Wajah-wajah itu berlalu satu persatu di depan
mata
membawa bayang-bayang keindahan
dan menyamar bagai sebutir permata idaman
lalu menyuburkan cita-cita yang tercipta
Dalam kekaburan mata hati aku pun menangkap
rindu
pada wajah-wajah yang tidak menjadi milik
lalu satu persatu kuusir keluar dari ruang
kalbu
Kini aku menyedari
semua itu bukanlah putik-putik kebahagiaan
tapi hanyalah mencabul cita-cita yang murni
Dan aku pasti
Sebutir permata itu masih lagi tersembunyi
di celahan tabir yang menutupi mata hati
atau mungkin tabir waktu yang memisahkannya
Sehingga tiba waktunya diketemukan
aku tetap menanti