The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Rabu, 19 Januari 2005

Nelayan Banda Kekurangan Armada Penangkap Ikan

Banda Naira, Kompas - Akibat terbatasnya jumlah armada penangkapan ikan yang dimiliki nelayan di Kecamatan Banda, Maluku Tengah, tidak semua nelayan dapat melaut setiap hari. Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi kapal yang masih tradisional sehingga nelayan tidak dapat mencari ikan terlalu jauh dari pantai.

Menurut Abdul Idrus-nelayan di Desa Kampung Buru, Banda, Maluku Tengah-Selasa (18/1) di Banda Naira, para nelayan membutuhkan adanya bantuan rumpon penangkap ikan tuna dan cakalang untuk diletakkan di Laut Banda. Dengan rumpon, Idrus berharap dapat memperoleh ikan dalam jumlah yang lebih banyak.

Hal senada diungkapkan nelayan Kampung Baru lainnya, Zein Rahman. Jarak paling jauh yang dapat ditempuh nelayan Banda antara 20 dan 30 mil. Nelayan juga hanya berani melaut saat kondisi laut tenang dan cuaca baik saja. Mereka tidak berani mengambil risiko, ombak Laut Banda terkenal ganas dan lautnya dalam.

Kalaupun ada bantuan pemerintah terhadap nelayan, menurut nelayan Kampung Baru lainnya, Ismail Dobo, hendaknya diberikan langsung kepada nelayan tanpa melalui perantara. Hal ini harus dilakukan karena banyak bantuan pemerintah yang tak sampai ke nelayan, tetapi hanya untuk keluarga dan orang-orang terdekat koordinator penerima bantuan.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Kampung Baru Bakri Kiat mengatakan, penangkapan ikan yang dilakukan nelayan Banda masih tradisional. Untuk menangkap ikan tuna dan cakalang, nelayan mengandalkan keberadaan ikan lumba-lumba. Para nelayan meyakini, di sekitar ikan lumba-lumba banyak ikan tuna dan cakalang. "Kami ingin memiliki rumpon penangkap ikan tuna dan cakalang di Laut Banda," kata Kiat.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Romelus Far-Far mengatakan, dari sekitar 1.000 nelayan di Kecamatan Banda, hanya 300 nelayan yang memiliki armada penangkapan ikan. Dari 300 armada penangkapan ikan, hanya 10 armada yang dapat digunakan untuk menangkap ikan dengan baik. Tak heran di kawasan Maluku sendiri produksi ikan tuna dan cakalang turun sampai 70 persen.

Menanggapi keinginan nelayan Banda untuk memiliki rumpon, Far-Far berjanji akan mengusahakannya lewat APBD Maluku tahun 2005 melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. (MZW)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044