detikcom, Rabu, 16/02/2005 14:56 WIB
Kasus Penembakan Misterius di Ambon, 7 Saksi Diperiksa
Reporter: M Hanafi Holle
detikcom - Ambon , Polisi masih menyelidiki kasus penembakan misterius yang
terjadi di Via Karaoke dusun Batu Lubang, Desa Hative Besar, Kecamatan Baguala,
kota Ambon, Selasa (15 /2/2005) lalu. Sampai sekarang, tujuh orang saksi yang
sudah diperiksa.
Dari keterangan-keterangan saksi, polisi masih sulit untuk mendapatkan ciri-ciri
pelaku penembakan yang mengakibatkan dua orang tewas dan seorang luka itu.
Speed boat yang digunakan pelaku juga masih sulit diketahui.
Hal ini disampaikan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Leonidas
Braksan kepada detikcom di ruang kerjanya, Mapolres Prigilima, Jl. dr Latumeten,
Ambon, Rabu (16/2/2005). "Kami belum dapat memastikan modus atau motif
penembakan itu. Kami masih melakukan penyelidikan. Jadi nanti, jika ada titik terang
dari hasil penyelidikan itu akan kami sampaikan," ujar Kapolres.
Di lain sisi, lanjut Braksan, pihaknya masih menunggu hasil olahan TKP yang
dilakukan tim Laboratorium Forensik Polda Maluku. "Hasil olah TKP belum kami
dapat. Nanti mungkin satu dua hari lagi akan kami dapat hasilnya," kata dia.
Hanya saja, hasil olahan TKP, sementara ini baru dapat ditemukan 31 selongsong
peluru pada 10 titik yang ditemukan di pesisir pantai atau berjarak sepuluh meter dari
vila karaoke itu. Untuk itu, diketahui, para pelaku turun dari speed boat dan
melakukan tembakan pada jarak yang sangat dekat dengan ruang hall dan VIP
tempat dimana dua orang tewas.
Sementara itu, salah seorang saksi mata, yang juga anggota TNI AU yang enggan
disebutkan namanya dan pada malam itu bertindak sebagai tamu di Vila Karaoke
kepada wartawan menyatakan, dirinya yakin, senjata yang digunakan penembak
adalah senjata jenis MK3 atau M-16 dan orangnya sangat terlatih. "Itu yang saya
saksikan. Saat itu saya berada di hall vila dan dalam posisi tiarap bersama tamu
lainnya. Saya yang teriak tiarap kepada semua tamu yang berada di hall," kata dia.
Terkait jenis senjata, Kapolda Maluku, Brigjen Adityawarman mengatakan, dari
selongsong peluru yang ditemukan, pelaku menggunakan senjata otomatis. "Mereka
gunakan senjata otomatis," kata Kapolda tanpa merinci jenis senjata apa.
Saksi mata lainnya, Emi (23) kepada detikcom juga mengatakan, dari suara yang
didengarnya, pelaku penembakan menggunakan tiga buah speed boat. "Tapi saya
tidak melihatnya. Karena kebetulan saya sembunyi di bawah tangga penginapan,"
kata Emi.(asy)
© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
|