detikcom, Selasa, 08/02/2005 12:23 WIB
Temui Wapres, Gubernur Maluku Tagih Dana Rehabilitasi
Reporter: Niken Widya Yunita
detikcom - Jakarta, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bertemu Wakil Presiden
Jusuf Kalla meminta pemerintah segera mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1
triliun bagi rehabilitasi dan rekonstruksi Maluku pasca konflik.
"Kami melaporkan pembangunan di Maluku pasca konflik untuk recovery,
rekonstruksi, rekonsiliasi dan pengembalian pembangunan di Maluku pasca konflik.
Anggaran yang dibutuhkan Rp 1.002 triliun," kata Gubernur Maluku Karel Albert
Ralahalu usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Selasa (8/2/2005).
Turut hadir Ketua DPRD Maluku R. Louhanapessy dan Wakil Gubernur Maluku M. A.
Latuconsina.
Menurut dia, dana tersebut akan digunakan untuk membangun sarana peribadatan,
pendidikan, kantor, pasar yang hancur pada kerusuhan 4 tahun silam.
"Kami harapkan dananya dari APBD dan APBN. Tetapi, dana dari APBD sangat kecil
maka kami harapkan dana yang lebih besar dari APBN," ujarnya.
Dikatakan Karel, wapres berjanji akan memperhatikan usulan ini. "Kita harap tahun
2005 dana sudah diberikan," pintanya.
Lebih lanjut, Karel menambahkan jumlah pengungsi Maluku hingga kini ada 15 ribu
KK yang berada di kabupaten/kota dan paling banyak di kota Ambon. "Alokasi dana
pengungsi hampir Rp 240 miliar untuk tahun 2005 ini," kata Karel.
Mengenai RMS, Karel mengatakan upaya penegakan hukum sudah maksimal. "Ada
upaya pembinaan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh gerakan separatisme.
Jumlah RMS tidak ada, hanya sekelompok kecil masyarakat yang terpengaruh.
Setiap tanggal 25 April itu HUT RMS, pemerintah Maluku selalu waspada supaya
tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan," papar Karel.
Ketua DPRD Maluku R. Louhanapessy menambahkan pemerintah pusat menerapkan
inpres khusus untuk Maluku dan Maluku Utara pada tahun 2003. Tetapi, inpres
tersebut hanya bersifat politis dan tidak ada realisasi untuk anggarannya.
"Kami meminta agar pemerintah pusat memperhatikan implementasi itu. Wapres
menjanjikan akan mengisi sektor pendidikan sebagai implementasi dari kenaikan
BBM nanti," imbuhnya.(aan)
© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
|