Berawal dari keisengan ikut seminar, saya ingin sharing
sesuatu, tapi sebelumnya maaf ini cuma teori, untuk aplikasi silahkan tanya
yang sudah married. Heheh...
Nikah atau perkawinan ada sich bayangan
untuk itu, tapi pasti yang terlintas dalam benak kita ..achh ntar aja khan
masih blom 25 atau ntar aja nunggu mapan. Ntar aja kalo sudah punya calon.
Boleh, boleh anda merencanakan hidup
anda, memikirkan mimpi-mimpi anda. Tapi persiapan menikah ternyata tidak
dimulai 2 atau 1 bulan sebelum acara resepsi berlangsung. Tapi mulai dari
sekarang...bingung??? Menikah adalah keputusan seumur hidup, sekali anda salah
jalan, hidup anda berubah. Semakin dini persiapan kita, itu semakin bagus. Tapi
khan saya belum punya calon??? It's not big deal, punya atau nggak punya anda
harus latihan. Ibarat akan bertanding tinju ada atau tidak ada musuh anda harus
melatih pukulan, tangkisan dsb.
Persiapan yang bisa anda lakukan adalah
mempersiapkan diri menerima orang lain, menerima kekurangan dan kelebihan orang
lain. Ingat si dia adalah mahkluk asing bagi anda, meskipun anda telah
mengenalnya 10 tahun. Dengan menikah segala kebiasan buruk dan baik akan
terlihat, anda akan tahu masa lalunya. Dan yang pasti anda harus menerima itu.
Ingat Hidup pasangan anda tidak dimulai ketika dia bertemu anda. Banyak sisi
gelap yang tersingkap dan anda harus terima itu.
Kedua persiapan ketrampilan. Banyak
lochh yang panik cuma gara-gara daging nggak empuk-empuk meskipun direbus 2
jam, atau bahkan bingung caranya benerin kran bocor, dalam benak anda mungkin
anda bisa bilang ach..ntar aja khan bisa sambil jalan. Padahal.. kran bococr
harus bisa diperbaiki segera kalau tidak rumah anda akan seperti kapal karam,
nach mumpung blom punya rumah sendiri kenapa enggak belajar?? Pokoknya belajar
semua ketrampilan. Yang putri boleh belajar manajemen, tata rias, dsb Dan
praktekkan sekarang juga... sehingga nantinya anda sudah terbiasa.
Yup.. sudah belajar menerima orang lain
apa adanya, belajar ketrampilan. Sudah cukup??? Eittt tunggu dulu. Ini bukan
persiapan ulangan umum yang materinya cuman 2 bab. Tapi menyeluruh. Persiapan
selanjutnya.
Visi. Tetapkan visi anda, kok kayak
organisasi saja ada visi, visi adalah cita-cita anda. Seperti bermain puzzle
sebelum kepingnya anda bikin berantakan pasti ada contoh gambar yang akan di
bentuk khan??.
Begitu juga menikah anda harus punya
gambaran, Kalau enggak??? wachhhh ibarat orang tanpa pendirian gampang terbawa
arus. Misalkan begini saya ingin nantinya keluarga saya punya anak-anak yang
pintar, ramah, penurut. Suami yang pengertian penuh cinta kasih (wuiiichh
tinggi sekali visinya). Untuk mencapai itu harusnya saya juga mulai seleksi
hal-hal apa yng mendukung tercapainya impian saya itu.
Anak pintar?? Berarti saya harus pintar
donk... pengen anak sholeh, wachh saya di tuntut juga sholeh. Pengen punya anak
lucu sehat, mulai sekarang biasakan makan sehat. Nach dengan visi itu, anda
akan termotivasi untuk menjadi individu yang lebih baik.
- Kualifikasi Istri atau suami.
Anda sudah punya visi, nach sekarang
belum punya calon. Tenang, paling tidak anda sudah punya kriteria kayak gimana
sich suami-atau istri saya nanti. Jangan bikin kriteria yang terlalu panjang.
Tidak ada manusia yang sempurna. Hampir sempurna mungkin, tapi khan 1 dalam
seribu. Mencari calon ibarat belanja di pasar pagi, hiruk pikuk lengah sedikit
bisa kecolongan, gampang-gampang susah. Sudah pacaran bertahun-tahun...echhh
pas married ternyata cuman sekejab. Yang kenal cuma 2 bulan, pas married wachh
seperti dunia milik berdua.
Sebenarnya ada cara simple untuk menilai
baik atau buruknya calon anda. Bahkan karakternya.
Sesorang pernah berkata kepada Umar Bin
Khatab, Dia adalah orang baik, Kemudian Umar bertanya
1. Apakah kamu pernah bermalam
dengannya??
2. Apakah kamu pernah bepergian jauh
dengannya?
3. Apakah kamu pernah berdagang
dengannya??
orang itu menjawab "tidak",
berarti kamu tidak tahu dia.
Hanya ada 3 pertanyaan untuk mengetahui
baik buruknya calon kita. Simple memang tapi pertanyaan 1 menggambarkan ketika
kita bermalan dengannya semua kebiasaan dia akan keluar. Misal dia suka nggak
sikat gigi waktu bangun tidur, ketahuan khan??
Pertanyaan ke 2. Perjalanan jauh sering
kali mampu mengeluarkan
sifat asli kita, yang egois, mau menang
sendiri, arogan, bahkan tidak mau musyawarah. Dan pertanyaan ke 3 Menunjukkan
seberapa matre diri kita. Sifat culas, menyikut rekan bisnis akan ketahuan di
sini.
Tapi ingat untuk mencari tahu hal ini,
tidak harus anda sendiri kok yang melakukan nggak mungkin khan anda bermalam di
rumah cewek yang bukan muhrim anda. Atau malah bepergian berdua. Aiihhh.. bukan
nilai objective yang anda dapat malah nilai subjective anda.
Caranya anda bisa meminta seseorang yang
berkompeten menilai seseorang. Yang pasti standart nilainya harus sama dengan
anda. Kenapa?? Karena dia tidak punya kepentingan terhadap calon anda. Jadi
penilaian dia Insya Allah akan objective dan sejujur-jujurnya.
Akhirnya sampai juga pada pengenalan
karakter. Sebenarnya saya juga bingung apa hubungannya karakter sama keluarga
sakinah. Ternyata kata Bpk. Reza syarief, dengan mengenal karakter sesorang
maka itu mempermudah komunikasi. Dan dengan komunikasi yang baik, insya allah
keluarga sakinah bisa di bangun soalnya nggak ada misunderstanding.
Jika anda ingin tahu karakter calon
anda, sebenarnya nggak sulit-sulit kok apalagi mahal sampai bawa dia ke
psikolog. Pengen tahu cara ngetestnya?? Caranya: Anda bertanya ke seseorang
tentang kejadian masa lalu yang ringan-ringan saja dan tidak perlu di jawab,
hanya intruksikan dia untuk membayangkan.
Contoh saya bertanya ke teman sekamar
saya: "Dian inget nggak teman sebangku waktu SD dulu?? Kira-kira dia bulu
rambutnya seberapa??, tetangga rumah??" Nach ketika saya mengajukan
pertanyaan itu apabila bola mata dia tampak bergerak ke kanan dan ke kiri maka
dia tipe visual, apabila bola mata tetap di tengah maka dia adalah tipe
auditory, dan bila bola mata melihat bergerak-gerak ke bawah dan ke tengah maka
dia tipe kinesthetic.
Ciri-ciri lainnya adalah :
1. Tipe Visual
- bicara cepat
- suaranya lebih dominan treble
- pernapasan menggunakan dada
2. Tipe Auditory
- Bicaranya lebih teratur
- suaranya lebih dominan bass
- pernapasan dada dan perut
3. Kinesthetic
- Bicanya tenang
- menggunakan pernapasan perut
Nach.. sudah tahu karakternya, trus
diapaain???
Ketika anda tahu karakter calon anda,
maka anda bisa berkomunikasi dengan karakter dia. misalkan begini saya orangnya
tipe visual, nachhh calon suami saya tipe auditory. Ketika ada masalah saya
berbicara dengan gaya visual, yang meletup-letup, penuh ekspresi dan cepat
Jelas nggak mempan. Saat itu pasti yang terlintas dalam pikiran saya si dia
benar-benar nggak bisa ngerti saya. Padahal cara komunikasi saya yang salah.
Harusnya saya berbicara lembut, pelan-pelan menjelaskan apa yang terjadi, di
ajmin dia langsung "ngeh" sama problem itu.
Jadi jika calon anda tipe auditory, maka
berkomunikasilah dengan auditory juga. Tapi ingat anda tidak perlu merubah
karakter anda, karena semua karater adalah baik. Ada banyak cara lain untuk
mengenal calon anda, tanpa harus berdua-duaan. Misalkan mengenali cara
berpakaian, atau mengenali hobby.
Dari hobby pun ketahuan bagaimana
karakter dia, misal hobby membaca. Menggambarkan bahwa daya imajinasi dan daya
kreatifitas, memancing menggambarkan keuletan dsb.
Akhirnya selesai sudah serial ini,
Meskipun untuk sebuah persiapan mencapai keluarga sakinahh...wachhh kata orang
jawa "tangeh lamun" alias "jauh panggang dari api". Jadi
banyak menambah ilmu, asah kreatitas anda dan tetap semangat untuk menikah :)..
dan semoga anda dan saya menikmati segala proses dalam mencapai keluarga
sakinah mawaddah wa rahmah.