Media Indonesia, Senin, 25 April 2005 10:56 WIB
NUSANTARA
Baru Empat Bendera RMS Diamankan Polres Ambon
AMBON--MIOL: Hingga Senin siang baru empat bendera gerakan separatis Republik
Maluku Selatan (RMS) yang diamankan Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau (PP)
Lease, setelah dikibarkan para pendukungnya di Kota Ambon bertepatan dengan
perayaan HUT ke-55 gerakan makar itu.
Data yang diperoleh dari Polres Ambon dan PP Lease, empat bendera itu
masing-masing diamankan aparat pada kawasan Batu Gajah, Kecamatan Sirimau,
Talaga Raja, Desa Kuku-Kusu, kawasan Gunung Nona dan Air Putri, Kecamatan
Nusaniwe.
Bendera yang lebih sering disebut "benang raja" dengan komposisi empat warna
yakni merah (domonan), putih, biru dan hijau itu, umumnya dikibarkan para
pendukungnya di atas pohon pada tempat-tempat tersembunyi dan jauh dari
pemantauan, sehingga menyulitkan aparat untuk menurunkannya.
Salah seorang oknum pendukung RMS juga dilaporkan diamankan aparat Kepolisian
di kawasan Talaga Raja, dimana terindikasi kuat sebagai orang yang mengibarkan
bendera tersebut. Bendera tersebut diamankan aparat berkat laporan masyarakat
yang melihatnya.
Aparat Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi "Mutiara Merah-Putih" 2005,
sejauh ini masih melakukan penyisiran pada sejumlah kawasan yang diperkirakan
terdapat bendera RMS yang dikibarkan pendukungnya, terutama kawasan perbukitan
yang sulit dijangkau, guna mengamankannya.
Aparat kepolisian juga terlihat masih melakukan penjagaan di sejumlah kawasan dan
beberapa ruas jalan yang dianggap strategis dan rawan terjadi hal-hal tidak
diinginkan, di samping melakukan patroli dengan menggunakan helikopter di atas
wilayah Kota Ambon dan Sekitarnya.
Situasi dan kondisi di ibukota provinsi Maluku itu hingga Senin siang, terlihat masih
lengang, termasuk perkantoran baik pemerintah maupun swasta serta
sekolah-sekolah terlihat sepi, kendati ada yang hadir untuk melaksanakan
aktivitasnya, namun jumlahnya relatif terbatas.
Pemandangan yang sama juga terlihat pada pusat perdagangan dan ekonomi, di
mana warga yang datang untuk berbelanja kebutuhan pokok relatif sedikit,
disebabkan kekhawatiran akan terjadi kekacauan seperti pada perayaan HUT RMS 25
april 2004 .
Selain itu, warga lebih memilih tidur di rumahnya untuk menghilangkan lelah dan
capek karena semalaman melakukan pengamanan swakarsa di lingkungannya
masing-masing, di mana situasi dan kondisi keamanan di ibu kota provinsi Maluku itu
terlihat kondusif dan terkendali. (Ant/OL-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|