
|