SINAR HARAPAN, Rabu, 9 Oktober 2002
Bom Meledak di Ambon
Dua Prajurit Yonif 741/Udayana Terluka
Ambon, Sinar Harapan
Sebuah bom berkekuatan besar meledak di Pasar Batu Gantung, Kecamatan
Nusaniwe, Kota Ambon, Rabu (9/10) sekitar pukul 08.10 WIT. Akibatnya, dua prajurit
Yonif 741/Udayana dan dua orang sipil lainnya terluka.
Menurut Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Sunarko Danu Ardianto, bom tersebut pada
awalnya ditemukan oleh salah satu pedagang sayur yang bernama Sallo Latupeirissa
(40).
"Pedagang tersebut langsung melaporkan penemuan bom tersebut kepada aparat
keamanan terdekat yakni personel Yonif 741/Udayana," kata Sunarko kepada SH, di
Hotel Amans-Ambon, Rabu pagi.
Dijelaskan, setelah mendapat laporan pengaduan dari masyarakat, dua anggota Yonif
741/Udayana langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan salah satu di
antaranya yaitu Prada Supriyadi, mulai membuka kantong plastik tersebut. "Pada
lapisan pertama dan kedua tidak ada isi, namun pada lapisan ketiga langsung ditemui
bom yang telah dirakit sedemikian rupa dan siap meledak," rincinya.
Kemudian, lanjut Kapolda, personel Yonif 741/Udayana menghubungi Tim Penjinak
Bahan Peledak(Jihandak) Polda Maluku, namun ketika dalam perjalanan menuju
TKP, bom tersebut sudah meledak dan melukai empat orang. "Saya menduga bom
tersebut dirakit dengan menggunakan timer sehingga waktu meledaknya sudah
diatur," ungkapnya.
Menurut Kapolda, saat ini ada empat orang yang menjadi korban ledakan bom
tersebut, dimana dua di antaranya merupakan prajurit Yonif 741/Udayana yang belum
diketahui identitasnya, sedangkan dua lainnya merupakan masyarakat sipil yaitu
Agustinus Pattiasina (40) dan Wenand Rahakbauw (32).
Dua korban masyarakat sipil saat ini dirawat di RSUD dr Haulussy Ambon,
sedangkan dua korban dari Yonif 741/Udayana saat ini dirawat di RS TNI AD Kodam
Pattimura.
Sementara itu, situasi Kota Ambon secara umum tidak mengalami gejolak dengan
meledaknya bom tersebut. Aktivitas masyarakat di daerah-daerah perbatasan antara
kedua komunitas pun berlangsung seperti biasa.
Meski demikian, akibat peristiwa ini angkutan kota (angkot) jurusan Air Salobar,
Pohon Mangga dan semenanjung Nusaniwe enggan beroperasi. Begitu pun para
pegawai Kantor Gubernur trauma melewati kawasan tersebut menuju ke kantornya di
kawasan Talake.
Aparat keamanan Yonif 741/Udayana terlihat siaga membantu personel polisi
mengamankan lokasi kejadian.
Masyarakat berharap aparat keamanan sigap menindaklanjuti peristiwa tersebut,
karena merupakan permainan sejumlah oknum yang masih menginginkan Maluku,
terutama kota Ambon, tetap rusuh. (izc)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|