SiaR News Service, Thu, 24 Feb 2000 04:13:38 -0700
Mengenal Sepak Terjang Milisi Laskar Pembela Islam (LPI) Dan
Front Pembela Islam (FPI)
JAKARTA, (TNI Watch!, 23/2/2000). Laskar Pembela Islam (LPI) adalah satuan tugas
(satgas) yang digembleng dengan pendidikan semi militer dan militan. LPI adalah
sayap milisi FPI. Mereka bahkan berani mengorbankan nyawa demi cita-cita FPI.
Seringkali masyarakat awam tidak bisa membedakan antara LPI dan FPI.
"Gerombolan" bersenjata tajam, yang selama ini sering dilihat berseragam baju putih,
kopiah putih dan ikat pinggang kopel hijau adalah satgas siap tempur FPI. Sedangkan
FPI sebagai organisasi induk yang mempunyai berbagai kegiatan lainnya.
Jenjang kepangkatan yang berlaku dalam Laskar (LPI) sangat ketat dan disiplin,
seperti contoh: seorang anggota baru laskar, yang biasanya dipanggil "jundi" masuk
dalam satu regu yang biasanya beranggotakan minimal 22 hingga 40 orang (setingkat
peleton dalam satuan militer). Regu-regu ini berbasis di tingkat kelurahan dan
biasanya proses perekrutan anggota sudah dikenal dan direkomendasi oleh anggota
yang lain.
Hal ini disengaja untuk meminimalisir penetrasi yang tak diinginkan. Di bawah
pimpinan rois/rais (setingkat Komandan Peleton) yakni pemimpin laskar setingkat
kelurahan, para jundi ini digembleng secara fisik dan mental. Latihan silat dan
penggemblengan mental lewat pengajian disertai presensi yang ketat dilengkapi
dengan buku rapor berisi penilaian secara periodik oleh para rois.
Dengan model taat komando dan presensi yang baik maka selama dua tahun, jundi
yang berrapor baik bisa naik pangkat menjadi komandan regu di tingkat kelurahan
(rois). Rois bertugas meneruskan perintah dari atas dan memberi penilaian akan
ketaatan para jundi.
Jenjang kepangkatan di LPI adalah penghargaan tertinggi selain beberapa bentuk
penghargaan lain. Penghargaan jenjang kepangkatan ini juga untuk memotivasi dan
memupuk loyalitas anggota.
Di atas jabatan rois dan wakilnya ada jabatan amir dan wakilnya, yakni pemimpin
laskar setingkat Kecamatan. Umumnya para amir ini membawahi tiga hingga empat
orang rois. Jadi diperkirakan kekuatan laskar setingkat amir ini membawahi laskar
sebanyak 200 hingga 400 orang terlatih (setingkat kompi hingga separo bataliyon
infanteri). Dengan syarat kepatuhan dan penilaian yang seperti murid dengan kepala
sekolah, rapor para amir pun dinilai oleh qoid, yakni pemimpin laskar setingkat
kabupaten/kotamadya. Diperkirakan kekuatan laskar yang dibawahi oleh seorang qoid
kurang lebih 2000 hingga 3000 laskar (setingkat brigade infanteri atau grup pasukan
khusus, seperti Kopassus dan Korps Marinir TNI AL).
Jenjang kepangkatan di atas qoid adalah wali yang mengomandani daerah setingkat
daerah tingkat I atau propinsi (semacam Kodam). Para wali ini yang seringkali disebut
sebagai Panglima Perang, dalam organisasi FPI. Seperti ketika terjadi kerusuhan
Ketapang, 28 November 1998, yang saat itu diturunkan adalah wali yang membawahi
daerah Jakarta Raya. Dalam kasus penyerbuan ke kampus Universitas Tarumanegara
1999 lalu, dilakukan oleh para panglima perang (wali) ini. Para panglima ini paling
tidak memimpin sekitar 10.000 hingga 15.000 laskar dibawahnya (setingkat divisi
infanteri).
Para wali dinilai dan dipimpin oleh para imam, yakni pemimpin yang mengomandani
beberapa propinsi (biasanya dalam lingkup satu pulau). Para Imam tersebut dipimpin
oleh seorang imam besar dan wakilnya dengan tanda tiga buah lambang LPI dibahu
kanan dan kiri (setingkat letnan jendral).
Perjalanan seorang jundi untuk menjadi seorang imam besar (letnan jendral) bisa
mencapai 40 tahun pengabdian pada LPI. Jelas, struktur LPI mengandalkan prinsip
"unity of command" layaknya dalam organisasi militer.
Kepangkatan dalam Laskar Pembela Islam (LPI)
IMAM BESAR dan Wakil = Adalah Pemimpin Laskar tertinggi dari jenjang
kepangkatan yang ada di LPI.
IMAM = Panglima laskar untuk beberapa daerah propinsi
WALI = Panglima laskar setingkat daerah tingkat I/propinsi, biasanya pemimpin
setingkat ini disebut Panglima Perang daerah tertentu.
QOID = Komandan laskar untuk daerah setingkat kabupaten dan kotamadya
AMIR = Komandan laskar tingkat kecamatan, umumnya mengepalai beberapa rois.
ROIS = Komandan tingkat Kelurahan, tiap regu masing-masing minimal 22 orang
anggota, jika lebih maka akan dipecah menjadi rois lain
JUNDI = Anggota baru tanpa pangkat
|