| From Sushinta
         Siahaan :
 I would like to say that Martha was one of the kindest, most
         considerate and down-to-earth friend I ever.
 My name is Suzy Siahaan, and I know Martha from Malvern
         Uniting Church in Melbourne.
 When I heard about her death, I thought for a while why God
         would take her away from us, but then I realize that it must
         be part of God's plans.
 I am still very sad and I miss her terribly. I have a lot of
         terrific memories about her. Her spirit, her laughter. I
         remember one occasion when there was a retreat to a
         mountain, and I got to share a room with her, along with a
         few other friends, Yuli, Inneke and Ida.
 That night we just talked and read verses from the Bible and
         I could feel His presence and that night I was thinking that
         I was truly blessed to be surrounded by
         wonderfulfriends.
 
 A few years ago, when it was my birthday, Martha gave me a
         "Greatest Contemporary Christians" CD and it has good songs
         in it. One song that is especially memorable is called
         "Friends". One verse says that " ...though it's hard to let
         you go, in a Father's hands we know, that a lifetime is not
         too long to live as friends."
 This fits how I feel about
         Martha, that she is my forever friend and I will sorely miss
         her always. Regards,Suzy Siahaan.
 |  | Dari
         Maria
         (Mila) Sidabutar
 Buat Martha, seorang saudara, sahabat yang sekaligus
         konsultanku dalam berbagai hal.
 Kenal Martha di Melbourne
         adalah suatu anugrah Tuhan buat kehidupan saya, terutama
         dalam mendukung rencana studi di Australia. Kami punya
         kesamaan, sama-sama mau belajar dan berani malu...Meskipun
         lingkungan sekitar kami memberi komentar terhadap rencana
         sekolah kami, kami jalan terus. Tekad kami adalah
         menyenangkan orangtua, keluarga terlebih Tuhan.Martha telah membuktikan kesungguhannya dalam mengasihi
         setiap orang di sekelilingnya. Kami pernah menangis karena
         berpisah kota untuk sekolah, tapi Martha mengantar saya
         hingga memperoleh tempat tinggal yang pasti di Gold
         Coast...Senang dan sedih, karena Tuhan kasih saya adik yang
         sangat peduli saya tapi harus berpisah kota.
 Janji saya untuk liburan
         ke Melbourne mengunjunginya saya buktikan. Namun sahabat
         saya Martha dan Juli harus terusir karena ulah berisik saya
         yang mengganggu room-mate mereka berdua. Kami boyongan ke
         flat baru di South Yarra, dan mulailah dengan suasana baru
         yang sangat mengesankan. Saya nggak akan pernah lupakan
         itu.Di Jakarta pun Martha tetap saudara saya...adik yang
         menghilang sesaat karena kesibukannya di kantor. Kami
         janjian ketemu, nongkrong di kafe and bernostalgia...hingga
         terakhir waktu di Jakarta, Martha masih nyempetin ntraktir
         mie Gajah Mada dekat kantor saya...
 
 Martha sakit dan saya melihat bahwa ia terbaring dan
         lemah...Kami berdoa untuk kesembuhannya...3 hari bersama
         Martha di Surabaya meninggalkan kenangan yang dalam buat
         saya...
 Seminggu sebelum ia pergi...saya masih yakin Martha akan
         sembuh dan mewujudkan niatnya...Namun Tuhan berkehendak
         lain, Ia sayang sekali dengan Martha hingga lebih awal
         menjemputnya...
 
 Meski Martha tidak di sini, namun ia bisa merasakan
         kerinduan saya dan orang-orang yang mengasihinya. Sampai
         bertemu kembali Martha, adikku yang baik, wanita yang sabar,
         tempat berkeluh kesah dan teladan buat keluarga...
 Maria (Mila)
         Sidabutar |