ALASAN (DALIL)

 

(1) Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : "ummat Yahudi telah bercerai berai menjadi 71 atau 72 golongan; dan ummat Nasranipun demikian pula. Dan ummatku akan bercerai berai menjadi 73 golongan". (HR. Turmudzi, dan mengatakan :"Hadits hasan shahih")

 

Dan dari abdullah bin 'Amr, katanya :"Rasulullah s.a.w. bersabda: "Niscaya akan datang kepada ummatku apa yang telah datang kepada Bani Israil, teladan ceripu dengan ceripu-ceripu sampai kalau ada orang yang menggagahi ibunya dengan terang-terangan pastilah diantara ummatku ada pula yang berbuat demikian. Dan bahwasanya Bani Israil telah bercerai berai menjadi 72 aliran dan ummatku akan bercerai berai  menjadi 73 aliran; semuanya masuk neraka, kecuali satu aliran". Kata sahabat-sahabat : "Siapakan aliran yang satu itu, ya Rasulallah ?". Jawab beliau : "Ialah mereka yang mengikuti jejakku dan sahabat-sahabatku". (HR. Turmudzi)

 

(2) QS. Al-An'am : 102 dan QS. Al-Qashash : 88

(3) QS. Qaaf : 6 - 11, QS. Al-Ghasyiyah : 17 - 20, QS. Yunus : 101, QS. Ali Imran : 189, QS. Al-Baqarah 164

(4) QS. At-Taghabun : 8

(5) QS. Yunus : 32

(6) QS. Al-Hadid : 3 dan QS. Ar-Rahman : 26-27

(7) QS. Ay-Syura : 11

(8) QS. Al-Ikhlash : 1-4 dan QS. An-Naml : 60

(9) QS. Al-Baqarah : 255

(10) QS. As-Syura : 11

(11) QS. Al-Mulk : : 1

(12) QS. An-Nahl : 40

(13) QS. Al-Baqarah : 29, Al-A'raf : 89 dan QS. An-Nahl : 91

(14) QS. Al-Mu'minun : 91

(15) Al-Qashash : 68 dan QS. Ar-Ruum : 4

(16) Al-Baqarah : 286

(17) Hadits dari Ibnu Abbas, bahwasanya orang banyak sama memikirkan keadaa Allah Yang Maha Mulia dan Agung, maka Nabi s.a.w. bersabda : "Fikirkanlah makhluk Allah dan jangan memikirkan Dzat-Nya, karena kamu tidak akan dapat menduga kekuasaan-Nya".

Dan dari Ibnu Abbas juga dengan lain perkataan : "Fikirkanlah kamu keadaan makhluk dan jangan fikirkan keadaan Khaliq" (Allah Yang Maha Menciptakan), karena kamu tidak dapat menmgukur kekuasaan-Nya". (HR. Abu Syaikh)

QS. Al-An'am : 91

(18) idem no. 17

(19) QS. Fathir : 1

(20) QS. Al-Anbiya : 26-27, QS. At-Tahrim : 6

(21) QS. Hud : 70

(22) QS. Al-Anbiya' : 20 dan QS. al-Isra' : 40

(23) QS. Al-Anbiya' : 20

(24) QS. As-Shaffat : 164

(25) QS. Al-Haqqah : 17

(26) QS. QS. Abasa : 13 - 16

(27) QS. As-Syuara' : 193-194

(28) QS. Al-Baqarah : 98

Hadits dari Samurah bin Jundub : "Adapun rumah ini adalah rumahnya para ahli syuhada' dan aku adalah Jibril dan ini adalah Mikail"....dan seterusnya Hadits (HR. Bukhari tersebut dalam kitab Riyadlus Shalihin, halaman 507)

(29) QS. Al-Infithar : 10-12

(30) QS. Al-Isra' : 36

(31) Hadits dari Umar : "Tengah kami duduk pada suatu hari bersama Rasulullah s.a.w. datanglah seorang laki-laki, putih bersih pakaiannya, hitam bersih rambutnya, tak terkesan padanya tanda orang yang sedang bepergian dan tak seorangpun diantara kami yang mengenalnya, kemudian bersimpuh di hadapan Nabi dengan merapatkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya pada paha Nabi. Lalu ia berkata : "Hai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Islam". Nabi menjawab : "Islam ialah engkau mempersaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadlan dan pergi haji bila engkau mampu melakukannya". Kata orang itu : "Benar engkau...." seterusnya Hadits. (HR. Muslim)

Dari Jabir bin Abdullah Anshari yang menceritakan tentang putusnya wahyu, katanya : "Sewaktu aku (Nabi) sedang berjalan, tiba-tiba mendengar suara dari langit, maka aku mengangkatkan kepalaku. Tiba-tiba tampak Malaikat yang pernah datang di gua Hira' dahulu duduk di atas kursi diantara langiit dan bumi, maka takutlah aku dan kembali pulang. Sesampai di rumah aku berkata : "Selimutilah aku, selimutilah aku". Maka Tuhan Alah menurunkan ayat : Hai orang yang berselimut, bangunlah dan berilah peringatan. Agungkanlah Tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu dan tinggalkanlah perbuatan dosa !". Kemudia lancarlah dan beruntun turunnya wahyu". (HR. Bukhari)

Dan sebagaimana yang ditafsirkan oleh Syaukani dalam tafsirnya mengenai firman Allah s.w.t. : "Dan sesungguhnya Nabi telah melihat Jibril pada kesempatan lain di Sidratul Muntaha". (QS. An-Najm : 13-14)

(32) QS. Al-Hadid : 25 dan QS. Al-Baqarah : 200 - 202

(33) QS. An-Nisa : 163

(34) Diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir dari Barra' bin 'Azib berkata : "Nabi telah lewat di dekat seorang Yahudi yang berlumuran darah karen gukum dera, maka Nabi memanggil orang-orang Yahudi dan bertanya : "Beginikan hukuman orang berzina di dalam kitabmu ?" Mereka menjawab : "ya". Maka Nabi lalu memanggil seorang dari 'ulama mereka dan bertanya : "Atas nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa. Beginikan hukuman orang berzina di dalam kitabmu ?" Ia menjawab : "Oh tidak, dan seandainya tuan tidak mendesak atas nama allah kepadaku, niscaya tak kukatakan kepada tuan. Di dalam kitab kami, hukuman orang berzina itu rajam". ...seterusnya Hadits.

(35) QS. Al-Maidah : 46

(36) QS. : Ad-Dahr :23

(37) QS. Al-Ahzab : 40

(38) QS. Al-Qalam : 4 Dan karena Hadits 'Aisyah r.a. bahwa akhlaq Nabi itu adalah Al-Quran (HR. Muslim dan Abu Dawud).

(39) QS. An-Nisa'  : 164-165

(40) QS. Al-Furqan : 20

(41) QS. Al-Ahzab : 22, QS. Maryam : 41, 54, 56.

(42) QS. At-Takwir : 24

(43) QS. Al-Ahzab : 39 dan QS. Al-Jin : 28

(44) QS. Al-Qiyamah : 19

(45) Qs. Al-Kahfi : 110

(46) QS. An-Nisa' 163,164; QS. Al-An'am : 85-87; Qs. Al-Anbiya : 85; QS. Huud : 84, 61, 50; QS. Maryam : 56, QS. Ali Imaran : 33 dan QS. Al-Fath : 29

(47 ) idem no. 39

(48) QS. Fathir : 24

(49) Qs. Al-Mukmin : 22

(50) QS. Al-Anbiya' : 69

(51) QS. Al-A'raf :" 107

(52) QS. Ali Imran : 49

(53) QS. Al-Isra' : 88

(54) QS. At-Taghabun : 7; QS. Yaasin : 51-53; QS. Al-Muminun : 16

(55) QS. Al-Mulk : 15

(56) QS.Ibrahim : 41; QS. Al-Mukmin : 27

(57) QS. Al-Mukmin :17

(58) QS. Al-Bayyinah : 6

Hadits dari Abu Umar r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : "Apabila penghubi syurga telah menuju ke syurga dan penghuni neraka menuju keneraka, maka (diperagakan) "kematian" dibawa diantara syurga dan neraka, lalu disembelih, kemudian diserukan (Malaikat) : Hai pneghuni syurga, kekallah kamu dan tidak akan mati. Maka bertambah-tambahlah gembiralah penghuni syurga dan bertambah-tambah sedih-sesallah penghuni neraka". (HR. Bukhari Muslim, begitu juga oleh Tirmidzi dengan lafadl yang sama maknanya). Tersebut dalam Kitab Taisirul Wushul, juz IV, halaman 21, cet. 1346 H, fasal 5 tentang Dzikr-Syafa'ah dari bab Qiyamat.

(59) Dari Abu Said al-Khudzri r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. telah bersabda : Apabila ahli syurga itu masuk syurga dan ahli neraka masuk neraka," maka Allah berfirman : Barang siapa di dalam hatinya ada iman sekalipun sebesar biji sawi, keluarkanlah ia (dari neraka) lalu mereka keluar...."--seterusnya Hadits. (HR. Bukhari).

(60) QS. A-Taubah : 11,21-22

(61) QS. Al-An'am : 102

(62) QS. An-Nahl : 90

(63) QS. Al-Ahzab : 38

(64) QS. Al-Hadid : 22; QS. Al-Qamar : 49

(65) QS. As-Shaffat : 96; QS. Al-Qashash : 68

(66) QS. Al-Balad : 10; QS. As-Syams : 8 dan yang tersebut dalam no. 57

(67) idem no. 65

(68) QS. Al-Baqarah : 168, 172; QS. An-Nahl : 114

 

 

 
 

kembali ke KITAB IMAN atau HOME