Cinta

(blue ukhti)

[Ummijundi, 29/03/03]

Suatu ketika ada seseorang yang menyatakan cintanya pada saya. " I love you cause Allah, ukhti...", begitu ia mengatakannya. Dan saya tahu dia mengatakan dengan sangat tulus. Sejenak saya tertegun. Seketika berbagai perasaan tiba-tiba menggelayuti hati ini. Bagaikan terbang ke langit, sedikit ge-er dan...tersanjung :) begitulah kira-kira gambaran perasaan saya saat itu.

Hingga akhirnya saya begitu terkesan sampai-sampai pernyataan dia terus terngiang di telinga saya dan sungguh susah untuk dilupakan. Lalu peristiwa tersebut saya abadikan dalam diary saya, di situ saya tulis selengkap-lengkapnya seolah-olah ada duplikasi peristiwa yang saya anggap bersejarah.

Sebenarnya orang yang menyatakan cintanya itu bukanlah seorang cowok yang sedang merayu saya atau seseorang yang istimewa. Bukan. Tapi dia adalah seorang ukhti yang biasa saja, seorang ukhti yang saya anggap teman seperti teman-teman saya lainnya, seorang ukhti yang saya anggap saudara seiman yang nota bene adalah adik kost saya. Tapi yang menjadi istimewa bagi saya adalah bahwa dibalik kesederhanaannnya ternyata dia memperhatikan dan mencintai tanpa sepengaetahuan saya. Ya...dia menganggap saya adalah orang yang istimewa baginya. Subhanallah...saya benar-benar tidak menyangka. Saya dicintai ? Itulah pertanyaan keheranan yang mampir pada diri saya. Saya yang kata orang agak cuek, bikin rame dan sifat jelek lainnya ternyata bisa dicintai. Bahkan saya sering menganggap kalau sebenarnya saya tidaklah ada manfaatnya (perasaanku sih...).

Tidak sekali ini saja saya menerima pernyataan cinta dari teman-teman. Tapi saya selalu menganggap pernyataan mereka hanya basa-basi dan bahasa pemanis persahabatan saja. Dan tentu saja saya menerimanya dengan angin lalu, bahkan cuman cengiran kuda tanpa pernah membalas sedikitpun.

Setelah mengalami peristiwa tadi hati dan pikiran saya jadi terbuka. Saya kembali flash back, merenung dan mengingat-ingat kembali apa saja yang telah saya lalui bersama teman-teman selama ini. Dan ternyata saya menemukan bahwa selama saya memang sangat dicintai oleh mereka. Buktinya kalau saya salah mereka mengingatkan, kalau saya lagi happy mereka juga turut happy, kalau saya lagi sedih mereka berusaha menghibur. Semua itu adalah ungkapan sayang mereka pada saya. Walaupun tidak diungkapkan dengan kata-kata Dan sedihnya saya tidak bisa menangkap semua itu. Saya kurang peka.

Lalu saya kembali mengingat-ingat, apakah saya pernah membalas cinta mereka ? Bahkan sekedar mengucapkannya. Boro-boro mengucapkan cinta, menanyakan kabar aja jarang. Astagfirullah....tiba-tiba meleleh air mata ini. Saya merasa seakan saya ini menjadi manusia yang jahat sekali. Manusia yang tidak punya perasaan, manusia yang berhati batu. Ampuni hamba ya Allah...Maafkan saya saudaraku.

Mengucapkan cinta pada saudara kita kelihatannya memang sepele. Mungkin diantara kita ada yang bilang, "ah buat apa sih begitu-begituan." Tapi tahukah saudaraku bagaimana perasaan kita ketika menerima ucapan cinta dari saudara kita ? Seperti yang saya ceritakan diatas tadi. Ada suatu penghargaan dan penghormatan dari saudar kita. Ada suatu rasa persahabatan yang saling memiliki, persahabatan yang didasari karena Allah semata, adanya ikatan hati dan tentu saja adalah keromantisan dalam persahabatan.

Ukhti tadi baru saja memberikan sebuah pelajaran berharga dan membuka hati saya. Bahwa ucapan cinta yang terlontar dari bicir teman-teman saya adalah tulus dari hati yang paling dalam. Ucapan yang menggambarkan sebuah keikhlasan. Subhanallah.... So...tunggu apa lagi ? Segera ungkapkan cinta kita pada saudara kita sekarang juga. Bukankah Rasul sendiri menyuruh kita jika kita mencintai saudara karena Allah maka sampaikanlah. Buat mereka yang buka bertipe romantis, apa salahnya mencoba bersikap romantis ? :) Tell her now that we love her.

Buat panggilan_suci, jazakillah atas cinta yang diberikan pada saya. I love u too cause Allah....
 
 
sumber: kafemuslimah.com