Liputan6.com, 01/2/2005 19:42
Korban Diare di Ambon Terus Berjatuhan
[PHOTO: Balita penderita diare di Ambon.] 01/2/2005 19:42 — Jumlah korban diare di
Kota Ambon, Maluku, terus bertambah hingga mencapai 125 orang. Sejumlah rumah
sakit di Ambon mengintensifkan ruangan darurat untuk bisa menampung pasien diare.
Liputan6.com, Ambon: Korban diare di Kota Ambon, Maluku, terus bertambah hingga
mencapai 125 orang. Jumlah pasien terbanyak dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) dokter Haulussy dengan 64 pasien. Sisanya tersebar di sejumlah rumah
sakit, seperti RS Gereja Protestan, RS Bhakti Rahayu, RS Tentara, RS Al Fatah, dan
RS Al Mukadam. Sebagian besar pasien adalah anak-anak dan balita. Tercatat,
jumlah korban meninggal sebanyak tiga orang [baca: Tiga Anak Ambon Tewas
Terserang Diare].
Banyaknya penderita memaksa sejumlah rumah sakit di sana harus mengintensifkan
ruangan darurat untuk bisa menampung para pasien. Pihak RSUD Haulussy mengaku
akan menambah jam kerja bagi tenaga medis untuk melayani pasien. Sayangnya,
Pemerintah Kota Ambon hingga kini belum mengambil langkah-langkah
penyelamatan.
Di Jakarta, selain demam berdarah, penyakit musim penghujan yang mewabah
adalah leptospirosis. Penyakit yang disebabkan kotoran tikus yang hinggap di
makanan dan minuman terus mendatangkan korban. Di RSUD Tarakan, Jakarta
Pusat, misalnya. Dari sembilan pasien, tujuh di antaranya sudah diperbolehkan
pulang [baca: Tujuh Pasien Leptospirosis di RSUD Tarakan Dipulangkan].
Umumnya leptospirosis mewabah di lingkungan yang kondisinya lembab dan tak
terawat. Lingkungan yang kotor, seperti selokan tergenang air dan sampah,
mengakibatkan beberapa binatang seperti, tikus keluar dari persembunyiannya
mencari tempat yang lebih kering. Tanpa disadari, tikus-tikus ini kemudian
membuang kotoran ke dalam air atau makanan yang akan dikonsumsi warga. Gejala
penyakit leptospirosis sama seperti demam berdarah. Tapi, kecenderungan
leptospirosis, kantong mata menjadi turun dan berwarna agak kekuningan.
Di kawasan permukiman padat di Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat, misalnya. Jika
jalan dan lapangan tergenang, tikus mulai berlalu lalang di dalam rumah. Tak hanya
leptospirosis, demam berdarah dan diare juga menjangkiti warga di sana. Di wilayah
ini, masih ditemui jentik-jentik nyamuk. Padahal, dua pekan silam, fogging atau
pengasapan baru dilakukan di kawasan ini.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|