SINAR HARAPAN, Selasa, 12 April 2005
Bom Kembali Guncang Ambon
Ambon, Sinar Harapan, Selasa, 12 April 2005
Bom berkekuatan cukup dahsyat, Selasa (12/4) dini hari sekitar pukul 01.30 WIT
meledak di kawasan persimpangan Jalan dr Soetomo dan Jalan Baru, Kecamatan
Sirimau Kota Ambon. Kejadian itu mengejutkan sejumlah warga yang melintas di
kawasan tersebut. Bunyi ledakan terdengar ke seluruh wilayah di Pulau Ambon.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)
Leonidas Braksan yang ditemui SH di tempat kejadian perkara (TKP) mengaku, saat
melakukan olah TKP pihaknya menemukan serpihan bom dan bukti-buktinya lainnya
seperti paku dan kawat. "Kami juga menemukan serpihan bom yang terdiri dari
kepingan logam pada tumpukan sampah di sekitar lokasi kejadian. Bom yang
meledak itu adalah bom rakitan," katanya.
Kapolres juga mengaku salah satu rumah warga yang jaraknya sekitar 25 meter dari
lokasi peledakan bom tersebut juga mengalami kerusakan akibat terkena serpihan
bom. Namun tidak ada korban jiwa dari insiden peledakan bom tersebut.
Walaupun terjadi peledakan bom, situasi dan kondisi keamanan di Kota Ambon sejak
terjadinya ledakan hingga Selasa (12/4) siang ini tetap kondusif.
Pindahan Napi RMS
Sementara itu, Gubernur Maluku Karel Ralahalu mendesak Menko Polkam Widodo
AS serta jajaran terkait untuk segera memindahkan para narapidana (napi) maupun
tahanan yang merupakan aktivis gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS)
dari Provinsi Maluku ke lembaga pemasyarakatan yang berada di Pulau Jawa.
Kepada SH di Ambon, Senin (11/4) sore, Ralahalu menjelaskan desakan tersebut
disampaikan dirinya bersama Muspida Provinsi Maluku guna mengantisipasi
perubahan situasi dan kondisi keamanan di Maluku terkait rencana peringatan HUT
gerakan separatis RMS pada 25 April mendatang.
"Desakan ini kami sampaikan karena ketika dilakukan sweeping oleh polisi ke
Lembaga Pemasyarakatan (LP) Ambon ternyata para napi maupun tahanan yang
merupakan aktivis gerakan separatis RMS masih terus melakukan konsolidasi
organisasi terlarang tersebut bahkan mereka bebas menggunakan handphone dalam
LP Ambon," jelasnya.
Dia mengakui, berdasarkan koordinasi Muspida Maluku maka beberapa waktu lalu
Polda Maluku telah memindahkan Sekjen Gerakan Separatis RMS Mozes
Tuwanakotta dari LP Ambon ke LP Surabaya karena ketika dilakukan sweeping oleh
polisi ke LP Ambon ternyata yang bersangkutan bersama para tahanan maupun
narapidana RMS masih terus melakukan konsolidasi organisasi terlarang tersebut.
Ralahalu juga mengaku Muspida Maluku telah meminta bantuan Menko Polkam
beserta pimpinan TNI/Polri untuk membantu mengantisipasi perubahan situasi dan
kondisi keamanan di Maluku terkait rencana peringatan HUT gerakan separatis RMS
pada 25 April mendatang.
Dia menambahkan, terkait pengamanan menjelang rencana peringatan HUT gerakan
separatis RMS pada 25 April mendatang tidak ada penambahan personel TNI maupun
Polri dari luar Maluku karena kekuatan personel yang ada saat ini dipandang masih
mencukupi. (izc)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|