Liputan6.com, 25/4/2005 12:58 WIB
Kasus Ambon
Seorang Pengibar Bendera RSM Ditahan
[PHOTO: Seorang diduga pengibar bendera RMS yang ditangkap.] 25/4/2005 12:58 —
Kantor-kantor pemerintah di Kota Ambon, Maluku, sepi, karena banyak pegawai
negeri yang tidak masuk pada peringatan hari ulang tahun Republik Maluku Selatan.
Pengibar bendera RMS di Liliboi, ditangkap.
Liputan6.com, Ambon: Suasana Kota Ambon, Maluku, tampak normal, Senin (25/4).
Dari pantauan udara pagi tadi, tidak tampak bendera Republik Maluku Selatan (RMS)
yang berkibar. Aktivitas pelayanan di kantor-kantor pemerintahan lebih sepi dibanding
biasanya. Sebagian pegawai kantor pemerintah di Kota Ambon memilih tidak masuk
tanpa alasan jelas pada peringatan hari ulang tahun RMS, hari ini. Seorang tersangka
pengibar bendera RMS ditahan Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-Pulau
Lease, tadi malam.
Sementara itu, hari ini, lalu lintas masih dipenuhi kendaraan. Meski warga yang
ditemui mengakui jalanan tidak ramai. Aktivitas sekolah juga berjalan normal.
Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ajun Komisaris Besar Polisi
Leonidas Braksan mengatakan, lima bendera RMS yang sempat dikibarkan sudah
berada di tangan polisi. Dua bendera RMS ditemukan di kawasan Desa Passo dan
lainnya masing-masing berkibar di Gunung Nona, Liliboi, dan Waimahu.
Polisi mengatakan, beberapa bendera RMS sempat dikibarkan tadi malam. Tapi,
setelah disisir, tidak tampak lagi bendera RMS yang berkibar, baik di atas gedung
maupun di puncak-puncak bukit di beberapa wilayah Ambon. Meski menemukan
sejumlah bendera RMS, polisi baru menetapkan seorang tersangka. Dia diduga
mengibarkan bendera RMS di Liliboi [baca: Atribut RMS Masih Ditemukan di Ambon].
Untuk mengamankan Ambon, polisi telah mendirikan 76 pos di seluruh Pulau Ambon
dan Pulau-Pulau Lease. Sebanyak 59 pos di antaranya berdiri di daerah yang
dianggap paling rawan pengibaran bendera kelompok separatis ini.
Semalam sempat terjadi insiden penangkapan seorang warga di daerah Waihoka.
Warga ini dibekuk sekelompok warga lain yang tengah ronda malam karena
gerak-geriknya mencurigakan. Warga yang diduga hendak mengibarkan bendera
RMS di daerah Waihoka akhirnya diserahkan ke polisi.
Beberapa hari terakhir, suasana kota Ambon relatif cukup panas. Ketegangan
ditandai sejumlah ledakan, teror bom, dan penangkapan-penangkapan terhadap
sejumlah tokoh dan simpatisan RMS di wilayah itu [baca: Pasangan Suami Istri
Pentolan RMS Dibekuk].(TNA/Sahlan Heluth dan Juhry Samanery)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|