The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Sabtu, 23 April 2005

Bom Meledak di Ambon, Lima Orang Ditahan

Ambon, Kompas - Sebuah bom berkekuatan besar meledak di Kota Ambon, Jumat (22/4) malam sekitar pukul 20.00 WIT. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, ledakan yang keras itu sempat mengagetkan warga kota karena terdengar hingga radius beberapa kilometer. Menyusul peledakan bom itu, petugas keamanan menahan lima orang dan dua di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ledakan bom itu terjadi di sebuah tanah kosong di belakang bekas gedung Bioskop Oriental di Kelurahan Wainitu, Nusaniwe, Ambon. Lokasi terjadinya ledakan merupakan daerah perbatasan permukiman dua komunitas masyarakat, yaitu antara daerah Batugantung dan Waringin.

Begitu terdengar ledakan keras, sejumlah warga langsung bergerombol di sekitar lokasi kejadian. Namun, jumlah massa yang menggerombol tidak terlalu banyak karena lokasi kejadian berada di bekas permukiman yang hancur akibat konflik di masa lalu dan hingga kini belum sepenuhnya dihuni kembali.

Meskipun ledakan cukup keras, aktivitas warga di sekitar lokasi kejadian tidak terganggu. Angkutan umum di sekitar lokasi ledakan juga tetap beroperasi normal. Para penjual makanan tetap melayani para pembelinya.

Pascaledakan polisi langsung melakukan penyisiran dan pemblokiran pada Jalan Sitanala, jalan raya terdekat dari lokasi ledakan. Penyisiran dilakukan terhadap rumah-rumah di sekitarnya yang sebagian besar tak berpenghuni, dan kendaraan yang melintas di jalan.

Dari penyisiran yang dilakukan, polisi menemukan lima orang di sebuah rumah di dekat lokasi ledakan. Salah seorang di antaranya ditemukan saat membawa dua bom rakitan yang belum sempat diledakkan. Mereka adalah Yohosua Latusia, Rizal Rikumahu, Christian Metakohi, Hesti Paliyama, dan Amos Kastanya.

Kelima orang itu langsung dibawa oleh polisi ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease. Kelimanya langsung menjalani pemeriksaan intensif. Hasilnya, Latusia dan Kastanya resmi ditetapkan sebagai tersangka peledakan. Kastanya terbukti membawa dua bom rakitan yang terbuat dari pipa besi saat tertangkap.

Provokasi

Setelah para tersangka dibawa ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Gegana dari Satuan Brigade Mobil Polda Maluku langsung mengamankan lokasi kejadian. Warga yang ingin menyaksikan lokasi ledakan diminta menyaksikan dari luar garis polisi agar tidak mengganggu jalannya pemeriksaan.

Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Leonidas Braksan mengatakan, untuk sementara motif peledakan tersebut adalah untuk memprovokasi massa. Hal ini terlihat dari lokasi peledakan yang berada di tempat kosong dan berada di daerah perbatasan antara dua komunitas warga Ambon yang pernah terlibat konflik.

"Motif sebenarnya belum bisa diketahui karena butuh pendalaman," ujar Braksan. Mengenai keterlibatan para tersangka dalam beberapa kasus peledakan dan aksi provokasi lainnya, Braksan belum dapat memastikan.

Akhir-akhir ini sejumlah ledakan bom kembali terjadi di Ambon. Situasi keamanan pun mendapat perhatian serius, terutama menjelang peringatan hari ulang tahun Republik Maluku Selatan (RMS) pada 25 April mendatang.

Menjelang peringatan HUT Ke-56 RMS, ratusan anggota kepolisian mulai disiagakan di pos-pos keamanan di daerah-daerah yang dianggap memiliki potensi gangguan keamanan. Penjagaan keamanan yang dilakukan dalam Operasi Mutiara Merah Putih 2005 ini dilakukan untuk mencegah pengibaran bendera RMS dan kemungkinan terjadinya konflik. (MZW)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044