The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Malaysia Tangkap Lima Anggota Jemaah Islamiyah


SUARA PEMBARUAN DAILY, 17/10/2002

Malaysia Tangkap Lima Anggota Jemaah Islamiyah

AFP

DITANGKAP - Kepala Kepolisian Malaysia, Norian Mai, memegang foto empat orang militan yang telah ditangkap, di Markas Besar Polisi di Kuala Lumpur, Rabu (16/10). Polisi Malaysia menahan empat anggota organisasi militan Jemaah Islamiyah yang diduga memiliki hubungan dengan serangan bom di Bali.

KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia menangkap lima orang anggota Jemaah Islamiyah, Rabu (16/10). Dua di antara para tersangka tersebut disebutkan memiliki hubungan dengan jaringan teroris Al-Qaeda.

Pihak Malaysia itu menyebutkan bahwa para tersangka memiliki hubungan dengan kelompok Muslim militan di Indonesia yang dicurigai terlibat pengeboman di Bali.

Keempat tersangka itu ditangkap berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri dengan masa penahanan tidak terbatas. Dalam jumpa pers itu, Kepala Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Norian Mai, mengatakan, penangkapan ini tidak ada hubungannya dengan ledakan di Bali, namun kepolisian Malaysia dan Indonesia akan saling menukar informasi.

Hingga saat ini sudah sekitar 60 orang ditangkap polisi Malaysia karena dianggap merupakan anggota kelompok militan Muslim, dan masih ada delapan orang lain yang buron. Mereka diduga sudah melarikan diri ke Indonesia, Thailand, maupun Malaysia.

Australia, hari Selasa (15/10), melalui Perdana Menteri John Howard, mengatakan, pihaknya akan berusaha agar nama Jemaah Islamiyah secepat mungkin ikut dimasukkan daftar organisasi teroris di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Howard, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa Jemaah Islamiah, bersama jaringan Al-Qaeda, terlibat dalam aksi pengeboman di Kuta.

Sedangkan dari Inggris, Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, berniat melarang beroperasinya organisasi Jamaah Islamiyah yang dicurigai terlibat dalam peledakan bom di Bali.

Dalam pernyataan di depan Majelis Rendah, Blair menegaskan bahwa pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk menyatakan Jamaah Islamiyah sebagai organisasi terlarang, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Terorisme yang berlaku.

Fitnah

Sementara itu, Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba'asyir tetap mengatakan bahwa pelaku aksi bom itu bukanlah Al-Qaeda seperti yang dituduhkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Menurut dia, tuduhan itu merupakan fitnah dan bohong belaka, karena tidak ada bukti yang mendukungnya.

"Itu hanyalah rekayasa orang kafir dalam memerangi Islam. Orang kafir selalu begitu. Menuduh tetapi tidak ada bukti," katanya seusai mendaftarkan gugatannya terhadap majalah Time edisi Asia ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (16/10).

Ba'asyir bersikeras bahwa tidak ada teroris di Indonesia apalagi melakukan pengeboman di Bali. Mengenai tuduhan Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil yang menyatakan peristiwa itu ada kaitannya dengan jaringan Al-Qaeda, Ba'asyir mengemukakan, tudingan itu tidak benar. "Matori hanya ngomomg tanpa bukti. Waallahualam, mungkin ada yang bayar. Yang jelas tuduhan Matori itu tidak bisa dibuktikan,'' tukasnya.

Mengenai Jemaah Islamiyah seperti yang dituduhkan oleh Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Abu Bakar Ba'asyir pernah menjadi pengurus Jemaah Islamiyah sewaktu berada di Malaysia, Ba'asyir juga membantahnya.

Menurut dia, keberadaan Jemaah Islamiyah hanya rekayasa. "Kemaah Islamiyah tidak ada. Itu hanya rekayasa. Di mana mereka akan membikin rekayasa seolah-olah Al Qaeda ada di Asia Tenggara,'' paparnya.

Ba'asyir juga mengajukan gugatan terhadap majalah Time menyusul pemberitaan yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. (BBC.Com/AP/E-4/KR)

----------
Last modified: 17/10/2002

 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/soija2002
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044