ISLAM
AGAMA PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN
Sebelum
Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi utusan Allah SAT
kondisi masyarakaat Arab Jahiliyah saat itu, sangat
menyedihkan perang antar suku selalu berkecamuk, tanpa
ada yang menghentikan. Masyarakat yang lemah menjadi
santapan penindasan bagi kaum yang kuat. Para pemuka
masyarakatnya saling menghina dan mencaci-maki dengan
keahlian silat lidah mereka. Ghibah, fitnah dan lain
sebagainya sudah tidak ada batasnya. Belum ada agama
yang dapat menghalanginya. Tidak ada aturan dan hukum
yang dapat mencegahnya. Dan bahkan rasa kemanusiaan pun
hampir punah dan sirna dari jiwa mereka. Begitulah
keadaan mereka, kerusakan dan kehancuran jiwa dan raga
menimpa mereka. Perpecahan dan pertikaian sudah menjadi
hal yang biasa, dalam kondisi yang gelap seperti ini
datanglah cahaya Islam yang menerangi mereka sehingga
seluruh negeri Arab mendapat kedamaian, persaudaraan dan
persatuan. Hati mereka yang kotor , penuh dengan
kedengkian dan permusuhan berganti dengan keikhlasan dan
kasih sayang.
Keadaan
seperti tersebut diatas, digambarkan oleh Allah SWT
dalam firman-Nya :
Artinya
: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah
akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuhan, maka Allah menjinakkan antara
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah
orang-orang yang bersaudara , kamu telah berada di tepi
jurang neraka lalu Allah menyelamatkanmu daripadanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk”. (QS.3 Ali-Imran: 103).
Agama
Islam adalah satu-satunya agama yang paling kokoh yang
dapat mewujudkan persatuan dan persaudaraan umat Islam
pada khususnya dan umat manusia di muka bumi ini pada
umumnya. Sebab Islam sangat menganjurkan kepada seluruh
umat manusia yang hidup di dunia ini untuk saling kasih
mengasihi, sayang menyayangi tidak terbatas hanya antara
satu golongan atau satu suku saja, tetapi antara bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain, dan bahkan umat
manusia diperintahkan untuk menyayangi seluruh makhluk
Allah, termasuk hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
Oleh
sebab itu, kita sebagai penganut agama Islam harus mampu
memperlihatkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama
persatuan dan persaudaraan untuk semua umat manusia di
muka bumi ini. Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk
mencintai dan mempertahankan, serta memelihara negara,
mempersatukan umat dan membangun masyarakat. Sebagai
contoh yang dapat kita ambil adalah, bahwa Rasulullah
SAW, beliau adalah seorang pemimpin dan negarawan yang
telah berhasil menyatukan berbagai golongan masyarakat
yang sejak berpuluh-puluh tahun saling bermusuhan. Namun
berkat kepemimpinan Rasulullah SAW sehingga terjalinlah
persatuan dan persaudaraan sebagaimana sabda Rasulullah
SAW :
Artinya
: “Seorang mukmin dalam persatuan dan kasih sayangnya
bagaikan tubuh yang satu tubuhnya merasa sakit, maka
akan dirasakan oleh seluruh tubuhnya”. (HR. Bukhari).
Firman
Allah SWT :
Artinya
: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara
karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”.
(QS. al-Hujarat :10).
Untuk
menghadapi dan sekaligus mengatasi kondisi kita yang
sangat memperihatinkan seperti sekarang ini, kiranya
persatuan dan persaudaraan sangatlah diperlukan sebab
dengan persatuan dan persaudaraan inilah para sahabat
Rasulullah SAW dan para pendahulu kita dapat meraih
kemengan dan keberhasilan maupun jumlah dan perbekalan
mereka sangat sedikit. Demi menjaga persatuan dan
persaudaraan, marilah kita hindari pertikaian dan
permusuhan di antara sesama kita. Imam Ali berkata :
“Sesungguhnya sesuatu yang hak dan benar akan menjadi
lemah dan hancur karena perselisihan dan perpecahan, dan
suatu yang bathil terkadang menjadi kuat dan menang,
karena persatuan dan kesepakatan”.
Oleh
sebab itu, mari kita ikuti perintah Allah dalam surat
al-Qur’an :
Artinya:
“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar
dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS.8 al-Anfal
:46).
Kita
ikuti pula bimbingan Rasulullah SAW :
Artinya:
“Janganlah kamu saling mendengki, mencela, dan
menjatuhkan, janganlah saling membenci, dan bermusuhan
serta janganlah saling menawar lebih tinggi atas
penawaran yang lain dan jadilah kalian para hamba Allah
yang bersaudara”. (HR. Muslim).
Penulis:
H. Nasrullah Djamaluddin, Lc |