TEMPO, 16 Oct 2002 21:57:20 WIB
Laskar Jihad Ditarik dari Maluku dan Poso
16 Oct 2002 21:57:20 WIB
TEMPO Interaktif, Ambon: Ratusan anggota Laskar Jihad Ahlussunah Wal Jamaah
pulang dari daerah konflik Maluku dan Poso, Sulawesi Tengah, menyusul
pembubaran diri laskar ini. Sekitar 800 orang anggota Laskar Jihad meninggalkan
Maluku, Rabu (15/10) dengan angkutan laut KM Dorolonda dari Pelabuhan Yos
Sudarso Ambon menuju Surabaya, Jawa Timur.
Bekas Wakil Panglima Laskar Jihad Maluku, Luckman, mengatakan masih ada
sekitar 400 anggota Laskar Jihad yang tertinggal di markasnya, Kawasan Kebun
Cengkih, Kecamatan Sirimau, Ambon. Mereka akan diberangkatkan Sabtu dan
Selasa mendatang dengan kapal PT Pelni.
Pihak Laskar Jihad telah menyurati PT Pelni pada 11 Oktober lalu agar memberikan
fasilitas angkutan laut dengan cara menurunkan harga tiket kelas ekonomi. Pihak
Pelni telah membalas permintaan itu dan mengaturnya secara bergelombang.
Luckman membantah bahwa pemulangan Laskar Jihad terkait dengan pengeboman di
Kuta, Bali, Sabtu lalu. Ia juga menolak dugaan adanya tekanan internasional terhadap
kelompok Islam di Indoensia.
Menurut Luckman, pemulangan Laskar Jihad itu dilakukan karena adanya fatwa dari
salah satu tokoh ulama terkenal di Saudi Arabia. Selain itu, kata dia, misi utama
Laskar Jihad di Maluku dinilai sudah selesai dengan baik dan sudah saatnya
dibubarkan. Pembubaran ini disiarkan oleh Radio Suara Pembela Muslim Maluku
milik Laskar Jihad di Ambon, Senin (15/10) malam sekitar pukul 23.30 waktu
setempat.
Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Maluku, Cak Saimima, kepada pers di
Ambon mengemukakan pemberangkatan anggota Laskar Jihad sama sekali tidak
menggunakan dana dari pemerintah daerah. "Mereka berangkat dengan biaya
sendiri," kata Samima kepada wartawan di Ambon.
Sedikitnya 170 personel Laskar Jihad yang selama ini berada di Poso juga sudah
ditarik. Mereka tiba di kantor Dewan Pimpinan Wilayah Laskar Jihad Ahlussunnah
Wal Jamaah Sulawesi Tengah di Jalan Slamet Riyadi Palu, Rabu siang, menunggu
pemulangan ke Jawa.
Tumpukan barang bawaan dalam kardus dan tas ukuran besar memenuhi ruang
kantor tersebut, meluber sampai di teras. Para anggota laskar tampak tidur berbaring
dan duduk-duduk dengan wajah lesu. Mereka enggan diajak bicara banyak, kecuali
mengucap salam.
Humas Laskar Jihad Sulawesi Tengah, Abu Malik, mengatakan anggota laskar yang
ada di Poso tinggal satu peleton atau 30 orang. "Itu pun seluruhnya guru ngaji.
Sedang lainnya sekitar 170 personel memilih pulang ke Jawa." (Friets Kerlely/Darlis
Muhammad-Tempo News Room)
Copyright @ tempointeraktif
|