SUARA PEMBARUAN DAILY, 27/9/2002
WNA Terlibat Kerusuhan di Indonesia
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto mengungkapkan adanya
indikasi mengenai keterlibatan warga negara asing dalam kerusuhan di sejumlah
daerah konflik di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari dokumen tertulis maupun
sejumlah video yang ditemukan aparat.
"Dalam video gambar itu sangat jelas bahwa itu bukan WNI yang sedang melatih,
membagikan senjata, dan sedang mengomandoi," kata Endriartono menjawab
pertanyaan wartawan usai bersama Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil diterima
Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/9.
Panglima mengaku belum bisa memastikan kelompok yang melakukan penyusupan
ke wilayah Indonesia itu.
Penglima juga mengaku belum bisa memastikan apakah orang asing itu bagin dari
jaringan teroris internasional atau bukan.
"Lho itu Badan Intelijen Negara yang tahu. Tetapi sejauh yang saya lihat, mereka itu
terlibat dalam konflik di Poso dan Maluku," jawabnya.
Berkaitan dengan maraknya pemboman akhir-akhir ini, Panglima TNI berpendapat
bahwa kasus tersebut mungkin merupakan konsekuensi dari reformasi. Perlu pula
diingat, setelah reformasi TNI tidak bisa menangani kasus-kasus semacam itu karena
sudah ditangani polisi.
"Masa transisi sekarang ini mungkin dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu.
Harapan kami, polisi bisa segera mengatasinya. Kami juga berharap, masyarakat
jangan memanfaatkan situasi sekarang ini dengan tujuan memperburuk situasi," kata
Endriartono.
Berkaitan dengan di- masukkannya Abubakar Ba'asyir dalam daftar kelompok teroris
oleh Amerika Serikat, Panglima TNI menjelaskan bahwa hal itu menjadi urusan
kepolisian.
"Kalau memang betul dan terbukti secara hukum, kepolisian akan menindaklanjuti.
Kalau tidak terbukti, tentu akan disampaikan kepada pihak terkait bahwa tuduhan
tersebut tidak benar," tegasnya. (M-11)
----------
Last modified: 27/9/2002
|