Harian Berita Sore, Kamis, 17 Maret 2005
Pos Polisi Diminta Aktif Jelang 25 April
* Empat Anggota RMS Jalani Pemeriksaan
Ambon ( Berita ) : DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon meminta pihak
Polres pulau Ambon dan pulau-pulau Lease untuk mengaktifkan kembali sejumlah
pos polisi yang tidak berfungsi lagi sejak kerusuhan lalu, khususnya menjelang
tibanya HUT Republik Maluku Selatan (RMS) 25 April.
Permintaan ini disampaikan Pemkot Ambon yang diwakili Asisten I, W. Pattiasina,
BA, dan juga Ketua Tim kunjungan DPRD ke Kecamatan Nusaniwe, Drs. Lucky
Wattimury di hadapan Muspika saat melakukan pertemuan di Polsek Nusaniwe,
Kamis pagi.
Pos-pos polisi yang tidak berfungsi lagi yakni pos Taman Makmur, Kelurahan
Nusaniwe, pos Kudamati, Kelurahan Kudamati, sementara untuk pos Benteng,
kelurahan Benteng yang saat ini mulai diaktifkan diharapkan dapat ditingkatkan
kembali sistem pengamanannya, kata Ketua tim kekunjungan ke Nusaniwe, Drs.
Lucky Wattimury yang juga Ketua DPRD Kota Ambon.
Sementara itu, Asisten I Pemkot Ambon, W Pattiasina BA, juga meminta Kapolsek
Nusaniwe, Iptu. Pol. John Peilouw merehabilitasi pos-pos itu mengingat bangunan
beberapa pos sudah hancur dan perlu mendapat perbaikan.
Apalagi pos-pos yang tampak saat kunjungan tim DPRD yang turun langsung ke
lapangan terkesan sudah rusak dan hingga kini belum difungsikan itu berada di
kawasan-kawasan yang rawan terjadi konflik, ujarnya.
Dia mencontohkan, seperti pos polisi yang terdapat pada kawasan Kudamati yang
hingga kini daerah itu masih dianggap relatif rawan konflik, sedangkan untuk pos yang
ada di kawasan Taman Makmur memang sudah rusak berat dan tak layak lagi untuk
digunakan sebagai pos keamanan, katanya.
Jalani Pemeriksaan
Sedikitnya empat orang anggota gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS)
kini menjalani pemeriksaan intensif di Polres P.Ambon dan P.P. Lease setelah
mereka tertangkap pada Rabu (16/3).
Kapolres P.Ambon dan P.P. Lease, AKBP Leonidas Braksan, Kamis, membenarkan
empat oknum pengikut RMS itu adalah KS(35), ES(32) serta ayah, AM(41) dan
anaknya AM(15) yang masih duduk di bangku sekolah dari salah satu SLTP di kota
Ambon.
"Tertangkapnya empat pengikut gerakan separatis RMS itu setelah mereka mencuci
klise foto yang diamankan saat penggeledahan rumah FS, Selasa(15/3) karena
terlihat berpose sambil memegang bendera yang biasanya disebut Benang Raja,"
katanya.
KS berprofesi sehari-hari sebagai sopir sedangkan ES sebagai tukang ojek. Polisi
berhasil menemukan sejumlah barang bukti antara lain pangkat berumbul-umbul
dengan warna bendera RMS, 106 amunisi dari berbagai jenis, satu senjata rakitan
laras pendek, rompi beserta tempat pelurunya.
Tim penangkapan yang dikoordinasi Kasat Intel Polres P.Ambon dan P.P. Lease, Iptu
Pol. Mustofa dan Kanit Buser Reskrim, Iptu Pol.George Siahaya juga mengejar
oknum pengikut RMS lainnya yakni RT, SM dan IT di rumah BT pada RT 001/RW05,
Benteng, Kecamatan Nusaniwe, namun tidak berhasil karena mereka sudah
melarikan diri, katanya.
Aparat kepolisian akan menangkap oknum pengikut RMS yang melakukan aktivitas
menjelang perayaan HUT organisasi separatis itu pada setiap 25 April.
"Masyarakat hendaknya turut membantu dengan melaporkan aksi mereka sehingga
aparat keamanan bisa mengantisipasi berbagai hal bisa menggangu stabilitas
keamanan dan menangkap mereka," katanya.(ant)
This site is copyright © 2002 Harian Berita Sore
|