SINAR HARAPAN, Kamis, 28 April 2005
Filipina Diminta Cegah Pertemuan Papua Merdeka
Jakarta, Sinar Harapan.
Pemerintah Indonesia telah meminta pemerintah Filipina supaya mencegah
pertemuan kelompok organisasi masyarakat yang mendukung kemerdekaan Papua
Barat, yang akan diselenggarakan Jumat (29/4) di Hotel Zulu, Manila, Filipina.
Permintaan tersebut telah disampaikan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia
(KBRI) di Manila kepada Kementrian Luar Negeri Filipina.
"Kita tidak dapat menerima penyelenggaraan konferensi tersebut yang seolah-olah
menggugat integritas pemerintah Indonesia. Apalagi konferensi tersebut
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang didanai pemerintah," kata juru bicara
Departemen Luar Negeri (Deplu) Marty Natalegawa kepada SH, Kamis (28/4).
Menurut Marty, penyelenggaraan konferensi oleh University of Philippines itu bertolak
belakang dengan salah satu prinsip Perjanjian Kerja Sama dan Persahabatan ASEAN
(Treaty of Amity and Cooperation/ TAC) mengenai penghormatan suatu integritas
negara.
Pertemuan yang dinamakan international solidarity meeting on West Papua itu
diselenggarakan untuk menggalang opini internasional untuk kemerdekaan Papua
Barat (SH, 27/4). Panitia pertemuan yang disebut sebagai pesta akbar Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) antar bangsa itu terdiri atas berbagai kebangsaan di
antaranya Irlandia, Amerika Serikat, Filipina dan Australia. Pertemuan itu juga
didukung oleh University of Philippines, sebuah universitas negeri di Filipina. (nat)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|