SINAR HARAPAN, Jum'at, 15 April 2005
1.209 Jiwa di Seram Timur Kelaparan, 18 Meninggal akibat
Malaria
Ambon, Sinar Harapan
Tercatat sebanyak 1.209 jiwa warga Dusun Wawasa, Pulau Amasekaro, Kabupaten
Seram Bagian Timur, saat ini sementara menderita kelaparan dan membutuhkan
penanganan secepatnya.
Tidak hanya kelaparan yang menimpa mereka, namun serangan penyakit malaria
juga kian mengganas dan telah merenggut 18 korban jiwa serta ratusan lainnya masih
harus menjalani rawat jalan. Wagub Maluku Muhammad Abdullah Latuconsina yang
dikonfirmasi SH, Kamis (14/4) membenarkan terjadinya kasus kelaparan maupun
kasus serangan penyakit malaria di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Latuconsina mengaku sebenarnya pada 3 April lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Maluku sudah mengambil langkah-langkah dengan mengirimkan dua orang tim medis
dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.
"Selain itu pada 6 April lalu, sudah dikirimkan lagi dua orang tenaga medis tambahan
dari Departemen Kesehatan di Jakarta yang dibantu dengan dua petugas dari
Puskesmas Amasekaro sehingga jumlahnya menjadi enam orang tenaga medis.
Mereka berada di Dusun Wawasa selama empat hari," jelasnya.
Menurut Latuconsina, sesuai laporan yang diterimanya hingga minggu pertama bulan
April tercatat sudah 18 warga setempat yang meninggal akibat serangan penyakit
malaria yang terdiri dari enam balita, dua ibu hamil dan 10 orang dewasa.
"Untung saja para tenaga medis yang dikirimkan ke Dusun Wawasa Pulau
Amasekaro membawa persediaan obat-obatan khususnya obat malaria sehingga
selama empat hari di sana mereka memberikan pengobatan sekaligus penyemprotan
terhadap sarang nyamuk sehingga terjadi penurunan angka penderita," paparnya.
Penyakit malaria yang diderita warga Pulau Amasekaro tersebut, menurut
Latuconsina, salah satu penyebabnya juga karena adanya sebuah rawa yang cukup
besar yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk-nyamuk malaria yang luasnya
sekitar satu hektar.
Dijelaskan, Pemerintah Provinsi Maluku juga telah menginstruksikan Dinas
Kesehatan Provinsi Maluku untuk membuka posko bersama-sama Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagia Timur guna memberikan pelayanan bagi masyarakat yang
membutuhkan pengobatan.
Latuconsina menjelaskan berdasarkan hasil pantauan di sana kondisi masyarakat
memang sangat miskin, hal itu tampak dari kondisi dan postur tubuh mereka yang
kurus, pakaian mereka yang compang-camping, dan tidak ada bahan makanan.
"Mereka umumnya nelayan dan kalau ombak besar mereka tidak melaut akibatnya
tidak ada pendapatan yang mengakibatkan rendahnya daya beli. Mereka tidak melaut
juga karena terserang penyakit malaria," ungkapnya.
Menyikapi penderitaan yang dialami ribuan jiwa warga Dusun Wawasa, Pulau
masekaro, Kabupaten Seram Bagian Timur saat ini, maka Kamis (14/4) pagi ini,
Pemerintah Provinsi Maluku akan mengirimkan bantuan obat-obatan, beras dan
bahan makanan lainnya ke wilayah tersebut. (izc)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|