Memberi Itu Indah dan Nikmat
Oleh : Didin Hafidhuddin
@
[Ummijundi,29/03/03]
Banyak orang yang beranggapan bahwa
jika kita memberi sesuatu (harta, ilmu pengetahuan, dan pemikiran) kepada orang
atau kelompok lain yang tidak secara langsung mendapatkan balasan atau upahnya,
merupakan sesuatu yang sia-sia yang tidak boleh dilakukan. Teori kerja dengan
imbalan yang bersifat material atau ibadah yang hanya dikaitkan dengan balasan
pahala semata itu begitu mendominasi sebagian besar umat kita.
Karenanya, tidak jarang orang yang memiliki sifat bakhil atau kikir dan sama
sekali tidak mau memberi, kecuali dengan imbalan dan upah yang jelas yang
terukur dan terstruktur. Padahal, memberi itu sesungguhnya adalah suatu
kenikmatan dan keindahan yang luar biasa yang secara langsung akan kita rasakan
manfaatnya.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Turmudzi, Rasulullah SAW bersabda, ''Pemurah itu
akan dekat dengan Allah [rahmat-Nya], dekat dengan sesama manusia [cinta dan
kasih sayangnya], dengan surga [nikmatnya], dan jauh dari neraka [adzanya].
Sebaliknya, orang yang bakhil akan jauh dari Allah, jauh dari sesama manusia,
jauh dari surga, tetapi dekat dengan neraka.''
Muzaki (orang yang berzakat) yang mengeluarkan zakat hartanya dengan kesadaran
dan keikhlasan yang penuh akan mendapatkan kebersihan, kesucian, dan ketenangan
jiwa (QS 9:103). Ia akan diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengatasi
berbagai problem hidup dan kehidupannya (QS 70: 19-25). Sementara itu, hartanya
akan terus berkembang dan bertambah dari waktu ke waktu (QS 30:39).
Dalam sebuah hadis sahih riwayat Ibn Abiddunya, Rasulullah SAW bersabda,
''Sedekah itu tidak akan menyebabkan sesuatu pada harta, kecuali hanya akan
memperbanyaknya. Karena itu, bersedekahlah kamu sekalian, pasti Allah akan
mencurahkan rahmat-Nya.'' Dalam sebuah hadis yang lain riwayat Ibn Majah,
Rasulullah SAW bersabda, ''Iri dan dengki itu akan menghabiskan segala kebaikan
yang kita lakukan sebagaimana api menghanguskan kayu bakar. Sedekah akan
menghapuskan segala kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Shalat itu adalah
cahayanya orang mukmin dan puasa itu penghalang mukmin dari azab neraka.''
Orang yang suka berzakat dan bersedekah (berinfak) akan memiliki etos kerja dan
usaha yang kuat yang menyebabkan ia akan berusaha dengan semaksimal mungkin
untuk mendapatkan rezeki yang halal yang sebagiannya akan diberikan kepada
mereka yang membutuhkan dan berhak menerimanya. Mari kita tumbuhkan kecintaan
untuk memberi dan memberi. Insya Allah kita akan menjadi orang kaya, baik
material maupun spiritual.
sumber: Republika
Untuk Nisha, makasih yah kiriman artikelnya.....