The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

JAWA POS


JAWA POS, Rabu, 13 Apr 2005

Femmy Ditangkap, Bom Meledak

Ambon - Salah seorang delegasi Maluku di Malino Femmy Souissa ditangkap polisi, di kediamannya di Kawasan OSM, Kelurahan Kudamati, Kota Ambon, pukul 00.45 wit, dinihari, kemarin. "Penangkapan Femmy ini terkait dengan kasus penganiayaan bersenjata yang dilakukan tersangka terhadap salah seorang warga," ungkap Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Leonidas Braksan, kepada wartawan, di Mapolres, kemarin.

Selang setengah jam setelah penangkapan Femmy, sebuah bom berkekuatan high explosive meledak. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan bom yang terjadi di pertigaan Jalan Baru dan Jalan Dr Latumetten itu. Hanya saja ledakan besar dengan radius 2 KM ini sempat membuat warga panik. Khususnya warga yang berada di seputaran lokasi ledakan.

Dalam ledakan bom tersebut, polisi berhasil mengamankan dua saksi mata. Kedua saksi itu tengah dimintai keterangan di Mapolres Ambon. Satu di antaranya adalah tukang ojek. Hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian masih merahasiakan identitasnya.

Selang beberapa menit setelah ledakan itu terjadi, polisi langsung melingkari Lokasi ledakan dengan police line. Pihak kepolisian pun belum bisa menyimpulkan motif di balik ledakan bom tersebut. Hanya saja dari serpihan bom yang berhasil dijadikan alat bukti di TKP terdapat unsur TNT. "Dari serpihan bom yang berhasil diamankan, ada kandungan TNT yang digunakan dalam rakitan bom itu," ungkap salah seorang perwira di TKP.

Namun, berapa besar kandungan TNT yang digunakan masih belum dipastikan. Yang pasti, kata perwira itu, kandungan TNT ada. Ini bisa tercium dari bau bekas ledakan dan dasyatnya ledakan.

Terkait dengan ledakan itu polisi tengah melakukan penyelidikan intensif. Penyelidikan ini, kata Kapolres Leonidas Braksan, untuk membuktikan apa ledakan itu punya kaitannya dengan penangkapan Femmy ataukah tidak.

"Jadi penyelidikan ini untuk membuktikan apakah kasus peledakan bom ini ada kaitan benang merah dengan tertangkapnya Femmy Souissa," kata Kapolres.

Hingga kini, lanjut Braksan, penyelidikan itu masih terus dilakukan dan dikembangkan. "Kami masih mengembangkan kasus peledakan bom ini, apakah berdiri sendiri atau punya kaitan dengan penangkapan Femmy," beber dia.

Menurut Kapolres, dalam kasus peledakan bom rakitan ini tidak ada respon yang berarti dari masyarakat. Dua warga yang dimintai keterangan itu juga belum jelas apakah mereka nantinya berstatus sebagai tersangka ataukah bukan.

"Yang pasti keduanya tengah kami periksa dan melakukan pengembangan dengan tertangkapnya Femmy Souissa tersebut," akunya.

Femmy Souissa, kata Kapolres, ditangkap karena yang bersangkutan dilaporkan telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap salah seorang warga dengan menggunakan senjata api.

"Nah, menindaklanjuti laporan warga berupa penganiayaan bersenjata api, maka Selasa dini hari kemarin itu, kami langsung melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap yang bersangkutan di rumahnya," tutur Kapolres.

Dalam pengeledahan itu, papar Kapolres, polisi menemukan sejumlah bukti berupa enam butir amunisi jenis FN. Selain amunisi, enam kaset vidio juga berhasil ditemukan dalam pengeledahan di rumah Femmy tersebut. "Saat pengeledahan tersebut kami juga berhasil menemukan empat butir amunisi dari berbagai jenis, serta empat buah kaset rekaman video," tandas Kapolres.

Dengan adanya temuan bukti-bukti itu, pihak Polres Ambon langsung menetapkan Femmy Souissa sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan. (jpnn)

© 2003, 2004 Jawa Pos dotcom.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044