"Yuliana Soetandang" <bleu_jojo@hotmail.com>
26 Januari 2008, Jakarta
- Citarik - Ujung Genteng
Kami berangkat dari Jakarta
pukul 05.30 menuju Citarik untuk rafting. Kami berempat rafting menempuh
jarak 8 km dengan waktu 2 jam. setelah itu
perjalanan dilanjutkan menuju Ujung Genteng melalui Pelabuhan Ratu untuk
makan siang. Perjalanan menuju Ujung Genteng begitu menakjubkan,
pemandangan kanan kiri begitu indah, belum lagi melewati hamparan kebun teh yang cukup
luas. Setelah 2 jam perjalanan kami tiba di Jampang Kulon dan kami mampir
di pom bensin untuk isi bensin ( sebenarnya sih masih cukup tapi daripada
terjadi hal2 yang tidak diinginkan kami memutuskan untuk mengisi di pom bensin
terakhir yg kami temui ). Ternyata bensin sudah habis padahal jam baru
menunjukkan 15.30 ( ternyata info yang diberikan Kang Petrus memang terbukti -
thanks to Kang Petrus atas infonya yang sangat bermanfaat ) akhirnya kami
membeli bensin di warung depan pom dan bensin diisi full tanki. Kami lanjut ke
Surade dan tak lama terlihat pemandangan pantai, akhirnya sampai juga kami di
Ujung Genteng. Dengan semangat 45 kami langsung mencari pondok Hexa dan begitu
sampai kami sudah tidak merasakan lelah, semangat untuk mengexplore UG langsung
mencuat :) Tukang Ojeg akhirnya juga menghampiri kami, menawarkan untuk jasa
pengantaran ke Pangumbahan malam nanti. Dengan ilmu tawar menawar yang sudah
mahir kami sepakat untuk menyewa jasa 4 ojeg untuk mengantar kami ke Pangumbahan
( melihat penyu ) malam hari dan esoknya mengantar kami ke Curug Ciruti, Gua
Gunung Sungging dan Curug Cikaso dengan harga Rp. 150,000/orang-all in. Setelah
itu kami berkeliling di sekitar pantai depan penginapan sambil menunggu sunset,
tapi sayang mendung tak bisa dibendung. akhirnya kami harus kembali ke
penginapan karena hujan turun cukup deras. Setelah membersihkan diri kami
bersiap makan malam dengan menu ikan bakar, lobster dan cap cay ala Hexa :) jam
menunjukkan pukul 20.30,Akang Ojeg CS sudah menunggu di depan siap mengantar
kami ke pangumbahan. Untungnya hujan sudah reda, tapi kami sudah siap dengan jas
hujan. Tak lama setelah sampai di pos, hujan kembali turun cukup deras kira2
setelah menunggu 1,5 jam akhirnya ada juga penyu yang bertelur dan Thank God
hujan juga sudah reda, kami bergegas menuju Pantai untuk melihat penyu hijau
yang sudah menetaskan telur - telurnya. Setelah sempat ambil foto dan mengamati
beberapa saat kami memutuskan untuk kembali ke penginapan karena ada
anggota rombongan yang sudah kelelahan. Waktu menunjukkan pukul 23.35.
27 Januari 2008, Ujung Genteng - Jakarta
Kami berdua bangun pukul 05.10 sedangkan 2 rombongan yang lain masih di
peraduan, karena punya rencana mau lihat sunrise tapi alhasil gak dapet karena
sekali lagi mendung tak bisa dibendung akhirnya kita jalan - jalan menyusuri
pantai menuju pasar ikan sambil melihat kesibukan warga Ujung Genteng di pagi
hari. Jam 7 kami kembali ke penginapan untuk sarapan pagi. tepat pukul 07.30
akang okeg CS sudah menunggu untuk mengantar kita ke curug2 yang indah itu.
Pertama kita mengunjungi Curug Ciruti, perjalanan dengan ojeg sekitar 30 menit
dengan kondisi jalan yang lumayan bagus tapi setelah mendekati curug, jalan
mulai berbatu, licin ( karena kondisi hujan ) dan sempit. Yang lebih asik lagi satu2nya
jalan ke air terjunnya adalah memotong jalan ditengah sawah dengan kemiringan
gak tahu berapa derajat, dan kondisi jalan perpaduan batu yang licin dan tanah
di persawahan, yang jelas emang asik juga buat yang suka treking meskipun
gak begitu jauh, kira - kira cuma 30 menit. Begitu sampai di Curug Ciruti
airnya tidak seindah di foto, airnya coklat ( apa mungkin karena hujan yah ? )
tapi indah juga seh, gak rugi juga kesana, apalagi medannya itu yang asik bgt
buat ngerjain orang yeeeehhaaaaaaaa. Perjalanan dilanjutkan ke Gua Gunung
Sungging, perjalanan ditempuh kurang lebih 30 menit. dan menuju gua kita juga
melewati sawah dan panjang gua jika ditelusuri bisa 3 hari 3 malam, jadi kita
hanya menyusuri sekitar 30 menit kemudian kembali ke parkir ojeg. Waktu
menunjukkan pukul 11.00 kita langsung cabut ke curug cikaso, dan setelah tawar
menawar perahu kita beristirahat sebentar untuk ngopi di warung. Akhirnya sampai
juga di Curug Cikaso yang indah itu. Memang betul bagus banget, dan disana
kita juga ketemu beberapa kru Indosiar yang sedang meliput Ujung Genteng untuk
acara Teropong. Dan salah satu teman kami di wawancarai karena kebetulan dia
bule dari belahan dunia yang sangat jarang ditemui di Indonesia. Setelah puas
memandang Cikaso kami kembali ke penginapan karena harus kembali ke Jakarta.
Rasanya belom puas untuk lebih jauh mengexplore UG, mungkin lain kali kami akan
kembali dan tinggal lebih lama. Tepat pukul 15.00 kami kembali ke Jakarta.
(Yuliana Soetandang)