The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Lima Belas Anggota OPM Ditangkap


SINAR HARAPAN, Senin 2 September, 2002

Lima Belas Anggota OPM Ditangkap

Jakarta, Sinar Harapan

KSAD Jenderal Ryamizard Ryacudu mengungkapkan aparat keamanan telah menangkap 15 orang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) kelompok Kelly Kwalik yang terindikasi melakukan penyerangan terhadap karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika, Sabtu (31/8).

"Itu adalah kelompoknya Kelly Kwalik, karena banyak kelompok OPM yang berada di Irian Jaya," ungkapnya usai memimpin apel besar TNI-AD di lingkungan Garnisun I Ibukota, Mabes TNI-AD di Jakarta, Senin.

Untuk mengungkap pelaku sebenarnya dari aksi penghadangan dan penyerangan tersebut, TNI menurunkan satu batalion bekerjasama dengan aparat kepolisian (Brimob) setempat.

Polri bertugas mengamankan lokasi kejadian, sementara TNI bertugas mengejar para pelaku dan menutup jalan-jalan yang ditengarai sebagai jalur untuk melarikan diri.

Tentang persepsi negatif masyarakat internasional terhadap aksi yang menewaskan dua warga Amerika serikat (AS), satu warga Indonesia serta 12 warga asing luka-luka itu, KSAD mengaku telah melakukan penjelasan kepada seluruh duta besar yang warganya menjadi korban.

"Kejadian ini jelas-jelas berdampak bagi citra keamanan nasional di mata internasional. Karena itu, saya segera memberikan penjelasan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya tentang peristiwa yang terjadi dan mereka cukup mengerti," katanya.

Sementara itu, Kapolri Jendral Da'i Bachtiar menegaskan, pihaknya akan mengevaluasi keamanan di Papua menyusul insiden penyerangan yang disertai penembakan di Timika, Papua, Sabtu (31/8) siang. Polisi juga akan melakukan sweeping di kawasan tersebut.

"Kita masih evaluasi lagi apakah korpsnya yang kurang atau mungkin patrolinya yang kurang sehingga terjadilah serangan yang dilakukan sekelompok orang yang melukai belasan orang dan menewaskan 3 karyawan Freeport," kata Kapolri menjawab pers di sela-sela acara HUT ke-54 Polwan di Lapangan Bayangkari Mabes Polri, Senin (2/9) pagi.

Dia mengakui, hingga kini kasus penembakan yang terjadi di Timika, Papua, belum jelas. Namun demikian, sudah ada satu tersangka yang berhasil ditemukan dalam keadaan tewas.

Serangan itu terjadi di Freeport Indonesia yang menewaskan dua warga negara Amerika dan satu warga negara Indonesia dan puluhan orang lain luka-luka.

Da'i mengatakan, pihak Polda Papua berhasil menyita sedikitnya, 40 selongsong peluru karena serangan yang dilakukan oleh sekelompok orang, yang diketahuinya sebagai putra daerah.

"Hingga kini motifnya masih seputar mengganggu keamanan para pekerja Freeport saja. Hal ini dikarenakan Polda Papua belum menangkap para tersangkanya," kata Kapolri.

Da'i menjelaskan, senjata-senjata ini juga diketahui dari jenis M-16. Hal ini dikarenakan setelah ditemukannya 40 butir peluru Kaliber 5,62 yang diketahui dari senjata M-16.

Kapolri mengatakan, pihaknya hingga kini masih memeriksa puluhan orang saksi yang dianggap mengetahui adanya penembakan itu.

Menurut para saksi, ciri-ciri para tersangka penembakan tersebut sama dengan satu orang tersangka yang berhasil ditemukan dalam keadaan tewas. Namun demikian, hingga kini Polda Papui masih terus melakukan sweeping guna mengungkap aksi penembakan tersebut.

Sipil Bersenjata

Penyerangan itu menurut Waka Polda Papua, Brigjen Pol. R.Tarigan Senin (2/9) pagi dilakukan kelompok sipil bersenjata. Terungkapnya informasi tersebut berdasarkan keterangan sementara dari dua korban yaitu Steven Emma (AS) dan Mastur (WNI).

Dari keterangan mereka, jelas Tarigan, terungkap saat mobil yang ditumpanginya dihadang tiga anggota kelompok tersebut mengenakan baju loreng dan topi rimba. Namun rambutnya terlihat panjang dan gimbal (keriting diuntai satu-satu). Mereka kemudian melepaskan tembakan ke arah kendaraan hingga menyebabkan tiga penumpangnya tewas seketika dan sebelas orang lainnya luka-luka, di antaranya delapan WNA dan tiga WNI.

Menurut Waka Polda Papua, TNI bersama polisi saat ini masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok yang diduga dipimpin Kelly Kwalik yang memang daerah operasinya berada di sekitar wilayah kerja PT Freeport Indonesia. Selain itu, saat ini juga masih dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh serse Polres Mimika yang dibantu tim serse Polda Papua.

Ketika ditanya tentang jenazah anggota kelompok penyerang, Waka Polda Papua mengakui, dari laporan yang diterima saat ini jenazahnya masih ada di kamar mayat RS Tembagapura, untuk menunggu diambil keluarganya guna dimakamkan. "Kami telah mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar Timika-Tembagapura untuk segera mengambil jenazah yang hingga kini belum diketahui identitasnya agar dapat dimakamkan," Tarigan berharap.

Korban dari kelompok sipil bersenjata yang tewas itu tertembak saat terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok itu pada Minggu (1/9) di sekitar TKP.

Senin (2/9) Pangdam Trikora XVII/Trikora Mayjen TNI Mahidin Simbolon dan Kapolda Papua Irjen Pol Drs I Made Mangku Pastika, jika cuaca dalam keadaan baik menuju Tembagapura (TKP) dengan menggunakan helikopter. Pada hari ini pula rencananya Dubes AS untuk RI Ralph Boyce datang ke Timika.

Kegiatan Normal

Dalam siaran pers PT Freeport Indonesia yang dikirimkan kepada SH, Senin (2/9) pagi, dijelaskan bahwa aparat keamanan sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku kejahatan itu dan memberikan jaminan bahwa masyarakat serta fasilitas pertambangan PT Freeport Indonesia dalam keadaan aman. Kegiatan operasi tambang berjalan normal dan tidak terpengaruh insiden tersebut.

Komisaris Utama PT Freeport Indonesia, James R. Moffett, mengatakan, "Kepedulian kami yang utama adalah terhadap keamanan dan keselamatan para karyawan, keluarga mereka dan kesembuhan bagi yang terluka". Disampaikan pula rasa duka cita kepada keluarga dan kerabat korban, dan mengutuk keras tindakan keji itu.

Kronologis Penembakan

Menyangkut kronologis penembakan terhadap belasan karyawan PT Freeport Indonesia, Kapendam XVII/Trikora Mayor CAJ GK Situmorang menjelaskan, Sabtu 31 Agustus 2002: Pukul 12.20 WIT terjadi penghadangan dan penyerangan oleh orang tak dikenal terhadap karyawan PT Freeport, di Mail (Km 62-63).

Penghadangan ini dilakukan terhadap para karyawan yang menggunakan bus. Dalam peristiwa ini tiga penumpang bus tewas tertembak yakni Piter Edwin Leon Urgon (WN AS yang tertembak pada bagian kepala belakang), Ricky Ryan Lienswrad (WN AS yang mengalami luka tembak pada bagian rahang dan lengan kiri) dan FX Bambang Ruwanto terkena tembakan pada pelipis kiri. Dua belas penumpang lainnya luka-luka dan langsung dievakuasi ke RS Tembagapura.

Minggu 1 September 2002: Pukul 07.00 WIT, satu kompi 515 Kostrad di bawah pimpinan Lettu Inf. Ibnu Hudaya melakukan pengejaran. Pukul 08.25 terjadi penembakan yang diduga kuat dilakukan oleh gerombolan separatis bersenjata terhadap anggota provost Polres Timika di daerah Mile 62 Timika. Penembakan ini terjadi dua kali namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Pukul 08.30 terjadi lagi penembakan terhadap Praka Margono (Yonif 515), namun tidak ada korban jiwa. Pukul 09.00 penembakan yang sama juga dialami oleh Prada Slamet sebanyak tiga kali tembakan, namun anggota Yonif 515 Kostrad ini tidak mengalami luka.

Pukul 11.30, Pangdam XVII/Trikora Mayjen TNI Mahidin Simbolon dan Kapolda Papua Irjen Pol Drs I Made Mangku Pastika tiba di Timika dalam penerbangannya dari Jayapura.

Pada jam yang sama juga terjadi penembakan terhadap Praka Suherman dari Yonif Kostrad 515 dan mengalami luka tembak di bagian pantat kanan dan peluru juga bersarang pada belakang paha kanan.

Pukul 11.40 terjadi kontak senjata antara aparat dari Kostrad Yonif 515 dengan GSB (Gerakan Separatis Bersenjata) yang diduga sebanyak tiga orang dengan bersenjatakan satu pucuk M-16, satu pucuk SP. Pada saat kontak senjata ini satu orang anggota GSB tewas (nama belum diketahui).

Pukul 11.59 jenazah FX Bambang Ruwanto dievakuasi ke Yogyakarta dari Tembagapura menggunakan Airfast milik PT. Freeport dan menuju ke Yogya dengan menggunakan pesawat Garuda Boeing 737. (han/ded/ant)

Copyright © Sinar Harapan 2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044