Berwisata ke Ujung Genteng
Email ID: yeyen_nursjid@yahoo.com
Nature_Trekker@yahoogroups.com, Indonesia
26
– 28 Agustus 2005
Beberapa
kali saya tanya ke beberapa teman yang sudah pernah ke Pantai Ujung Genteng,
sebagus apa siy? Koq banyak orang-orang yang demen banget sama ni pantai.. Dulu
saya pikir pantai Gold Coast adalah pantai yang paling bagus.. Lalu sejak
saya plesir ke seputaran pantai-pantai di Ambon, wah ini nih bener-bener
pantai.. Biru, hijau, putih, terang, ombak bagus, langit biru jernih.. Lalu
sejak saya menginjakkan kaki ke Pantai Dream Land dan Pantai Geger
di Bali, kemudian saya termehe-mehe’ (baca : kagum).. Pingin tau juga
kehebatan Pantai Ujung Genteng yang kata orang-orang sangat eksotis..
Hmm... Kita buktikan..
Horeeeeeeyyy...
Akhirnya tanggal yang udah saya nanti-nantiin datang.. Dengan bekal wardrobe
yang cukup bikin pusing (baca : macem-macem warna), maklumlah sebagai banci foto
apalagi ini kan ke laut, jadi stok kudu banyak.. Jumat malam itu kami berkumpul
di pelataran parkir Bidakara Gatot Subroto.. Dengan bis pariwisata yang kami
tumpangi, pukul 23.00 kendaraan melaju melewati jalan tol Jagorawi menuju arah
Sukabumi.. Perjalanan kami nikmati, walaupun pendingin udara saat itu agak-agak
‘error’, ya tapi sudahlah.. Kita nikmati saja perjalanan ini..
Bis
yang kami tumpangi berhenti di sebuah pantai pada pagi hari.. Mata masih sayu..
Badan masih belum connect.. Ini pantainya? Hmm.. Agak kecewa memang, karena koq
begini doang sih? Tapi ya sudahlah.. Saya masih mengantuk, mending tidur aja
kali yah... Cottage Adi yang kami tumpangi langsung saya tiduri pagi
itu..
Agak
siangan, beberapa teman mengajak ke Pantai Pangumbahan dan Pantai
Ombak Tujuh dengan naik kapal.. Tapi ternyata karena kurangnya semangat, dan
mungkin masih mau menikmati pantai yang ada di depan cottage kami, ya sudah
akhirnya niat itu kami undur.. Jadilah pagi itu kami bermain-main di pantai di
depan cottage kami. Airnya sungguh tenang, seperti kolam besar. Banyak
kapal-kapal merapat di sana. Banyak nelayan yang mencoba meraih keuntungan
dengan memancing ikan.. Berjalan agak ke sana, terlihat karang-karang yang
cantik. Kami lewati karang-karang itu dan banyak sekali kehidupan yang
tertinggal di saat air surut itu. Ada bintang laut, ular laut, kepiting,
teripang.. Wah, inilah kehidupan laut.. Kami berjalan di atas karang dan mencoba
menikmati ombak yang tinggi-tinggi. Wah, asiikk banget.. Ternyata pantai yang
tadi pagi tidak ada apa-apanya di mata saya, menjadi ‘sesuatu’ di mata saya
siang itu.. Duh, indah sekali...
Agak
siangan dengan berbekal ojek motor pulang pergi Rp 20.000 per orang kami melaju
menuju Pantai Pangumbahan, katanya kalau malam pantai ini merupakan
tempatnya penyu-penyu bertelur.. Begitu sampai di sana.. Waaahhh, kami semua
langsung berteriak dan langsung loncat-loncat kegirangan. Bagaimana tidak,
dengan pantai yang panjang, pasir putih halus, ombak setinggi-tinggi rumah,
warna laut biru hijau putih, ditambah suasana langit biru yang sangat mendukung
dengan awan-awan putihnya, saya langsung terdiam.. duduk.. dan sungguh
tercengang dengan apa yang saya lihat siang itu.. Hebat sekali pantai ini..
Sungguh indah pemandangan di depan mata saya.. Kami nikmati degumam ombak yang
sangat kencang, rasa bunyi rumah mau runtuh saja ;p Selepas bermain dan
foto-foto, saya tertidur pulas di atas pasir.. Menikmati angin siang dan sore
itu.. Menikmati lepas dari suara bising kota Jakarta.. Indaaahhh sekali... Sore
hari sambil menunggu sunset, kami nikmati air kelapa muda yang sudah seperti
menerima air dari surga.. (aicchhh....). Sore itu begitu eksotis, kami
berjalan menuju bule-bule yang sedang menikmati surfing.. Wah, sungguh seperti
private beach..
Malam
hari setelah menikmati makan malam kami, kami kembali ke Pantai Pangumbahan.
Agenda kali ini adalah melihat penyu-penyu bertelur. Gelap sekali suasana pantai
itu, karena kami tidak diperkenankan menyalakan lampu senter. Katanya nanti bisa
mengganggu proses penyu-penyu itu bertelur. Kami diminta diam dan tidak berisik.
Suara ombak yang serasa merontokkan telinga kami nikmati malam itu.. Suara angin
malam makin menambah syahdu malam itu (jiyehhh...). Sambil tiduran di
atas pasir, kami melihat banyak sekali bintang bertaburan. Banyak bintang jatuh
malam itu sepertinya..
Begitu
ada aba-aba dari petugas penangkaran penyu, kami mulai bergerak sedikit-sedikit.
Duh, macem sedang menunggu proses persalinan saja. Katanya jangan didekati dulu,
telurnya masih sedikit. Nanti kalau sudah lebih dari setengah, baru boleh
mendekat. Begitu aba-aba datang, langsunglah kami dekati ibu penyu tadi. Masya
Allah.. Saya pikir penyunya kecil. Ternyata penyunya besar sekali.. Sebesar
bentangan tangan saya!! Warnanya hijau tua kecoklatan.. Saya mendekat melihat
telur jatuh satu per satu ke lubang telur.. Sungguh luar biasa.. Allahu Akbar..
Ibu penyu itu sabaarr sekali.. Proses bertelur itu kami nikmati dan banyak yang
tercengang, mungkin karena ini pertama kalinya buat kami.
Katanya
penyu-penyu itu hanya bertelur pada masa-masa tertentu saja, yaitu di bulan
Agustus sampai Desember. Setiap malam bisa sampai 10 ekor penyu yang naik ke
darat untuk bertelur. Proses dari penyu naik ke darat sampai akhirnya dia
kembali lagi ke laut bisa memakan waktu 3 jam. Begitu si penyu naik ke darat,
dia langsung mencari posisi untuk bertelur. Dimulai dari mengeruk pasir untuk
lubang badannya, dilanjutkan dengan mengeruk pasir untuk membuat lubang telur.
Sungguh luar biasa...
Malam
itu setelah menikmati proses penyu bertelur, kami kembali ke cottage. Ternyata
teman-teman telah menyiapkan acara makan malam ikan bakar (baca : late supper)
di pinggir pantai. Dengan obor yang dibuat lingkaran dan dengan tumpukan kayu
bakar di tengah, kami nikmati api unggun malam itu di pinggir laut. Yang tadinya
enggak laper, wah jadi saya yang paling lama menikmati ikan bakar... :D
Pagi
hari ketika bangun, banyak teman yang sudah siap menuju Pantai Ombak Tujuh.
Tapi entah kenapa, pagi itu saya males banget tuk bergerak.. Saya hanya
menitipkan digital camera saya ke Bayu, “ Titip foto yahh.. Gue kemarin udah
seharian liat ombak segede-gede gaban. Pagi ini gue mau nyelem...!! “.
Niat
saya pagi itu tuk berenang di laut langung saya realisasikan tanpa ba bi bu..
Dan ternyata google dan fin membuat acara snorkling pagi itu makin meriah.
Bagaimana tidak, kami habiskan waktu 4 jam lebih!! Dari waktu sarapan pagi
sampai waktu makan siang.. Yeeennn.. Gimana badan tidak makin keling dan
gosoonngg.. Waduh, gak papa deh yang penting gue seneng:o) Ilmu belajar
diving beberapa bulan yang lalu bisa mainkan di sini. Karang-karang indah di
bawah laut sana, dengan ikan-ikannya yang berwarna-warni membuat saya menukik ke
bawah mencari dan mengejar ikan-ikan tersebut. Harus tahan nafas memang..
Berkali-kali saya naik kembali mengambil oksigen, berkali-kali pula saya kembali
menukik ke bawah menuju dasar laut (kedalaman 3 – 4 meter kali yah..)
Begitu
naik ke darat, dan begitu melihat makan siang kami sudah tersaji.. Waahh, tanpa
mengucap apa-apa lagi langsung saya habisi.. Hehehee... Setelah mandi, sebelum
tidur siang, kembali lagi saya nikmati makan siang.. Emang bener-bener laper, eh
apa gragas yah.. :D
Siang
itu saya benar-benar tidur pulas, sampai kira-kira pukul 4 sore teman-teman
membangunkan saya untuk siap pulang. Bis yang kami tumpangi sudah siap membawa
kami ke Jakarta. Di bis rasanya keceriaan itu masih terasa, banyak yang lupa
kalau capek dan ngantuk.. Yang ada hanya tawa dan canda..
Masih
banyak bagian dari Ujung Genteng yang belum saya lewati.. Pantai Ombak Tujuh dan
Curug Cikaso dan beberapa tempat lain yang masih alami dan asri.. Ku kan kembali
ke sana... Ku kan bersama menikmati keindahan dari Ujung Genteng.. Semoga..
Terima
kasih buat teman-teman NaTrekk, Kawalu, dan Jayuzzz yang
sudah menceriakan weekend saya kemarin.. Semoga indahnya kebersamaan ini tidak
berakhir di sini.. Semoga keceriaan yang sudah kita lalui bersama semakin
menambah persahabatan..
I
luv U,
.y.e.y.e.n.
http://yenceu.multiply.com/