TEMPO, 23 Sep 2002 9:57:56 WIB
Sebuah Mobil Meledak di Depan Gudang Kedubes AS
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebuah mobil 'Kijang' kapsul biru bernomor polisi B 8602
SD meledak di Jl. Teluk Betung, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 03.30 WIB,
Senin (23/9). Ledakan yang terdengar dua kali itu berakhir ketika mobil tersebut
menabrak tiang listrik di depan gudang --dulunya asrama staf-- Kedutaan Besar
Amerika Serikat.
Ledakan pertama terjadi tepat di Jl. Teluk Betung No. 7, di depan kediaman seorang
pensiunan Jenderal TNI, Karter Kawanua. Beruntung, saat kejadian, tuan rumah
tengah berada di Menado. Setelah ledakan pertama, mobil masih sempat berjalan
beberapa meter sebelum menyusul ledakan keras kedua, yang terdengar hingga
radius satu kilometer.
Akibatnya, kendaraan itu akhirnya oleng dan menabrak tiang listrik di depan gudang
kedutaan. Mobil yang ringsek bagian depannya itu, akhirnya terhenti di depan
gudang, yang terletak di Jl. Teluk Betung No. 8, bersebelahan dengan kediaman sang
pensiunan Jenderal itu.
Leo, seorang anggota keamanan RW 06 Kelurahan Menteng, mengaku sempat
melihat seorang laki-laki dengan kaki dan tangan kanannya terputus keluar dari mobil
yang meledak itu. "Ia tampak menahan sakit. Tapi mungkin karena kehabisan darah,
sekitar satu jam kemudian ia tewas di lokasi," ujarnya.
Ia menuturkan, seluruh penumpang mobil itu berjumlah 4 orang, termasuk yang tewas
itu. Tiga orang lainnya berusaha melarikan diri dan berteriak, "Maling, maling!" untuk
menghindari kejaran warga yang marah mendengar ledakan itu. Sayangnya, hanya
seorang yang berhasil dibekuk tak jauh dari lokasi, yakni di Jl. Sumenep, Menteng,
Jakarta Pusat. Sementara, 2 orang lainnya berhasil kabur.
"Massa sempat ingin menghakimi penumpang yang tertangkap, tapi saya cegah
dengan membawanya ke tempat kejadian perkara. Di situ, saya sempat
menginterogasinya dan meminta KTP. Ia pun mengakui bahwa laki-laki yang terluka
parah itu adalah bosnya," ujar Leo.
Dari mulut lelaki yang tertangkap, lanjut Leo, peledakan terjadi karena pembagian
hasil yang tidak rata. Tapi, Leo mengaku tidak mengetahui lebih detil mengenai cerita
laki-laki itu karena khawatir di dalam mobil masih tersimpan bahan peledak.
Dari KTP yang sempat dilihat Leo, laki-laki yang tertangkap itu kelahiran Ambon,
Maluku. Hal ini sesuai dengan keterangan beberapa saksi yang menyebutkan para
penumpang mobil Kijang itu berkulit hitam dan berambut keriting, dengan perawakan
sedang.
Seorang saksi mata lain, yang malu ketika ditanya identitasnya, menjelaskan, ia
bahkan sempat berbincang-bincang dengan salah seorang penumpang yang berhasil
meloloskan diri. Penumpang itu mengenakan kaos merah panjang dan kalung putih
besar.
"Saya tidak tahu kalau dia penumpang yang kabur itu. Dia bilang, dia dari orang
Halimun, Manggarai. Terus dia bilang 'Ada maling, maling!'. Habis itu hilang, nggak
taunya dia," ujar saksi pada Tempo News Room, sambil tersipu-sipu.
Menurut Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Edmon Ilyas, aparat polisi
dari Polres Metro Jakarta Pusat bersama pasukan Gegana datang setengah jam
setelah ledakan. "Ya, dari warga kami tahu ada ledakan dan mobil sempat menabrak
tiang listrik. Kami sedang melakukan pengecekan TKP, kami belum tahu hasil
penyelidikan. Dan, kami belum tahu apakah ini bisa dipastikan bom atau tidak,"
tuturnya.
Edmon menambahkan, polisi belum juga mengetahui apakah ledakan disebabkan
oleh kerusakan mesin mobil atau ada peralatan ledakan. Salah seorang penumpang
saat ini dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan.
Ketika ditanyakan, apakah peristiwa ledakan ini terkait dengan ancaman terorisme
karena TKP tepat di depan gudang Kedubes AS, Edmon membantahnya. "Ini
kejadiannya di jalan umum. Kebetulan berhenti di depan asrama Kedubes AS. Tapi
belum mengarah ke sana (terorisme)" kata dia.
Kapolres juga mengaku telah berkoordinasi dengan pemilik rumah di depan tempat
kejadian perkara, baik di Nomor 7 dan 8. Menyinggung soal peningkatan penjagaan
Kedubes AS, berkaitan dengan peristiwa itu, Edmon menjelaskan, Polda Metro Jaya
dan Polres Metro Jakarta Pusat sudah lama meningkatkan keamanan di kedutaan.
Tapi, sekali lagi ia menegaskan, peristiwa itu belum mengarah pada persoalan
terorisme.
Sementara itu, meski mengalami ledakan yang menyebabkan satu orang tewas di
tempat kejadian, mobil tersebut tidak tampak bekas terbakar. Mobil itu masih utuh,
hanya saja bagian depannya ringsek karena menghantam tiang listrik. Di dalam mobil
terlihat sedikit berantakan, dan hanya kaca depan yang pecah, serta berhamburan ke
jalan.
Selain itu, sejumlah batu bata dari penyekat jalan dan kediaman Jenderal Karter
tampak berhamburan akibat ledakan. Tepat di titik ledakan, terlihat warna hitam dan
bekas gesekan antara aspal dengan ban mobil. Sisa-sisa ledakan dibawa ke
Puslabfor Polri untuk diteliti. (Istiqomatul Hayati--Tempo News Room)
@ tempointeractive.com
|