Media Indonesia, Selasa, 15 Februari 2005 17:41 WIB
Uskup Amboina Kutuk Aksi Penembakan di Maluku
AMBON—MIOL: Uskup Diosis Amboina, Mgr PC Mandagi mengutuk aksi
penembakan yang meresahkan masyarakat di Maluku, dan berharap semua pihak
mengakhiri aksi kekerasan dengan menciptakan kedamaian.
"Sebagai orang beragama yang merupakan bagian dari anak bangsa Indonesia, terus
terang saya sangat mengutuk aksi tindakan kekerasan terjadi, akhir-akhir ini,"
katanya, di Ambon, Selasa.
Uskup Mandagi mengutuk aksi penembakan terhadap KM Lai-Lai 7 saat pelayaran ke
Leksula, Kabupaten Buru, 7 Februari yang berakibat dua luka-luka dan Ismael Pelu
(35) meninggal akibat ditembak oknum Polisi Bripka "OT", pada kawasan Waitatiri,
Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, pada 10 Februari 2005.
Penembakan ke karaoke villa di kawasan Wailete, Kecamatan Baguala, kota Ambon,
terjadi Selasa dinihari (15/2), sekitar pukul 01:00 WIT yang mengakibatkan Ratna dan
Yondry Taribuka meninggal serta Kao dan Ling terluka.
Uskup menilai perbuatan tersebut melawan kemanusiaan yang mengarah ke aksi
teroris. Karena itu, ia meminta tanggung jawab dari aparat keamanan, khususnya
Kepolisian mengingat banyak kasus kekerasan terjadi di Maluku yang kurang
terselesaikan. Sejumlah oknum pelaku tampak berkeliaran melancarkan aksinya.
"Saya tidak bermaksud mempersalahkan. Namun, aparat Kepolisian yang bertugas di
Maluku terlihat belum bertindak profesional sehingga Kapolri sudah saatnya
mempertimbangkan untuk menggantikan mereka," ujarnya.
Uskup menyampaikan ketakutan jangan-jangan ada kerjasama antara pelaku aksi
kekerasan dengan oknum aparat keamanan karena ini sudah terbukti di masa
kerusuhan lalu.
"Saya pribadi dan tokoh-tokoh agama hendaklah pula tidak berperan sebagai
provokator. Tokoh agama hendaknya membawa damai, sukacita dan persaudaraan,"
demikian Uskup Amboina. (Ant/O-2)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|