The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Selasa, 26 April 2005

Laskar Mujahidin Bantah Lakukan Latihan Militer

Semarang, Kompas - Laskar Mujahidin membantah telah melakukan latihan militer di Salatiga seperti disinyalir Kepolisian Daerah Jawa Tengah sebagaimana diberitakan di Kompas, Senin (25/4). Laskar Mujahidin menilai sinyalemen polisi itu sebagai tuduhan yang mengarah fitnah kepada Laskar Mujahidin.

Demikian siaran pers Majelis Mujahidin yang diterima Kompas, Senin (25/4). Siaran pers itu ditandatangani Ketua Majelis Mujahidin Irfan S Awwas dan Sekretaris Umum Shobarin Syakur.

Disebutkan, Laskar Majelis Mujahidin hanya akan melakukan kegiatan dengan surat resmi lajnah tanfidziyah dan dengan tembusan kepada aparat keamanan. "Kegiatan perorangan atau kelompok yang kebetulan mereka adalah anggota Majelis Mujahidin, semacam olahraga, bela diri, mendaki gunung, kegiatan pencinta alam, tentu saja di luar sepengetahuan organisasi dan harus diperlakukan sebagai hak warga negara biasa," tutur Irfan.

Dikatakan, Majelis Mujahidin menyatakan protes dan kecewa kepada Kompas, dan juga aparat keamanan, khususnya Polda Jateng, yang selalu mencurigai Majelis Mujahidin.

Relawan ke Aceh

Majelis Mujahidin juga menuntut Kepala Polda Jateng memberikan klarifikasi publik secara terbuka atas pernyataannya tersebut.

Saat ini, lanjut Irfan, Majelis Mujahidin tidak mengagendakan latihan atau kegiatan yang bersifat fisik, apalagi berbau militer. Konsentrasi majelis ini adalah rehabilitasi kemanusiaan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Secara teratur, kami melakukan rotasi pengiriman relawan untuk korban tsunami, yang hingga kini mencapai 1.000 relawan yang dikirim secara bergantian," katanya.

Ditambahkan, Majelis Mujahidin adalah organisasi kemasyarakatan yang resmi didirikan tahun 2000 di Yogyakarta dan segala kegiatannya selalu dijalankan secara terbuka.

Komandan Laskar Jihad Majelis Mujahidin Jarot Supriyanto mengatakan, dalam program kegiatan Laskar Mujahidin tak pernah disampaikan mengenai penggunaan cara-cara militer atau kekerasan.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang Komisaris Besar Suhartono mengatakan, pihaknya telah mengecek dan menginvestigasi Kelurahan Pancur, Kecamatan Kopeng, Salatiga, yang diduga dijadikan tempat latihan militer organisasi sipil tertentu yang dicurigai. Ternyata, di tempat itu belum ditemukan adanya kegiatan latihan militer.

Latsar PKS

Sekretaris Desa Nogosaren Trijoko menyatakan, "Biasanya yang datang ke Kali Pancur adalah para pencinta alam yang akan kemping atau latihan panjat tebing."

Kepala Dusun Genikan, Desa Ndeles, Widodo juga mengatakan hal senada. "Saya selaku pimpinan dusun belum pernah melihat atau mendengar tentang adanya latihan militer," ucap Widodo.

Kegiatan semi-militer yang dilakukan di wilayah Kopeng adalah Latihan Dasar (Latsar) Menengah I Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah, Jumat (22/4) hingga Minggu (24/4). Kepala Bidang Kaderisasi DPC PKS Kota Salatiga Budi Santoso membenarkan adanya kegiatan tersebut. (HAN/Y08)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044