FUNGSI DAN LATAR BELAKANG PENDIRIAN CANDI GAMPINGAN, (DUSUN GAMPINGAN, DESA SITIMULYO, KECAMATAN PIYUNGAN, BANTUL) tanggal upload naskah : 10 Maret 2003 Kontributor : Gatut Eko Nurcahyo Salah satu hasil aktivitas kehidupan keagamaan masyarakat pada masa klasik Indonesia adalah bangunan candi. Topik tulisan ini berkaitan dengan aspek yang penting untuk diteliti dari suatu candi, yaitu fungsi dan latar belakang pendiriannya. Salah satu situs yang ditemukan di Yogyakarta adalah Situs Candi Gampingan. Situs Candi Gampingan terletak di Dusun Gampingan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Penggalian penyelamatan terhadap situs tersebut telah dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1995, 1996, dan 1997. Data arkeologi yang berhasil ditemukan berbentuk tujuh buah bangunan yang tidak utuh, tiga buah arca yang terbuat dari perunggu, dua buah arca yang terbuat dari batu andesit, benda-benda yang terbuat dari emas, fragmen-fragmen unsur bangunan, dan benda-benda keramik. Salah satu di antara tujuh buah bangunan yang ditemukan merupakan bangunan paling besar dan paling kompleks di Situs Candi Gampingan. Hingga sekarang, bangunan itu disebut sebagai Candi Gampingan. Denah Candi Gampingan berbentuk segi empat yang berukuran 4,64 m. x 4,65 m. Tinggi Candi Gampingan yang masih tersisa 1,2 m., terdiri atas delapan lapisan batu putih yang disusun dengan teknik kait. Selain teknik kait, digunakan juga "teknik las", yaitu penyisipan batu ke dalam rongga-rongga yang menghubungan satu batu dengan batu lainnya. Candi Gampingan memiliki komponen tangga dan perigi. Tangga Candi Gampingan terdapat di sisi barat, berarti arah hadap bangunan ke arah barat, tingginya sejajar dengan tinggi bangunan yang masih tersisa, dan lebarnya 1,28 m. Tangga itu terdiri atas dua lapisan batu sebagai alas tangga, lima anak tangga, dan pipi tangga. Ujung pipi tangga berbentuk lengkung membulat dan polos. Perigi Candi Gampingan terdapat di tengah denah, berbentuk segi empat dengan ukuran 0,98 x 0,99 m., dan kedalamannya 1,54 m. Dindingnya terdiri atas lima lapis batu putih yang dipangkas rata. Dasar perigi yang tampak sekarang berupa tanah bercampur pasir. Penggalian terhadap perigi Candi Gampingan menghasilkan data arca yang terbuat dari batu andesit, yaitu arca Jambhala dan fragmen arca yang terbuat dari keramik. Secara morfologis, bagian-bagian yang tersisa pada Candi Gampingan adalah bagian kaki candi yang terdiri atas alas, perbingkaian bawah, tubuh kaki bagian tengah, dan perbingkaian atas. Alas pada bangunan tersebut profilnya rata, dan di atasnya terdapat perbingkaian bawah kaki yang terdiri atas pelipit bawah, bingkai sisi genta, dan bingkai rata. Tubuh kaki bagian tengah Candi Gampingan mempunyai sebelas bidang sebagai tempat relief dipahatkan. Perbingkaian atas kaki terdiri atas bingkai rata serta satu lapis bingkai di atasnya yang dihias dengan motif bunga dan untaian manik-manik. Candi Gampingan merupakan satu-satunya bangunan di Situs Candi Gampingan yang memiliki relief. Relief-relief pada Candi Gampingan dipahatkan pada sebelas bidang di sekeliling tubuh kaki bagian tengah. Masing-masing bidang berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 73 cm. dan lebar 19 cm. Sisi utara, timur, dan selatan Candi Gampingan masing-masing terdapat tiga bidang relief, sedangkan di sisi barat hanya terdapat dua bidang relief, masing-masing di kanan dan kiri tangga. Unsur-unsur yang digambarkan pada relief terdiri atas katak, unggas, dan sulur-suluran yang melatarbelakangi adegan dalam setiap bidang. Perbandingan antara luas setiap bidang dengan objek yang digambarkan terlihat seragam, yaitu unsur unggas dan katak memenuhi lebih kurang sepertiga bidang, sisanya diisi dengan motif sulur-suluran. Sebagai objek yang belum lama ditemukan dan belum pernah diteliti secara spesifik, Candi Gampingan sangat menarik untuk dipahami keberadaannya. Selain itu, keterangan tentang bentuk spesifik yang dapat dihubungkan dengan fungsi tertentu dari istilah-istilah penyebutan bangunan keagamaan (candi yang dikenal pada masa sekarang) dalam data tertulis dari masa klasik Indonesia, belum diperoleh. Berdasarkan hal tersebut, terdapat permasalahan pokok sebagai berikut :
Jawaban dari permasalahan tersebut ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek penting dalam kehidupan keagamaan masyarakat pendukung Candi Gampingan. Mengingat kondisi Candi Gampingan yang tidak utuh dan tidak terdapatnya data tertulis, maka dua permasalahan yang dirumuskan hanya dapat dijawab dengan melibatkan data lain sebagai berikut :
Hasil analisis data yang ada dapat mengungkapkan aspek-aspek penting di Situs Candi Gampingan, yang pada akhirnya dapat disintesiskan untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan, yaitu sebagai berikut :
|
Kembali ke Daftar Wacana | Kembali ke Halaman Utama |