The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Netherland Hilversum


Radio Nederland Wereldomroep, Jumat 07 Januari 2005 11:07 WIB

Gelombang Tsunami Memancing Gelombang Solidaritas Dunia, Tapi Menimbulkan Gelombang Dilema .. Bagi TNI

Amerika Serikat membubarkan "Kelompok Negara Negara Inti" yang sedianya akan memimpin bantuan dunia bagi korban musibah tsunami. Dalam KTT Tsunami di Jakarta, Sekjen PBB Kofi Annan, mengumumkan, PBB akan memimpin koordinasi upaya bantuan dan rekonstruksi kawasan yang dilanda musibah tsunami. Keputusan ini menarik, sebab operasi besar yang menghadirkan tentara asing ini rupanya sangat merepotkan posisi tentara Indonesia. Seperti di Timor Timur tahun 1999, TNI di Aceh terjebak dilema antara keharusan upaya kemanusiaan dunia, dan kehadiran tentara asing yang dianggap melecehkan gengsi tentara.

Karena itu, pasukan asing itu harus memperbarui ijin operasi setiap dua minggu, demikian ungkap pengamat militer Indro Tjahyono.

Indro Tjahyono [IT]: Jadi pertama kali Indonesia menolak bantuan asing dengan menghadirkan peran orang, yang langsung membantu masyarakat Aceh. Jadi terutama bantuan dari tentara-tentara Amerika atau pasukan-pasukan asing yang melaksanakan peranan mereka selain perang. Nah, itu memang ada penolakan.

Radio Nederland [RN]: Ada penolakan resmi?

IT: Nggak resmi. Atau komentar-komentar bahwa itu hendaknya dicegah. Tetapi masyarakat justru mengkritik para pejabat yang menolak bantuan asing. Dan itu dianggap tidak simpati kan. Oleh karena itu sekarang mereka membiarkan pasukan-pasukan asing yang berangkat dari Singapura, Amerika mau pun lain-lain ya. Dan mereka solusinya adalah memberikan ijin, setiap dua minggu diperbarui sambil dipantau kegiatannya.

Tetapi kehadiran pasukan asing, apalagi kapal induk di Aceh kemarin, sebenarnya itu pun sudah merupakan problem. Jadi keamanan Indonesia, yang mana rupanya Indonesia sendiri belum siap, menanggapi kemungkinan-kemungkinan pasukan asing langsung memberi bantuan ini.

RN: Jadi kecenderungan untuk menolak kehadiran pasukan asing ini ungkapannya dari siapa dan seperti apa?

IT: Ya, kalau dari pejabat kemarin, jadi kekhawatirannya dilontarkan mengapa pasukan asing ini bisa leluasa membantu, bahkan cenderung sebenarnya melecehkan kemampuan pasukan Indonesia. Misalnya pasukan Indonesia mengatakan bahwa masih sangat sulit untuk menyentuh Meulaboh. Tapi besoknya pasukan asing itu mengundang televisi dan menunjukkan bahwa Meulaboh telah mereka rintis dan mereka buka.

Jadi sekarang ini, menurut saya, ada semacam kampanye dari pasukan-pasukan asing itu mengenai kesanggupan mereka. Dan Indonesia mengatakan bahwa kita serba salah, karena ini adalah bantuan kemanusiaan yang tidak bisa ditolak begitu saja. Oleh karena itu ijin bagi operasi pasukan asing membantu di Aceh, akan dikeluarkan setiap dua minggu. Jadi setiap dua minggu dievaluasi. Jadi itu tanggapan resminya kira-kira itu kemarin.

RN: Itu dari Panglima TNI sendiri atau dari pejabat tinggi di bawahnya?

IT: Dari pejabat tinggi di bawahnya. Jadi mereka mengatakan seperti itu. Tetapi menurut saya ini belum merupakan sesuatu yang baku. Karena kita sendiri belum punya pengalaman, membiarkan pasukan asing bantu Indonesia dan langsung di dalam satu operasi pengerahan dengan skala yang luas.

RN: Dan mungkin menyinggung semacam kebanggaan dari tentara itu sendiri. Nah kalau begitu kenapa tidak menyepakati usul dari DPR untuk, sudah berlakukan saja undang undang operasi militer non perang yang diusulkan oleh Efendi Choiri? Di dalam undang undang TNI yang baru kan ada?

IT: Jadi ini serba salah yang di Aceh ini, karena pemerintah, baik dari segi pertahanan maupun dari segi darurat, atau tidaknya daerah itu, memang sulit ya. Karena daerah ini merupakan daerah yang porak poranda, dan kalau diberlakukan keadaan darurat, lembaga-lembaga asing tidak mau membantu korban bencana di Aceh. Jadi mandat dari negara-negara asing membantu kemanusiaan di Aceh, adalah kalau daerah itu tidak diberlakukan keadaan darurat, apakah itu darat sipil maupun darurat militer.

Jadi pemerintah serba salah di sini. Kalau mereka memberlakukan keadaan darurat militer, atau sipil, maka bantuan-bantuan asing itu tidak bisa masuk ke Aceh.

Demikian Indro Tjahyono kepada Radio Nederland.

© Hak cipta 2004 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044