Liputan6.com, 10/09/02 08:55 WIB
Kasus Ambon
Kapolri Sudah Mengetahui Pengacau Ambon
09/9/2002 18:01 -- Kapolri Jenderal Pol Da'i Bachtiar sudah mengetahui kelompok
preman yang mengacaukan Kota Ambon, Maluku. Dalam waktu dekat, Polri akan
memberantas kelompok tersebut.
Liputan6.com, Jakarta: Dalam sepekan terakhir, serangkaian kekerasan atau ledakan
bom kembali mengguncang Kota Ambon, Maluku, dan merenggut sedikitnya delapan
nyawa tak berdosa [baca: Ambon Kembali Memanas, Empat Orang Tewas ]. Situasi
keamanan yang kembali memanas itu nampaknya membuat gusar Kepala Polri
Jenderal Polisi Da'i Bachtiar. Menyikapi hal itu, Kapolri pun segera menggelar rapat
tertutup dengan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang
Yudhoyono di Markas Besar Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (9/9).
Selepas pertemuan, Da'i mengungkapkan, polisi telah mengetahui ada sebuah
kelompok baru yang diduga sebagai pelaku peledakan atau membuat kekacauan di
sejumlah kawasan di Bumi Ambon Manise. Anggota kelompok ini diduga gabungan
preman dari Ambon dan luar daerah. Itulah sebabnya, Kapolri bertekad memberantas
kelompok ini, sehingga dapat memberikan rasa aman bagi warga Ambon. "Ini sebagai
tantangan bagi aparat keamanan, khususnya kepolisian untuk mengungkap pelaku
kekacauan. Kalau tidak kepercayaan rakyat bisa hilang dan mereka (dua komunitas
yang sempat bertikai) dapat kembali melakukan kekerasan," ucap Kapolri.
Pada kesempatan yang sama, Menko Polkam meminta jajaran Polri meningkatkan
kinerja. Dengan begitu, konflik yang terjadi di dalam negeri segera teratasi. Menurut
Yudhoyono, sejumlah daerah yang terus diguncang kerusuhan, pertikaian, dan
pengeboman harus disikapi pemerintah secara tegas. Menko Polkam juga berharap,
jajaran kepolisian dapat menuntaskan empat program kerjanya. Yaitu, menyukseskan
agenda Polkam 2002, menghentikan konflik di Tanah Air, penegakan hukum, dan
pencegahan terorisme.
Dalam kesempatan itu, Yudhoyono memuji keberhasilan Polri dalam upaya
memberantas peredaran narkotik dan obat-obatan berbahaya yang prestasinya diakui
dunia. Kendati demikian, Menko Polkam mengakui, para personel TNI/Polri dalam
menjalankan tugas di lapangan masih menemui banyak kendala. Lantaran itulah, ia
meminta petinggi Polri segera membenahi segala kendala yang ada.(ANS/Solikun
dan Agung Nugroho)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|