KOMPAS, Sabtu, 22 Januari 2005
Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal
Denpasar, Kompas - Dalam tiga hari berturut-turut sedikitnya enam pura-tempat
persembahyangan umat Hindu-yang berada di wilayah Desa Adat Kuta, Legian, dan
Tuban serta Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, dirusak oleh orang tak dikenal.
Hingga kini jajaran Kepolisian Daerah Bali masih menyelidiki peristiwa yang
meresahkan warga desa setempat tersebut. Peristiwa ini cukup meresahkan, dan
tidak mustahil akan menimbulkan sikap saling curiga antara penganut agama-agama
yang ada di Bali.
Peristiwa perusakan itu dilaporkan pertama kali Senin (17/1). Sebuah pura di wilayah
Desa Adat Legian, Kuta, yaitu Pura Dalem Kahyangan, ditemukan dirusak pada
bagian candi, patung, dan pengangge (hiasan pura).
Esoknya, Selasa (18/1), peristiwa serupa dilaporkan menimpa tiga pura sekaligus,
yaitu Pura Dalem Penataran Kedonganan, Pura Kati Gajah, dan Pura Pesambyangan
Ratu Gede Dalem Ped di Desa Adat Kelan, Tuban.
Rabu (19/1) aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta kembali menerima laporan
terjadinya perusakan terhadap dua pura keluarga di sekitar Jalan Majapahit, Kuta.
Pura keluarga yang dirusak itu adalah Pura Pengorengan dan Pura Lobong.
Kejadian-kejadian perusakan itu menimbulkan keresahan warga desa setempat.
"Sejak kejadian pertama (di Legian), kami sudah berusaha mengantisipasinya.
Konsentrasi kami memang baru di pura-pura milik desa adat. Ternyata, pelakunya
menyasar ke pura-pura milik keluarga, seperti Pura Pengorengan," kata Bendesa
(pimpinan) Adat Desa Adat Kuta, I Gusti Ketut Sudira, Jumat (21/1).
Langkah antisipasi yang dimaksud adalah mewajibkan warga desa adat secara
bergiliran berjaga di tujuh pura milik Desa Adat Kuta, di antaranya Pura Prajapati,
Pura Segara, dan Pura Penataran, serta Pura Puseh Desa Adat Kuta. "Kami
berharap polisi dapat menemukan pelakunya. Tiang (saya) sudah meminta
masyarakat jangan menuduh pelakunya (adalah) orang dari agama atau suku lain.
Herannya, kenapa pura yang dirusak?" ujar Sudira.
Diselidiki
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Komisaris Besar AS Reniban
yang dihubungi kemarin mengaku telah menerima laporan kasus perusakan di enam
pura tersebut. Menurut dia, Kepala Polda Bali melalui Kepala Kepolisian Kota Besar
(Poltabes) Denpasar telah menginstruksikan jajarannya agar menyelidiki kasus
tersebut.
"Kami juga sudah mengintensifkan jajaran Babinkamtibmas dan meminta mereka
bekerja sama dengan pecalang (satuan pengamanan desa adat). Yang pasti, kami
telah menyelidiki kasus yang meresahkan warga ini," kata Reniban.(cok)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|