The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Rumah Pengacara Terpidana Mati Nyaris Dibom


SINAR HARAPAN, Kamis, 3 Oktober 2002

Rumah Pengacara Terpidana Mati Nyaris Dibom

Palu, Sinar Harapan

Masyarakat Kota Palu, Rabu (2/10) malam, dikagetkan lagi dengan aksi teror bom di Jl Thamrin. Semalam sebelumnya, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda Sulawesi Tengah berhasil menjinakkan bom di Jl Zebra di rumah Robert Bofe SH, pengacara terpidana mati kasus Poso.

Beruntung, ada warga yang sempat melihat seorang mencurigakan yang meletakkan sesuatu di halaman belakang rumah Robert sekitar pukul 22.00 WITA. Setelah diperiksa, benda itu dicurigai sebagai bom sehingga segera dilaporkan ke polisi. Jihandak Brimob membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menjinakkannya.

Hari Senin atau sehari sebelumnya, Robert menghadirkan tiga terpidana mati kasus Poso, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu di Pengadilan Negeri Palu. Robert juga menghadirkan Irwanto sebagai saksi dalam persidangan peninjauan kembali (PK). Namun keesokan malamnya, rumahnya sudah diancam dengan peledakan bom.

”Ya, itulah salah satu risiko profesi saya. Dalam menangani kasus Tibo dan kawan-kawan, sejak awal persidangan tahun lalu, kami selalu mendapat tekanan dan ancaman dari sekelompok orang,” kata Robert.

Aksi teror bom di Jl Thamrin terjadi lagi semalam sekitar pukul 22.30 WITA di sekitar sebuah gereja. Tempat ini sudah ketiga kalinya diteror bom, dua kali terjadi bulan lalu.

Ketika Jihandak melakukan pemeriksaan, ternyata sebuah bungkusan berukuran cukup besar itu hanya berisikan botol minuman serta beberapa lembar papan berukuran kecil. Namun, bungkusan itu sempat menjadi perhatian ratusan warga di sekitarnya.

Dua kali sebelumnya, juga tidak terdapat bom, tetapi bungkusan mencurigakan itu hanya berisikan beberapa batu bata dan besi. Meski tidak terdapat bom, tetapi warga menjadi ketakutan.

Pasalnya, di gereja yang terletak di ujung Timur Jl Thamrin itu, pada Malam Tahun Baru lalu sempat diledakkan bom bersama beberapa gereja lainnya.

DPRD Sulteng, Kamis (3/10) pagi, mengundang Kapolda Sulteng Brigjen Pol Zainal Abidin Ishak untuk menjelaskan situasi akhir-akhir ini yang terjadi di Sulteng, terutama tentang maraknya teror bom di Palu. Sampai sekarang, siapa para pelaku teror bom itu belum ditemukan.

Zainal Abdu, anggota Fraksi Islam Kebangsaan DPRD Sulteng, menjelaskan aksi teror bom di Palu benar-benar sudah sangat meresahkan warga, terutama para orang tua murid, karena sekolah-sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak sampai SMU sudah pernah diteror bom.

Ia juga memuji tim Jihandak Polda Sulteng, setiap menerima informasi ada bungkusan mencurigakan, selalu dengan gerakan cepat datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan apakah benar atau tidak itu sebuah bom. Dansat Brimob Polda Sulteng AKBP Drs Sjaiful Bachri SH mengatakan itu sudah merupakan tugas anggotanya untuk selalu merespons setiap laporan warga. (man)

Copyright © Sinar Harapan 2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044