detikcom, Jumat, 18/02/2005 12:06 WIB
Kapal Pesiar Turis Jerman Disambut Bendera RMS di Ambon
Reporter: M Hanafi Holle
detikcom - Ambon, Kapal pesiar Columbus yang merapat di Pelabuhan Yos Sudarso,
Ambon, pada pukul 07.15 WIT, disambut dua bendera Republik Maluku Selatan
(RMS) yang sengaja diterbangkan dengan balon gas di areal perbukitan Batu
Gantung, Kecamatan Nusaniwe, Ambon.
Sejauh ini belum diketahui dari mana dua balon gas itu diterbangkan. Aparat Polres
Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease saat ini masih melakukan penyisiran pada
lokasi yang diduga menjadi tempat diterbangkannya balon tersebut.
Dua bendera RMS yang dinaikkan selama satu jam itu sempat menjadi pusat
perhatian warga dan aparat keamanan yang berada di pelabuhan. Kendati demikian,
munculnya dua bendera tersebut tidak menganggu sama sekali kunjungan 629
wisatawan asal Jerman itu.
Sementara Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Leonidas Braksan
yang akan dimintai konfirmasi mengenai kemunculan bendera tersebut hingga kini
sulit dihubungi.
Ke-629 wisatawan asal Jerman yang menumpang kapal pesiar Columbus dari Sidney,
Australia itu, disambut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Ape Watratan.
Mereka dijaga ketat ratusan aparat keamanan pada semua titik pelabuhan. Bahkan,
satu SKK pasukan Brimob ikut diturunkan.
Kedatangan para wisatawan itu, menurut Tour Operator Travel Unsico, yang
menjembatani kedatanganan turis tersebut, Morena Tuhuteru kepada detikcom dan
The Jakarta Post, sudah direncanakan tiga minggu yang lalu. "Mereka membeli paket
tour selama empat jam," kata Morena.
Menurutnya, dari 629 wisatawan itu, hanya 229 wisatawan saja yang akan melakukan
perjalanan wisata ke beberapa titik pariwisata di pulau Ambon.
Rencananya, sebanyak 100 orang akan menuju Pantai Wisata Namalatu yang
terletak di Kecamatan Nusaniwe, sementara sisanya lagi menuju Waisalaka,
Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
"Itu dua tempat yang akan menjadi tujuan wisatawan tersebut dan semuanya
berkebangsaan Jerman. Mereka akan dipandu anak-anak Maluku yang sudah
diseleksi sebelumnya," ungkap Morena.
Dijelaskan Morena, rombongan wisatawan yang akan menuju Waisalaka, sebelumnya
akan singgah dulu untuk melihat industri penyulingan minyak kayu putih (euqaliptus)
di desa Suli Kecamatan Salahutu.
Selanjutnya, mereka akan menyaksikan lokasi wisata Moa (belut) dan nyanyian
anak-anak kecil di desa Waai. "Setelah itu mereka akan menuju pantai Natsefa guna
menikmati tarian tradisional Bambu Gila dan kerajinan kerang-kerangan di desa Batu
Merah, Kecamatan Sirima," katanya.
Sementara itu, untuk rombongan yang menuju Pantai Namalatu, akan singgah dulu di
Museum Siwalima Maluku, menyaksikan cara pengolahan sagu (metroxilon saga),
cara pembuatan nasi bambu dan menikmati tarian tifa (tarian perang) dan nyanyian
vokal group artis-artis lokal Ambon. Setelah mengunjungi Ambon, lanjut Morena,
mereka akan langsung bertolak ke Bitung, Sulawesi Utara.
Salah seorang wisatawan, Diane Schmit kepada detikcom disela-sela keberangkatan
menuju Waisalaka menuturkan, kedatangan mereka ke Ambon untuk menyaksikan
keindahan pantai dan sejarah di Pulau Ambon.
"Persinggahan kami ke Ambon untuk melihat wisata pantai pulau Ambon yang
katanya sangat indah. Dan juga beberapa tempat sejarah seperti museum. Ini sudah
terjadwalkan dari Sidney. Kami akan menuju Bitung siang nanti," ujar Diane. (umi)
© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
|