detikcom, Senin, 17/01/2005 16:06 WIB
Pascakonflik, Ambon akan Disinggahi 250 Turis Eropa
Reporter: M Hanafi Holle
detikcom - Ambon, Situasi kondusif di Ambon pascakonflik membuahkan hasil.
Sekitar 250 turis asal Eropa akan singgah di ibukota Provinsi Maluku ini.
Mereka akan datang pada 18 Februari 2005 dengan menumpangi kapal pesiar
Colombus yang nantinya berlabuh di Dermaga Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Selanjutnya mereka akan melihat secara dekat lokasi-lokasi wisata yang tersebar di
pulau Ambon.
"Kami sedang melakukan persiapan penyambutan. Hal ini kami lakukan karena
pascakonflik, inilah jumlah turis cukup besar yang datang ke Maluku, dan ini
dilakukan secara serempak," kata Sekda Provinsi Maluku Said Assagaf kepada
detikcom di kantor Gubernur Maluku jalan Pattimura, Ambon, Senin (17/1/2005).
Kedatangan para turis tersebut, lanjut dia, menandakan pengetahuan tentang situasi
kota Ambon dan sekitarnya sudah maksimal. Artinya, pandangan para turis asing
tentang Maluku sudah baik.
"Untuk itu situasi kondusif ini patut dipertahankan dan diperlihatkan kepada mereka
tentang kondisi Ambon sudah aman. Mereka mendengar Ambon sudah aman dari
website Provinsi Maluku maupun promosi," kata Assagaf.
Kendati demikian, papar dia, kedatangan para turis asing ke Ambon hanya
berlangsung selama 4 hingga 5 jam. Mereka akan menuju dua titik daerah wisata
pantai, yakni Pantai Namalatu di Latuhalat Kecamatan Nusaniwe dan Pantai Natsepa
Kecamatan Salahutu.
Menyikapi rencana kedatangan 250 turis Eropa tersebut, anggota DPRD Maluku
Kutni Tuhepaly menyambutnya dengan baik. Hal itu disampaikannya saat ditemui
detikcom di Balai Rakyat Karang Panjang Ambon.
"Yang terpenting adalah memperkenalkan kepada dunia bahwa inilah kondisi realitas
Maluku pascakonflik. Dan ini juga dipergunakan sebagai sarana promosi pariwisata
Maluku," ujarnya.
Sekretaris Fraksi PPP ini juga meminta kalangan pemerintah daerah Maluku untuk
menggunakan momen tersebut sebaik mungkin dengan memperkenalkan dunia
pariwisata Maluku. Namun stabilitas keamanan daerah Maluku tetap harus menjadi
perhatian utama Pemda Maluku.
"Kalau boleh dilakukan koordinasi antarinstitusi agar penciptaan stabilitas keamanan
daerah dapat terjaga baik. Jika cidera sedikit saja, orang tak akan percaya dan
datang ke Maluku lagi," kata Kutni. (sss)
© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
|