Media Indonesia, Kamis, 13 Januari 2005 16:16 WIB
NUSANTARA
Pangdam: Keselamatan Muspida Maluku Karena Kemurahan
Tuhan
AMBON--MIOL: Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen Syarifuddin Summah mengakui
dirinya bersama rombongan Muspida Maluku lainnya yang selamat dari kecelakaan
helikopter saat hendak meninggalkan Pulau Wetar menuju Pulau Lirang, Kabupaten
Maluku Tenggara Barat(MTB) tidaklain hanyalah karena keselamatan dan kemurahan
dari Tuhan semata.
"Itu semua hanya karena kemurahan Tuhan sajalah, kami bisa selamat," katanya,
kepada ANTARA di Ambon, Kamis.
Pangdam bersama Gubernur Maluku Karel Ralahalu, Kapolda Brigjen Pol Aditya
Warman, Danlantamal VIII, Laksaman Pertama Bambang Subeno, Kajati Masyudi
Ridwan, Bupati MTB Oratmangun dan pengusaha, Indra Hassan terhindar dari
musibah kecelakaan pada Selasa (11/1), sekitar pukul 11:45 WIT, akibat insiden
helikopter.
Kecelakaan itu berawal saat take off kira-kira tiga meter di atas permukaan tanah,
helikopternya tiba-tiba terseret ke belakang dan bagian ekornya menghantam
bangunan kamar mandi/WC yang ada di sekitar lokasi lapangan sepakbola Ilwaki,
Pulau Wetar.
Sesaat menabrak bangunan kamar mandi/WC, baling-baling heli jenis bell 412
dengan nomor register HA 5114 itu sempat menghantam bangunan sekitar, di mana
salah satunya runtuh dan menghimpit bagian ekor heli dan langsung berhenti di
tempat.
Ketika melihat helikopter yang diawaki pilot Mayor Kav.Lisman, copilot Lettu Kav.
Yudi M Dili serta mekanik Sertu Mustajab dan Serda Dwi Yulianto, Gubernur dan
sejumlah angota Muspida serta kru heli langsung melompat keluar untuk
menyelamatkan diri karena khawatir adanya ledakan menyusul insiden itu.
Pangdam Pattimura mengemukakan, sesaat helikopter take off kondisi di lapangan
sepakbola Ilwaki biasa-biasa saja. Saat itu yang terlihat memang ada sedikit abu
sehingga menghalangi pemandangan dan tiba-tiba helikopter terdorong ke belakang.
"Jadi penyelidikan insiden tersebut diserahkan ke tim investigasi karena terpenting
kita semua selamat dan patut bersyukur atas kemurahan Tuhan," tandas Pangdam.
Sementara itu, Gubernur Ralahalu, secara terpisah mengaku tidak mengerti dan
mengetahui sebab musabab kecelakaan heli itu karena masalah teknis
penerbangannya lebih dikuasai oleh pilot dan co-pilotnya.
"Kami tidak memahami masalah yang mengakibatkan kecelakaan ini. Pilot dan
co-pilot yang lebih memahami dan memiliki pengetahuan untuk mengambil langkah
serta tindakan-tindakan penyelamatan sesuai dengan prosedur penerbangan," ujar
Gubernur.
Kendati demikian, Gubernur Ralahalu mengaku bersyukur bersama muspida karena
selamat dari insiden maut.
Ia pun menjelaskan, dirinya bersama para muspida berangkat dari bandara Eltari
Kupang (NTT) sekitar pukul 06:30 Wita dan tiba di Atambua satu jam kemudian untuk
mengisi bahan bakar kemudian menuju Wetar, Kabupaten MTB dan tiba sekitar pukul
10:30 Wit.
Pantau perbatasan
Kunjungan Gubernur dan muspida itu dalam rangka pemantauan di wilayah
perbatasan MTB-Timor Leste dan Australia, melakukan pertemuan dengan
Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) di Wetar serta meninjau sejumlah pos
keamanan yang telah ditempatkan di wilayah itu.
Saat take off itu, sebenarnya Gubernur Ralahalu dan rombongan hendak menuju
Pulau Lirang sebelum kembali ke Kupang dengan tujuan juga melakukan pemantauan
di sana.
Sebelumnya, saat di Kupang, Senin malam (10/1), rombongan dari Maluku
menindaklanjuti kerjasama dengan Pemprov NTT guna memasok seman Kupang dan
sebaliknya mengirimkan kayu ke sana.
Gubernur Ralahalu menghaturkan terima kasih kepada Gubernur NTT, Piet
A.Tallo,SH, yang senantiasa memantau perjalanan ke wilayah terselatan Kabupaten
MTB tersebut. Bahkan, siap mengerahkan kapal cepat untuk mengevakuasi Gubernur
Maluku dan rombongan kembali ke Kupang.
"Kami dari Ilwaki, Pulau Wetar, Selasa malam(11/1), sekitar pukul 20:00 WIT ke
Kisar memanfaatkan perahu tradisonal dengan hanya mengandalkan layar dan
berpedoman bintang, di mana semuanya berakhir dengan selamat. Rombongan tiba
di Kisar, Rabu pagi(12/1), sekitar pukul 07:00 WIT, selanjutnya ke Ambon dengan
pesawat merpati jenis Cassa 212,"katanya.
Gubernur menyerahkan penyelidikan penyebab kecelakaan kepada tim investigasi
dari Pusat Penerbangan TNI-AD. (Ant/Ol-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|