TEMPO, Senin, 17 Januari 2005 | 15:40 WIB
Majelis Mujahidin Gagal Bertemu Megawati
TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin
Indonesia (MMI) Fauzan Al Ansori dan Ketua Departemen Penegakan Syariat Halawi
Ma'mu, Senin (17/1) siang mendatangani kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan
Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Karena Mega tidak ada, keduanya hanya
menyerahkan surat permohonan melalui Slamet, penjaga rumah.
Fauzan mengatakan akan terus berusaha menghubungi orang-orang dekat Mega. Dia
mengaku, sebelumnya telah menghubungi Pramono Anung (Wakil Sekjen PDIP) dan
Tjahyo Kumulo (Ketua Fraksi PDIP di DPR) untuk bisa bertemu dengan mantan
Presiden itu.
Menurut Fauzan, kedatangannya ke rumah Megawati bertujuan memintanya sebagai
saksi meringankan bagi Abu Bakar Ba'asyir. ?Ini permohonan kami untuk sidang
tanggal 20 Januari pukul 09.00 WIB,? kata Fauzan kepada wartawan yang
menemuinya di Jal;an Teuku Umar.
Sidang tanggal 20 Januari merupakan sidang pemeriksaan saksi yang terakhir dalam
kasus Ba'asyir. Menurut Fauzan, kesaksian Megawati sangat penting menyusul
pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Safi'i Ma'rif dan mantan juru bicara Departemen
Luar Negeri Amerika Serikat Fred Burks tentang adanya intervensi Amerika dalam
kasus tersebut.
Fauzan menambahkan, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Megawati yang
telah berani menolak permintaan Amerika untuk menangkap Ba'asyir. Hal ini,
katanya, telah mengubah persepsi masyarakat tentang Megawati yang pendiam.
?Beliau (Megawati) pendiam tetapi berani menolak,? ujarnya.
Fauzan menilai kesaksian Megawati menjadi sebuah kesempatan baginya untuk
menjadi pahlawan umat Islam. ?Selama ini umat Islam tertuduh sebagai teroris,?
ujarnya. Ia mengharapkan kehadiran Megawati pada sidang Kamis mendatang akan
membuka tabir yang selama ini masih menjadi asumsi
Eworaswa?Tempo
copyright TEMPO 2003
|