TEMPO, Kamis, 10 Pebruari 2005 | 03:15 WIB
Uskup Atambua Minta Umat Tak Terprovokasi
TEMPO Interaktif, Kupang: Uskup Atambua Mgr. Anton Pain Ratu SVD menghimbau
umat Katolik setempat untuk tidak terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis
berkaitan dengan pencemaran hostia oleh seorang warga dalam misa kudus yang
berlangsung Rabu (9/2) pagi. Pencemaran hostia tersebut memancing emosi massa
sehingga melakukan pengrusakan tiga pos polisi di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa
Tenggara Timur.
Uskup juga meminta kepolisian menindak pelaku pencemaran hostia dan
perkembangan penyidikannya dilaporkan kepada uskup untuk disampaikan kepada
umat. "Saya harapkan proses hukum terhadap pelaku berlangsung adil. Setiap
perkembangan penyidikan dilaporkan kepada saya sehingga umat juga bisa
mengikuti perkembangan proses hokum dengan baik," katanya, Rabu (9/2) sore.
Sementara itu, Kapolres Belu Ajun Komisaris Besar Polisi Ekotrio Budhiniar yang
dikonfirmasi terpisah mengatakan, kerusuhan itu terjadi akibat ulah seorang pria yang
menerima hostia saat menghadiri misa. Hostia yang diterima tidak dimakan tetapi
dibawa keluar dan diremas-remas. Kapolres juga mengakui sejumlah anggota
kepolisian yang bertugas mengamankan massa turut menjadi korban saat berusaha
meredam kemarahan umat. "Tiga pos polisi dirusak dan beberapa kendaraan
mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa, kecuali beberapa anggota polisi dan
masyarakat yang mengalami luka-luka," ujar Ekotrio. Jems Defortuna-Tempo
copyright TEMPO 2003
|