The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Selasa, 18/01/2005 19:15 WIB

Tidak Ada Alat Deteksi, Pemda Maluku Serukan Waspada Tsunami

Reporter: M Hanafi Holle

detikcom - Ambon, Walaupun termasuk salah satu daerah rawan tsunami, hingga kini BMG Maluku tidak memiliki alat deteksi tsunami. Namun, Pemda Maluku terus menyerukan kewaspadaan pada masyarakat, terutama yang berdiam di wilayah pesisir pantai.

"Kami (BMG) Maluku memang belum memiliki alat yang dapat mendeteksi tsunami. Padahal semestinya kita sejak jauh hari sudah mesti mengetahui jenis patahan, apakah aktif atau tidak, apakah patahan itu vertikal atau horizontal."

Demikian dikatakan Kepala Kantor BMG Maluku, Benny Sipollo dalam keterangan persnya kepada detikcom, Selasa (18/1/2005) di Bandar Udara Pattimura Ambon.

Menurutnya, ada beberapa jenis patahan, diantaranya horizontal dn vertical. Patahan vertical inilah yang menimbulkan tsunami. "Patahan itu akan mempengaruhi air pasang surut. Air laut kemudian akan menuju daerah yang ksoong dengan kecepatan 800 Km/jam dengan ketinggian 20 meter," ungkap Benny.

Ketika disinggung tsunami di Maluku, Benny menyatakan, dari tiga stasiun Geofisika yang ada di Maluku, masing-masing kota ambon, Tual dan Saumlaki belum ada laporan terkait dengan adanya indikasi gelombang tsunami disejumlah lokasi yang dinilai rawan.

"Kami juga belum mendapatkan laporan tentang indikasi tsunami di tiga wilayah yang dikategorikan sebagai daerah rawan itu," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, masyarakat Maluku harus tetap waspada karena Maluku merupakan pusat pertemuan tiga lempengan pasifik yang bergerak dari pulau Papua, Indo-Australia yang bergerak dari arah selatan dan Eurusia dari arah utara.

Selain itu menurut BMG, Maluku telah mengalami 12 kali gempa yang diikuti dengan gelombang tsunami, sedangkan kota Ambon sendiri sudah empat kali gempa yang diikuti dengan gelombang tunami. "Itu terjadi, namun belum membahayakan, masih terlihat beraktifitas," ujar dia.

Terkait isu tsunami ini, informasi yang berhasil dihimpun detikcom, wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang baru saja dimekarkan. Tepatnya di Kecamatan werinama desa werinama, sebagian masyarakat telah memilih mengungsi dari desa yang terletak di bibir pantai itu.

"Masyarakat setiap usai magrib apalagi terjadi hujan, pasti mengungsi ke hutan atau daerah ketinggian. Dan ini sudah terjadis ejak Seminggu lalu," ujar Zainal Kelilauw, warga desa Werinama kepada detikcom.(fab)

© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044