Home Tentang Penulis

 

Artikel-artikel Bertema Kepuasan Konsumen

 

Betapa sakit hati ini…..

Berikut ini dapat anda rasakan bagaimana seorang bekas anggota kelompok aliran sesat (okultisme) dan bekas anggota keagamaan dengan sistim kepercayaan yang merusak rohani menguraikan apa yang mereka rasakan ketika melepaskan keanggotaan mereka. Ini mungkin dapat memberikan anda gambaran rasa sakit mereka dan mengapa mereka sulit untuk keluar.

Menyakitkan

  • Betapa sakit hati ini menyadari bahwa anda ditipu, bahwa apa yang tadinya anda anggap sebagai "agama yang benar", "jalan menuju kebebasan total", atau "kebenaran", namun ternyata hanya sebuah bidat.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu anda menyadari bahwa orang-orang yang tadinya anda sangat percayai, orang-orang yang mengajarkan anda tanpa boleh dibantah, ternyata tanpa diduga  membukakan mata anda tanpa mereka sadari.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu anda menyadari bahwa mereka yang anda anggap "musuh" anda ternyata berkata benar, namun anda diberitahu bahwa mereka adalah pembohong, penipu, iblis, dsb., dan tidak boleh mendengarkan kata-kata mereka.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu anda mengetahui bahwa sebenarnya iman anda kepada Allah tidak berubah, namun kepercayaan pada organisasi/aliran yang berubah meskipun begitu anda dicap sebagai orang sesat, biang kerusuhan, seorang "Yudas". Bahkan lebih menyakitkan lagi apabila keluarga anda dan teman-teman anda yang menuduh anda demikian.

  • Betapa sakit hati ini ketika menyadari bahwa cinta kasih dan penerimaan mereka hanya apabila anda tetap menjadi anggota kelompok dengan kedudukan baik. Ini membuat anda sangat terluka dan anda berusaha melupakannya. Anda hanya ingin melupakannya, namun bagaimana anda dapat melupakan keluarga dan teman-teman anda?

  • Betapa sakit hati ini melihat pandangan kebencian dari wajah-wajah yang anda kasihi, mendengarkan kebisuan sewaktu anda mengajak mereka bercakap-cakap. Betapa anda terluka sewaktu anda mencoba memeluk anak anda namun mereka berdiri bagaikan patung, bersikap seakan-akan anda tidak ada. Bagaikan pisau menusuk dari belakang sewaktu anda menyadari suami/istri anda memandang anda seperti melihat iblis dan mengajarkan anak-anak anda agar membenci anda.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu menyadari bahwa anda harus mulai lagi dari nol. Anda merasa telah membuang-buang banyak waktu, merasa dimusuhi, dikhianati, serta curiga kepada semua orang termasuk keluarga, teman-teman dan bekas anggota kelompok anda lainnya.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu anda menyadari bahwa anda timbul perasaan bersalah atau malu pada diri anda sendiri, juga karena meninggalkan mereka. Anda sedih, bingung, kesepian. Anda sulit untuk membuat keputusan. Anda tak tahu apa yang harus anda lakukan pada diri anda karena sekarang anda punya banyak waktu untuk diri sendiri,  namun anda masih memiliki rasa bersalah untuk berekreasi.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu anda merasakan bahwa anda seakan-akan tak lagi berada dalam realitas. Anda seakan "melayang" dan bertanya-tanya apakah anda lebih baik melepaskan diri dari rasa aman dalam organisasi namun anda tak bisa kembali.

  • Betapa sakit hati ini ketika anda anda sendirian, bahwa tak seorangpun mengerti apa yang anda rasakan. Memang menyakitkan sewaktu anda menyadari bahwa rasa percaya diri anda dan harga diri anda nyaris tidak ada lagi.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu anda harus berhadapan dengan keluarga dan teman yang berkata "Betul 'kan kataku?" baik secara lisan maupun tidak. Ini membuat anda merasa semakin tolol lagi. Rasa percaya diri anda dan harga diri anda semakin terpuruk.

  • Betapa sakit hati ini sewaktu menyadari bahwa anda telah menyerahkan segalanya untuk bidat itu: pendidikan, karir, keuangan, waktu dan tenaga... dan kini anda harus mencari pekerjaan atau memulai kembali pendidikan anda. Bagaimana anda harus menjawab "Kemana saja anda selama ini?"

  • Betapa sakit hati ini karena anda tahu bahwa meskipun anda ditipu, anda yang harus menanggung akibatnya. Semua waktu yang terbuang percuma ........

Melepaskan diri dari suatu bidat atau aliran sesat adalah seperti pengalaman kematian keluarga dekat atau patah hati. Perasaan itu seringkali digambarkan seperti dikhianati oleh seseorang yang sangat anda kasihi. Anda merasa seakan dimanfaatkan.

Memang rasa duka yang harus dilalui. Umumnya orang akan mengerti bila mengalami kedukaan karena ditinggal mati, dll., namun mereka akan sulit untuk mengerti bahwa dalam situasi ini anda mengalami kedukaan yang sama. Tak ada obat manjur untuk mengobati kedukaan, kebingungan dan luka hati seperti ini. Seperti semua perasaan duka, hanya waktu yang akan menyembuhkannya..

Ada yang merasa bahwa perasaan duka ini adalah salah atau keliru. Namun sebenarnya hal yang wajar. Boleh-boleh saja anda merasa bingung, tidak menentu, bersalah, marah, curiga - semua ini merupakan bagian dari proses. Dengan berjalannya waktu semua perasaan negatif tersebut akan digantikan oleh kedamaian, kebahagiaan, percaya dan pikiran jernih.

There is life after the cult.

Audie Tangkere

Artikel sebelumnya Artikel selanjutnya

 

Home Tentang Penulis