SINAR HARAPAN, Rabu, 16 Oktober 2002
Teror Bom di Ambon, 2.500 Siswa Dipulangkan
Ambon, Sinar Harapan
Aksi teror bom, Rabu (16/10) kembali melanda Kota Ambon, dengan sasaran
Kompleks Persekolah St. Xaverius Ambon dan Pasar Desa Passo, Kecamatan
Baguala Kota Ambon.
Menurut Kepala SMU Xaverius Ambon, Drs FX Narahayaan, teror bom tersebut
dilakukan oleh oknum tak dikenal melalui telepon pada pukul 09.00 WIT.
"Telepon tersebut diterima oleh salah satu staf guru SMU Xaverius Ambon, Dra Ely
Indriany yang selanjutnya melaporkannya kepada saya selaku kepala sekolah,"
ungkap Narahayaan kepada SH, di ruang kerjanya, Rabu (16/10).
Dijelaskan, oknum penelpon gelap tersebut hanya mengatakan bahwa pada pukul
10.00 ada bom yang akan meledak di kompleks persekolahan tersebut. "Oleh
karenanya itu kami langsung menghubungi pihak Polda Maluku untuk mengirimkan
Tim Jihandak guna melakukan penyisiran di Kompleks SMU Xaverius Ambon," jelas
Narahayaan.
Menurutnya, untuk mengantisipasi hal-hal lain, maka seluruh siswa di Kompleks
persekolah tersebut yang berjumlah sekitar 2.500 siswa langsung dipulangkan pada
pukul 09.25.
"Kami langsung memulangkan para siswa di kompleks persekolahan ini yang
jumlahnya sebanyak 2.500 siswa, sebab di Kompleks persekolahan St. Xaverius
terdapat enam Sekolah Dasar, satu SLTP dan satu SMU dan semua proses belajar
hanya berlangsung satu shift yakni pagi hari," paparnya.
Diakuinya, keputusan untuk memulangkan siswa ditempuh karena pihak sekolah
mempertimbangkan keselamatan para siswa sebab jika bom itu benar-benar ada dan
meledak tentuya banyak siswa yang akan menjadi korban.
Sementara itu, Tim Jihandak Polda Maluku baru tiba di lokasi persekolahan St.
Xaverius pada pukul 10.15. "Tim Jihandak tiba di TKP sedikit terlambat karena pada
waktu yang bersamaan kami juga menerima laporan adanya teror bom di Pasar Desa
Passo, Kecamatan Baguala Kota Ambon," ungkap Komandan Tim Jihandak Polda
Maluku, Iptu Polisi S Rahalus, kepada SH, Rabu (16/10) di Kompleks Persekolahan
St. Xaverius.
Menurutnya, karena informasi teror bom di Pasar Desa Passo, Kecamatan Baguala
Kota Ambon lebih dulu diterima pihaknya, maka lokasi tersebut lebih dulu dilakukan
penyisiran. "Namun setelah dilakukan penyisiran di seluruh lokasi tersebut ternyata
tidak ditemukan adanya bom dimaksud," jelasnya.
Rahalus mengaku, dalam melakukan penyisiran di lokasi persekolahan St. Xaverius
diperlukan waktu yang agak lama disebabkan banyaknya ruangan kelas dan detailnya
penyisiran.
Namun demikian, setelah melakukan penyisiran pada seluruh ruang kelas dan
ruangan lainnya, Tim Jihandak Polda Maluku tidak menemukan adanya bom
sebagaimana yang diancam oleh penelpon gelap tersebut, dan pada pukul 11.30
lokasi persekolahan St. Xaverius dinyatakan steril. (izc)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|