CATATAN PERJALANAN KE UJUNG GENTENG ( 21 ~ 23 Februari 2004)

Written BY NUY  
http://www.gunung.org
Jakarta, Indonesia

Sengaja gue  buat catatan perjalanan versi gue, ini,bukan untuk menyaingi Anna L,tapi ini sekedar ungkapan perasaan apa yg ada di memory gue.Lagian kerjaan juga lagi ngga banyak.biar terkesan kerja ya gue ikutin aja tangan-tangan kurus gue menari di atas keyboard.So ...

enjoy i!

Ini adalah kedua kali aku pergi ke Ujung Genteng bersama teman pangrangoers. Perjalanan ke UG.Ini bukan EXPDC alam gaib atau pun EXPDC  sang petualang.Ini adalah perjalanan having fun sekedar tuk melepas kepenatan dari aktivitas kerja dan aktivitas roda kehidupan.Tapi tak lupa  terdapat foto sesion di dalamnya  dengan fotografer andalan pangrangoers Boedi MSP dan Fakhri Z dan tentu saja model-model cantik pangrangoers dan  bintang tamu Dessy Ratnasari dan Vera Yuniar.

Para partisipan yang meramaikan kehidupan penyu di pangumbahan tanggal  21 ~ 23 Februari 2004 tanpa mengurangi rasa hormat adalah :

Boedi MSP, Anna, Yusoef Kurniawan, Haniif Effendi, Clarita, Djoko Nurtjahjo, Sudaryanto, Rachmawati, Fakhrie, Nur KH. Dan bintang tamu Dessy ratnasari ,Vera Yuniar.

Dan perjalanan pun di mulai :

CHAPTER I

[ 20 Februari 2004, 19.00 WIB ~ 02.00 WIB ]

Di tengah cuaca yang mendung dan keadaan lalulintas   kota Jakarta yang macet,akhirnya  pukul 07.00 malam aku sampai di starboed.Semangat yg menggebu-gebu karena ingin cepat jumpa pangrangoers sirna sudah saat kudapati ruangan starboed yg kosong mlompong.Begitu tiba di tangga curhat,kepala Masboed muncul di pintu pantry ¡§ lho kok udah dateng?¡¨.kontan saja aku shock dan sedikit was-was , jadi khan ke UG-nya?¡¨

Jadi,cuma berangkatnya malem,memangnya Ai nggak ngasih tau klo brangkatnya malem?¡¨ aku cuma bisa geleng kepala.¡¨ So, aku mesti kemana dulu yach?!¡¨ tanyaku lebih ditujukan pada diri sendiri.¡¨ Tunggu disini aja,ntar kalau anak-anak dah dateng aku baru pulang.¡¨ OK dech..!¡¨ jawabku semangat lagi. Sambil menunggu pangrangoers datang,aku dan masboed memutuskan tuk memenuhi panggilan cacing-cacing perut. Tak lama Trie Agustinus dan Aguy datang. Mulai lah starboed rame dengan celotehan Trie yang katanya  kalau  berbicara sering tergagap-gagap. Di susul Clarita dan bintang tamu kita yg cantik-cantik Dessy dan Vera.Dan mulailah wajah-wajah pangrangoers yang kurindukan muncul satu per satu dengan wajah  khas dan unik mereka.Cuaca malam itu memang kurang mendukung,hujan yg terus mengguyur Jakarta menyisakan banjir dimana-mana akibatnya  banyak kendaraan terjebak dlm kemacetan.Fakhrie yg  tinggal di kawasan siap banjir juga tak luput dari banjir dan kemacetan.Untuk sampai ke starboed dan bergabung dengan pangrangoers dia rela berganti kendaraan beberapa kali.Menunggu adalah hal yg kadang paling menyebalkan, begitu juga saat kami harus terkantuk-kantuk menunggu masboed terlepas dari banjir dan kemacetan.Saat semua  pangrangoers terkumpul,kami menghadapi satu masalah baru, kendaraan menuju ke Sukabumi  atau tepatnya ke bogor tak satu pun dapat kita jumpai. Tapi Tuhan memang Maha Penyayang, lewat supir angkot jurusan Blok M, kami pun akhirnya tiba di bogor dengan selamat dan hanya dalam waktu kurang lebih 1 jam.Terima kasih pak angkot atas carteranya. 

CHAPTER II

[21 Februari 2004, 03.00 WIB ~ 23.00 WIB]

Udara kota bogor menjelang jam 3 pagi menyapu wajah kami,uuh¡Kterasa dingin hingga membuat perut kami pun keroncongan.Setelah memenuhi perut dengan soto kikil, indomi rebus dan telor rebus, kami melanjutkan perjalanan kami menuju sukabumi dengan  LX 300. Bukan pangrangoers kalau tak ada hahahihi.. selama di perjalanan. Karena kelelahan ada diantara kami yang terlelap dalam mimpi indah masing-masing. Saat akan memasuki terminal Lembur Situ, kami di kejutkan dengan tawaran bus jurusan Lembur Situ - Surade.Tanpa basa-basi,walaupun masih terkantuk-kantuk kami segera pindah ke dalam bus. Perjalanan yg panjang dan melelahkan kami tempuh dengan suka cita, saat ku liat wajah-wajah temanku, tak nampak kelelahan tersirat diwajah mereka. Sungguh Tuhan menciptakan keindahan alam dan hangatnya keakraban dalam perjalanan ini. dan aku bersyukur karena termasuk di dalamnya.

Lega hati kami, saat bus kecil kami akhirnya  sampai di terminal suradeTeori asam basa yang kupelajari selama ini dari bu Andang Gunawan [ ahli gizi ]  ternyata tak bisa di terapkan  saat aku makan bersama pangrangoers.Menurut saudara Yusoef yg ada adalah teori asam tetap asam, basa tetap basa. Dan teori ini mendapat dukungan dari Opung Tumpal Agustinus.Tanpa memperdulikan teori asam basa, pangrangoers lahab menyantap sop daging dan sebotol the sosro sebagai pendampingnya. Dan...aku lupa hari ini Anna L merayakan ULTAH-nya dengan metraktir kami makan sop kecuali aku yg harus rela cuma ditraktir kuah sop.

"MET ULTAH Anna, sayang¡ ". Kami berharap perjalanan ke UG adalah hadiah terindah buat kamu. Hanya cinta dan kasih yang tulus yg bisa kami berikan buatmu seorang. Setelah menempuh jalan puluhan kilometer akhirnya  angin sepoi-sepoi UG membelai wajah kami yg saat itu juga menjadi berseri kembali.

"Sampai..oi¡¨ teriak Yusoef kegirangan. Ucup...apa sech..?¡¨

 "Siapa bilang langitnya biru¡¨ seru salah seorang pangrangoers.

Dan tentu saja di sambut pangrangoers dengan gelak tawa. Kami rehat sebentar sambil menikmati deburan ombak yg  menghanyutkan kami dalam lamunan keindahan. Session foto-foto pun dimulai, terik matahari tak membuat surut aku dan rachmawati begaya dengan kaca mata cengdem layaknya foto model. Di saat yg sama acara cela-mencela pun dimulai dan tentu saja semua terlibat didalamnya kecuali Dessy  ratnasari dan vera yuniar yg Masih malu-malu. Setelah booking penginapan di HEXA kami pun mulai susur pantai menuju pangumbahan.

Clarita, sosok imut tapi memiliki body semblohai kata  co pangrangoers selalu membuat kami geleng kepala.Tanpa malu-malu padahal sebetulnya malu-maluin dia memakai costum paling unik diantara kami.

Selayaknya ke pantai itu pake kaos tipis klo perlu bikini dan kain pantai tak ketinggalan cengdem, Untuk Clarita celana panjang, kaos panjang, kaos kaki, sarung tangan, kupluk dan tak lupa payung adalah pakaian standard ke pantai.

Layaknya seorang astronot nyasar ke pantai..he¡Khe¡K Menikmati panasnya mentari dan semilirnya angin membangkitkan nuansa romansa yg begitu kuat. Saat pertama aku ke UG yg terasa adalah nuansa mistik yg kuat, tapi perjalanan kedua ini tak pernah terasa nuansa itu. mungkin kalah dengan hahahihinya pangrangoers.

"Kata siapa langitnya biru¨ celetuk salah satu pangrangoers dan lagi-lagi di sambut dengan gelak tawa yg lainya.

Pangumbahan . sebuah cagar alam tempat penangkaran penyu yg setiap harinya mampu menghasilkan kira-kira 9000 butir  adalah tempat yg indah dengan deburan ombak yg cukup tinggi dan bentangan pasir putih yg halus. Kaki-kaki kami yg sudah lelah terus bermain-main dengan  ombak dan terpaan angin.Bukan pangrangoers kalo ngga rusuh saat session pemotretan di mulai. Para model pun beraksi, dari mulai berlarian dipantai, main cebur-ceburan. segala gaya di persembahkan buat diabadikan lewat gambar.

[ bersyukurlah Fakhri,karena opung Tumpal Agustinus tidak turut serta]

Sunsite  menebarkan panorama tersendiri buat kami,di temani kopi dan makanan ringan kami duduk-duk menunggu moment ini.Memandang cakrawala¡Kdalam naungan awan biru dan semilir angir membuat jiwa kami tenang dan pasrah dg rahasia yg akan Tuhan berikan untuk kami.

Kami menginap di pondokan,tentu saja kami langsung terbuai mimpi indah saat badan kami di rebahkan.Satu per satu kami terlelap dalam buaian mimpi.

Pukul 23.00 WIB : "Anu, aya penyu di pos 4  lamon pade ninggali¡¨ kira-kira begitu percakapan yg terjadi antara aku dan petugas. ¨tos katingal Pak? ¨  tanyaku dengan bhs jerman yg patah-patah tapi di PD-PD in.

ooiiii¡..mau liat penyu bertelor nggak?¨ teriak Boedi MSP yg memang punya hobby neriakin anak-anak. Serentak pangrangoers yg terbuai mimpi rela meninggalkan mimpinya demi seekor penyu.

Dan..saat itu pun tiba¡K.Proses peneloran sedang berlangsung. Bermacam merk kamera dari F3, Minolta, Sony  mencoba mengabadikan moment yg menurut pemiliknya  penting. Manusia kadang memang  kilaf, begitu juga dgn pangrangoers entah itu Karena sayang atau Cuma sekedar iseng, ada saja yg suka colak-colek si penyu. Ada yg coba2  sodomi dari belakang dan tentu saja mencoba menaiki penyu.¨ Memang tak berkebinatangan¡¨

Tapi kami sangat menikmati moment itu. Menunggu proses selesai dan melepaskan penyu ke lautan bebas tuk berkumpul kembali dengan keluarganya. ¨See U, we are really loving U ma turtles¨

CHAPTER III

[ 22 Februari 2004, 06.00 ~ 22.00 WIB]

Gerimis mengawali hari kami di pangumbahan, di temani segelas susu payau, kami berkumpul diberanda teras penginapan. Aku, Masboed dan Clarita mencoba menghibur pangrangoers yg masih terlelap dengan 1 album campuran dari padi, iwan fals dewa dan lainya sesuai dg kemampuan kami bertiga.Tetapi ternyata, suara yg kami alunkan membuat rahmawati ngomel-ngomel. Di dasari rasa sirik atau apa dia selalu  membujuku tuk menghentikan acara hiburanya.He ..he..Masdoed apalin yach.. lagu padinya, ntar kita konser bareng tapi jangan deket-deket bunda ntar aku  kena omel lagih..

Rahmawati dan dua bintang tamu , tak bisa melanjutkan  perjalanan karena hrs segera pulang ke jakarta.See u hati2 dijalan dan jangan nyopet..he..he..

Berbahagialah..sudaryanto yg mendapat bonus cipika cipiku dari dessy ratnasari.

Yusoef and hanif effendi sampai terbengong-bengong ngeliatnya.¨Pengiiiin....¨

Berbekal susu payau dan biskuit di dlm perut  ,kami melanjutkan perjalanan kami ke ombak 7, Pukul 10.00 kami mulai menyusuri pantai kembali. Wajah-wajah ceria yg menyimpan banyak harapan berjalan beriringan diatas pasir putih yg cantik. Bukan Fakhri kalau tak membuat pangrangoers ketawa, ada saja ulahnya yg bikin kami terpingkal-pingkal. Begitu nge-fansnya sama Mas boed sampai dia rela mengikuti jejak-jejak kaki masboed dan disambut masboed dg konyolnya.

Saat yg paling tegang dan mengasyikan adalah saat menyebrangi muara, selain harus berbasah-basah ria, kami juga harus extra hati2 dg arus yg kuat saat ombak datang ke arah kami.

Maha Suci Tuhan yang menciptakan alam dg berbagai keunikanya, walaupun kakiku bermasalah tapi tak mengurangi rasa takjubku akan keindahan alam yg terbentang.Ombak  tinggi menghantam karang, bentangan karang dengan berbagai bentuk dan kepiting yg berlarian saat ombak datang.

Di mana pun dan kapan pun acara foto session selalu ribut, Kalau kamera bisa ngomong pasti dia  akan bilang ¡§ kejiwaan nich..orang-orang¡¨

Kami tak bisa berlanjut ke ombak 7,karena berbagai pertimbangan.salah satunya kami memikirkan isi perut dan perjalanan pulang yg bikin BT. Dalam perjalanan pulang,aku benar-benar merasakan siksaan luar biasa.Kaki yg lecet-lecet,rasa lapar yg teramat dan rasa kantuk yg tiba-tiba datang.Aku sempat mengumpat dlm hati " gile..bisa-bisanya gue ngantuk¡¨.

Aku bersyukur karena Fakhri dengan baik hatinya menungguku dengan sabar. Makasih Fakhri¡..Sesampainya kembali di pangumbahan, aku bertekad tuk dapatkan ojek,aku memang sudah KO ngga bisa melanjutkan susur pantai. Sementara pangrangoers yg lain tertidur,sudaryanto,masboed dan fakhri membuat nego dg penjaga pos tuk bikinin makan siang dan sekalian pesan ojek. Akhirnya¡K. kami makan siang dg ikan asin dan sayur sawi.uuuueeenak tenan.

Pukul 17.00 kami mulai meninggalkan pangumbahan menuju HEXA. Sesampainya di HEXA kami bersih2 diri. Anna L tiba2 jadi berdiam diri dan sedih , seperangkat pakaian dlmnya hilang ntah kemana. Terpaksa dia hrs merayu-rayu Fakhri tuk mendapatkan segitiga  bermuda dg ukuran XL merenK.ƒº

Bercanda¡ hahahihi ala pangrangoers tetap mewarnai kami menjelang tidur. Penginnya sech..menghambur-hamburkan uang dimeja bilyard tapi kalah cepat dg pengunjung yg lain. Angin pantai yg cukup kencang, tak menyurutkan aku dan clarita buat sekedar cerita masa lalu.Tit...gue sangat terkesan sama loe and gue jadi tau sisi loe yg sebenernya . Sisa waktu kami habiskan dengan nongkrong di tepi pantai dan melihat masboed dan fakhrie hunting. Di selingi hahahihi..kami sangat menikmati langit yg mulai cerah.

Pukul 12.00 kami pun harus pulang ke jakarta.Di atas bus AC, kami cukup terhibur dg album anggun tempoe doloe. Yg menjadi pertanya¡¦an sekarang adlh : kenapa pangrangoers  suka ngga tau tempat? Ngga di gunung ngga di bus ngga di tebet, tetep aja  volume suaranya gede.

Buat clarita : gue kemarin dah nanyaiin arti AI menurut tmn yg dah llus toefel bhs sunda artinya adik tapi bukan adik dlm artian sebenarnya tapi panggilan buat pacar. Besok-besok kita belajar bhs. Sunda bareng yuk tit?!

Ini catatan perjalanan yg bisa aku ceritakan,karena selebihnya aku terlalu lelah tuk membuat cerita. Makasih banget buat pangrangoers  yg lucu-lucu, yg baik hati, yg membuat perjalanan ini sangat berkesan hingga kesedihanku akhirnya hilang.

See U,

Nuy