The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Kamis, 03 Februari 2005

Pengungsi Ambon Enggan Segera Bangun Rumah

Ambon, Kompas - Para pengungsi yang berasal dari Desa Rumahtiga, Ambon, masih enggan untuk segera membangun kembali rumah mereka karena kurangnya penjagaan oleh aparat keamanan. Meskipun bantuan bahan bangunan rumah sudah diberikan, warga memilih membawa bantuan tersebut pulang ke tempat pengungsian mereka. Warga juga belum dapat membangun kembali rumahnya karena sudah ditempati oleh orang lain tanpa seizin mereka.

Dari 30 kepala keluarga yang berasal dari sekitar Lorong Gandaria, Desa Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Ambon, yang menerima bantuan bahan bangunan rumah, Rabu (2/2), seluruhnya membawa pulang bahan bangunan tersebut ke tempat pengungsian mereka. Bantuan dari pemerintah yang mereka terima melalui kontraktor memang hanya disalurkan di lokasi asal rumah tinggal mereka.

Namun, karena kurangnya jumlah aparat keamanan yang berjaga di sekitar lokasi pemulangan pengungsi, warga memilih membawa pulang bantuan tersebut. Selain lokasi pemulangan pengungsi yang semula menjadi tempat tinggal mereka belum dihuni, sebagian besar bekas lokasi rumah mereka yang hancur akibat konflik di Maluku telah ditumbuhi semak dan tumbuhan liar cukup tinggi.

Tambah ongkos

Bantuan yang diterima para pengungsi terdiri atas 50 sak semen, 60 lembar seng bergelombang, 6 lembar seng rata, 20 buah tripleks, sebuah jamban, serta bahan campuran yang di antaranya terdiri atas paku dan engsel. Selain itu, para pengungsi juga menerima uang untuk pembelian bahan bangunan lokal, seperti pasir, batu, dan kayu yang nilainya Rp 2.955.000.

Untuk mengangkut seluruh bahan bangunan tersebut, para pengungsi terpaksa harus mengeluarkan biaya sewa kendaraan sebesar Rp 100.000-Rp 125.000, tergantung jarak lokasi pengungsian mereka.

Menurut Sekretaris Desa Rumahtiga, Teky Tita, bahan bantuan bangunan rumah yang dibawa pulang oleh para pengungsi, membuka peluang kepada pengungsi untuk tidak membangun rumah mereka, tetapi justru menjual kembali bahan bangunan rumah yang mereka terima. Namun, Tita memahami kondisi tersebut karena pengungsi tidak mungkin menyimpan bantuan di lokasi rumah mereka yang akan dibangun karena kurangnya jumlah aparat keamanan.

Dari enam pos keamanan yang disiapkan Pemerintah Provinsi Maluku untuk mengamankan proses pemulangan pengungsi di Desa Rumahtiga, Poka, dan Kelurahan Tihu, baru tiga pos yang diisi oleh aparat keamanan dari Kepolisian Daerah Maluku dan Komando Daerah Militer XVI/Pattimura. Jarak antara pos tersebut juga cukup jauh sekitar 2-3 kilometer.(mzw)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044