dimana karang tajam dan pasir dingin
dimana angin tersesat dan ombak membelok
dimana ubur-ubur pegal tertawa--melihat yuyu kangkang-yuyu kangkang mengumpat malu-malu
di sana kau temali tanganku
dan temukan keping kita
keping itu akan bercerita
tentang kata... dan waktu

 

 

 

 

 

kata-katamu selalu datang
bayang-bayangmu selalu menantang
senyummu selalu merekat
baumu selalu mengisap

langkahmu selalu mendorong
doamu selalu setia
nasihatmu selalu optimis
gandenganmu selalu cemburu

engkau di sebelah pundakku
engkau mendiami sukmaku

kita adalah nostalgia
kita adalah rencana

 

 

 

 

 

kata yang sama mungkin diucapkan juga
oleh pemancing yang menggendong
sebuah ikan besar (lalu berpose!)
atau diimprovisasi oleh wanita penjual kelapa muda (yang suka merayu)
dengan penuh semangat,
atau digambarkan oleh bingkai-bingkai foto+dengan cahaya, latar
dan senyum yang berbeda-beda
waktu, kata itu dapat berulang
dapat kita ulang kapanpun kita mau
karena kita miliki keping-keping
pada mata dan jiwa

Robert Frost's poetry

Emily Dickinson's poetry

number of visitor Counter